Ya memang kalo bicara masalah bisnis itu tidak hanya masalah teknis dan
hukum semata, sisi lain adalah politis. Waktu Exxon merger dengan Mobil
Oil dimuat analisis dan wawancara oleh majalah FORTUNE kalo gak salah
terbitan Oktober 2001, dalam wawancara dg Raymon Rene (president Exxon
kemudian menjadi presiden ExxonMobile) dan Lucionoto (presiden MobilOil
yg kemudian menjadi wakilnya Rene di ExxonMobil) mengatakan bahwa
ExxonMobil adalah super giant kemana kita mau pergi tak satupun ada
kekuatan yang bisa menghalangi termasuk pemerintah.......Lha ini
kelihatannya yg terjadi Cak Rene dan Mas Noto mau pergi ke Cepu jadi
tampaknya bener siapa yang bisa menghalangi....wong kata Cak Ariadi
semua bungkam...

Salam,
LTH 

-----Original Message-----
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 29, 2005 8:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas
search

Abah,
  yang pertama2 mengeluarkan statement (opini) adalah pers asing
(REUTERs, Bloomberg, dsb). nah pers kita kan lebih merasa percaya diri
kalau mengambil source-nya dari asing (pokok e bau asing adalah benar).
Jadilah opini-nya tergoreng seperti yang Abah resahkan itu, dimana fakta
yang terbalik itu menjadi kebenaran, bahkan "kebenaran"nya itu dipercaya
oleh para pemegang otoritas dan lebih sedihnya "kebenaran terbalik" itu
juga menjadi pegangan-e Pertamina, ini yang lebih amburadul. Sayangnya
masalah Information Route seperti ini tak masuk dalam RUU Penyiaran,
kita disibukkan dengan udel nya Sarah Azhari saja.
   
  Bicara Cepu di Pertamina rasanya sama dengan bicara G-30S jaman
Soeharto. Walau "hak"nya blok Cepu adalah hak Pertamina, tapi semua
bungkam, semua gak ada yang bicara pada proporsi yang sepantasnya,
sesuai haknya, semua nurut pada Tim Pemerintah yang suaranya dianggap
seperti Dewa yang gak pernah punya salah, Tim yang tak pernah tau dunia
bisnis minyak itu. Tak ada yang mengkritisi rencana2 yang
digembargemborkan ExxonMobil. Tak ada yang bicara review biaya POD
hingga 2 Milyar Dolar lebih didaerah onshore yang secara infrastruktur
sangat matang itu. Tak ada yang mempersoalkan foreigners EM kudu naik
chopper dari Juanda ke Bojonegoro. Tak ada yang memberikan pendapat atas
biaya H2S mengakibatkan cost operation sampai 2 kali lipat, dsb, dsb.
   
  Haruskah nungggu Hugo Chavez? atau Ahmadinejad?
   
   
  lam-salam,
  ar-.
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  > >> Incentives needed in Indonesia oil and gas search
>> Date: 19/12/2005
>>
>>
------------------------------------------------------------------------
--
> ------
>>
>> Indonesia must find new ways to attract foreign investors to search
for
>> Warnika said he hoped for a breakthrough soon in the dispute over who
>> will operate the Cepu field, Warnika said.
>>
>> The field on Java island, which has the potential to raise
Indonesia's
>> output by 20 percent, is one of Exxon's biggest undeveloped fields
with
>> estimated recoverable reserves of 600 million barrels of oil

Rekans

Coba baca kalimat diatas , betapa jahatnya pers yang menjadikan
masyarakat (termasuk masyarakat awam di Indonesia) , jadi beranggapan
bahwa lapangan itu adalah miliknya ExxonMobil dan bukannya milik
Pertamina.
Ya , jelas investor lainnya menganggap ini suatu hal yang negatip,
dan ini bahkan digembar gemborkan seolah olah Pertamina meminta sesuatu
yang bukan haknya.

Kita sih tahu bagaimana a real story -nya , akan tetapi setelah dimasak
oleh pers , dan dimatangkan oleh oknum oknum (termasuk dari pemerintah)
sehingga seolah-olah justru Pertamina yang menghalangi proses ini.

Kan lucu , Pertamina diobok obok oleh kawan sekampungnya ,dengan alasan
alasan macam macam sedangkan Exxon Mobil dengan bantuan pemerintahnya
secara leluasa melakukan kampanye "company image"na dikoran koran.

Andaikan Bung Karno masih bisa mendengar dialam baka sana ............
>> mungkin beliau akan menyesal wafat terlau dini , Wallahualam

Si Abah.
>>


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

  


                
---------------------------------
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke