Bagian GOI yang murni hanya dari FTP 10-20 % produksi yang tidak diberlakukan 
di semua blok. Kemudian dari bagian share Pemerintah, tetapi akan banyak 
terpangkas oleh beban cost recovery yang ditagihkan oleh Kontraktor, dan juga 
dari pendapatan pajak. Maka, pendapatan GOI jelas tak akan 85 % seperti 
split-nya, tetapi jelas lumayan signifikan di bawah itu.
   
  Penemuan cadangan baru menurun tajam dibandingkan tahun 2004. Bagaimana mau 
menemukan cadangan baru kalau banyak sumur eksplorasi dibatalkan atau tak bisa 
direalisasikan ? Seharusnya, kita sama-sama belajar dari sejarah : semakin 
banyak sumur eksplorasi dibor semakin banyak cadangan baru ditemukan. Tahun 
ini, kita melakukan yang sebaliknya, maka terimalah dengan hati lapang kalau 
cadangan baru sedikit ditemukan. Buah kesalahan ini akan kita petik 5-10 tahun 
ke depan, tak akan ada cadangan baru yang akan menggantikan produksi yang 
menurun terus !
   
  Apakah kita, para eksplorasionis, akan membiarkannya ??!  Kalau tidak, borlah 
sumur2 yang sudah direncanakan dan disetujui, hanya pahat bor yang membuktikan 
penemuan minyak, bukan studi atau survey.
   
  salam (prihatin eksplorasi 2005),
  awang

Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Brp persen bagian GOI dr produksi 2005 yang sekitar 385an juta barel itu?
ar-.


12/26/2005 12:22:59 PM 
REALISASI PRODUKSI MINYAK INDONESIA 2005 CAPAI 98,7 PERSEN 

JAKARTA – Realisasi produksi minyak mentah Indonesia sepanjang 2005 rata-rata 
mencapai 98,7 persen dari target APBN-Perubahan 2005, atau mencapai 1,061 juta 
barel per hari (bph). Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, tetapi yang 
paling menonjol adalah kondisi geografis dimana sebagian besar lapangan mulai 
tua, sehingga produksinya menurun secara alami.

”Sekitar 88 persen lapangan produksi sudah mulai tua (mature dan depleted). 
Laju penurunan alami berkisar 5-15 persen per tahun. Jika tidak dilakukan upaya 
apapun, tingkat produksi Indonesia tahun 2005 diperkirakan hanya mencapai 900 
ribu barel per hari, atau 83,7 persen dari target APBN 2005 yang ditetapkan 
sebesar 1.075.000 barel per hari,” kata Kepala BPMIGAS, Kardaya Warnika, dalam 
jumpa pers akhir tahun, di Bandung, beberapa waktu lalu. 

Penemuan cadangan baru belum menyumbang upaya peningkatakan produksi secara 
signifikan, sebab walaupun sepanjang tahun 2005 terjadi peningkatan wilayah 
kerja baru sebesar 32 persen dari tahun sebelumnya, kegiatan lapangan yang 
dilakukan hanya berhasil menemukan cadangan minyak dalam ukuran yang relatif 
kecil. 

Berbagai masalah yang muncul di lapangan, menambah tingkat kesulitan upaya 
peningkatan produksi, misalnya kendala perizinan, pembebasan lahan dan 
pengadaan material (misalnya di lapangan Tiaka, Salawati dan Oyong). Selain itu 
juga ada berbagai gangguan seperti banjir, pencurian dan gangguan listrik juga 
menjadi penyumbang kesulitan peningkatan produksi. Kegiatan-kegiatan 
maintanance di beberapa lapangan produksi, juga ikut menjadi penyebab produksi 
suatu lapangan menurun untuk sementara waktu. 

Akibat dari berbagai keadaan tersebut, jumlah KKKS yang memenuhi komitmen pasti 
hanyalah 42 KKKS, sedang jumlah KKKS yang tidak memenuhi komitmen pasti 
berjumlah 45 KKKS, walaupun sebagian besar KKKS melakukan survey sesmik dan 
pemboran. 

Untuk mengatasi masalah, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas 
Bumi (BPMIGAS), melakukan berbagai langkah terobosan. Usaha-usaha yang 
dilakukan antara lain mengusahakan penambahan pemboran sumur, mengusahakan 
penambahan work over dan reaktivasi sumur serta mendorong pengembangan lapangan 
produksi (misalnya pengembangan Lapangan Tiaka di Sulawesi Tengah dan Sukowati 
di Jatim). 

Melalui usaha-usaha jangka pendek ini, laju penurunan produksi bisa ditekan. 
Hasilnya sepanjang tahun 2005 realisasi tingkat produksi minyak rata-rata 
menjadi 1.061.000 barel per hari, atau 98,7 persen dari target APBN 2005 (data 
sampai bulan November). Selain itu juga berhasil ditemukan cadangan minyak 
sebesar 134,6 juta barel. Peningkatan cadangan minyak terbesar berasal dari 
lapangan-lapangan yang dikelola oleh Pertamina, BP-ONWJ dan ConocoPhillips. ). 
Sebagai informasi, pada awal tahun 2005, cadangan terbukti dan potensial minyak 
dan gas bumi Indonesia adalah 8,17 miliar barel minyak dan 180 TCF gas.***


---------------------------------
Yahoo! Shopping
Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping   


                
---------------------------------
Yahoo! for Good - Make a difference this year. 

Reply via email to