Bagi para profesional di Industri Migas mungkin lebih beruntung , meskipun
saat ini masih di DN masih mendapatkan imbalan yang relatif bagus dan
fasilitas lain yang lumayan ( paling tidak main Golf ada yang
mbayari..... ).
Coba bandingkan dg para profesional di lingkungan Industri Strategis ( IPTN,
dll ) , meskipun dg kalifikasi S -3 dari MIT , nasibnya terkatung katung,
makanya pada pindah ke LN , ini jumlahnya ratusan bahkan mencapai ribuan.
Belum lagi yang di institusi institusi penelitian itu , mungkin meskipun dg
kualifikasi S-3 dg masa kerja 20 tahun , gajinya tidak akan lebih dari 5
juta.( ini mungkin sama dg seperlimanya gaji profesional di industri Migas
dg pengalaman 5-10 thn dg kualifikasi pendidikan cukup S-1.) Lha Kalau mau
"kaya" ada banyak jalan ke Roma nya , bisa dg cara yg Halal , setengah halal
, setengah haram sampai haram " dan celakanya batas batasnya itu kadang
samar samar, selanjutnya pilihan ada di masing masing, karena begitulah
sistemnya.( karena kalau hanya gaji saja tidak bisa beli mobil )
Mungkin profesi yang tidak pingin pindah ke LN hanya DPR kali ya, kan
gajinga sudah naik terus ( 50 jutaan ? ) namun pekerjaannya kan ringan
ringan , pekerjaan anggota DPR kan bertanya saja, tidak perlu ngejawab, yang
jawab kan eksekutifnya. selain itu melihat lihat.
Ism
Subject: [iagi-net-l] Hilir-mudik para profesional dari dan ke luar negeri
Saya pikir kondisi dalam negeri memang harus diperbaiki dalam banyak hal,
misalnya dalam hal struktur penggajian. Tapi ini akan memerlukan waktu yang
sangat lama, karena secara natural prosesnya "evolusi", bukan "revolusi".
Kita tidak perlu harus prihatin segala, tapi cukup bijaksana saja. Di lain
pihak, bagaimanapun bagusnya di dalam negeri, arus hilir-mudik para
profesional dari dan ke luar negeri tidak akan bisa dibendung. Ini natural.
Saya pikir akan lebih cepat lagi frekuensinya karena adanya era komunikasi
yang sudah sedemikian "menerjang" batas antar negara. Biarkan berjalan
seperti apa adanya. Makin banyak sebaran orang kita di luar negeri akan
makin baik. Kita hanya perlu mencetak orang-orang baru lagi (selama
statistik masih valid) dan diusahakan yang lebih baik lagi kualitasnya.
Keuntungannya tidak hanya terbatas pada adanya tambahan devisa, tapi masih
sederet lagi items. Apa ada yang tidak setuju ?
Just a comment.
Thanks. Iman
-----Original Message-----
From: Putrohari, Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 15, 2005 12:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY
______________________________________________________________
Vick
Satement SBY ini menarik jadi saya ingin tanya : Apakah
menurut Anda (dari body languange SBY) , SBY itu merasa
senang / bangga / dengan keberadaan profesional Indonesia di KL ?
______________________________________________________________
Prihatin .... !
Beliau sangat sadar kenapa "hengkang"nya profesional2 ini, sepertinya
kondisi dalam negeri memang harus diperbaiki. Profesi ini tidak hanya
perminyakan namun juga profesi lain, termasuk dosen, dokter,
industrialis dll. Dan juga tidak hanya di KL, bu Ani bercerita juga dari
banyak negara lain. Bu Ani yg dengan jelas saya dengar bertanya, "nanti
mau kembali lagi, kan ?"
Saya menangkap sebagai sebuah ajakan dan tawaran. Namun jelas bukan
paksaan. Bahkan dalam pidato didepan masyarakat Indonesia beliau sempat
mengucapkan terimakasih kepada "pahlawan" devisa ini. Tentunya saya tahu
beliau sdikit "berbeda" ketika berhadapan dengan saya dan TKI, bukan sok
atau gimana, tentunya ngga bisa serta-merta disamaratakan.
(Note : trus terang saya bingung ditanya Bu Ani,
Dalam hati sih ... Kalau hanya masuk industri yg sama buatku kurang
menantang, Kalau ditawarin kerja sebagai penasehat presiden yg sesuai
bidang saya sih kenapa tidak ? ... Duh ngimpi maneeeh kiyi ...:)
Beliau menegaskan soal IPTN, bahwa sedang mempersiapkan membangun
kembali Industri pesawat terbang di Indonesia. CN235 dan dan CN250 masih
layak diteruskan. Sehingga dia juga mengajak kawan semeja (bekas pekerja
IPTN) untuk bersedia kembali ke Indonesia utk bersama mengembangkan
industri kedirgantaraan.
______________________________________________________________
-----
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------