Kayaknya Malesa ngga bakalan berani ngutik2 daerah natuna ini, selama yg memengang area konsesinya (PSC) adalah Esso (Amrik). Karena Ambalat dipegang Eni (Itali), jadi malesa tentusaja berani main2 di Ambalat karena yakin Eni (pemerintah Itali) ga akan ikut membantu mempertahankan propertinya. Beda dengan Esso (Amrik) yg dengan rakus pemerintahnya akan membantu mempertahankannya.
Jadi penempatan Esso di Natuna merupakan salah satu tonggak penjaga teritorial. Bukan sekedar ekonomi saja. Memang suatu saat kita tidak mengerti atau bahkan sebel bin kesel karena kita tahu adanya keputusan/kebijakan pemerintah yg aneh karena potensi ekonomis yg di"berikan" ke pihak lain dikarenakan pertimbangan hal yg lebih strategis (politis, National Security dll), ketimbang keekonomian. Sayapun sekarang jadi agak surut berbicara soal cepu karena yakin sudah masuk level G2G. Tentunya pertimbangannya sudah bukan sekedar level ekonomi, nationality atau ilmiah saja. Yang penting mnurut saya adalah bagaimana secara ilmiah kita (Indonesian Prifessionals) dapat memberikan angka cadangan/sumberdaya (reserves/resources) yg lebih pas sehingga tidak overestimates/ underestimates. Karena angka ini tentunya akan dipakai sebagai bargaining ketika masuk level G2G. Hal lain yg penting adalah mestinya secara ekonomis tidak merugikan. Barangkali secara ekonomi hanya untung dikit saja karena ada faktor lain (misal pelepasan embargo senjata dll). Dan level B2B saat ini sedang berjalan. Dan cukup alot juga ... RDP On 1/1/06, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Vick, > data2 ini saya compile waktu kerja di gedung be....e.... je.... dulu. > jadi saya tidak tahu apakah di MY ada perusahaan yang sudah di award atau > tidak. > mungkin tidak ada. > > fbs > > ----- Original Message ---- > From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> > > + dokumen internal suatu perusahaan minyak: ada kemungkinan wilayah ini > > masuk > > dalam dispute antar negara. (Indonesia & Malaysia )? > > > > Siapa yg memiliki blok itu skrg ? > siapa yg akan memepertahankan kalau ada dispute ? > Ternyata ada yg cerdas ! > > bagaimana kalau ambalat kita kasih ke esso? > tapi mbayarnya pakai cepu :( > > RDP -- --Writer need 10 steps faster than readeR -- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) ---------------------------------------------------------------------