Pak Koesoema,
Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan
studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA
oleh
Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih
karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE
Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster
yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted
(Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi
SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke
Muriah bahkan ke Kebumen.
Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik
di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang
menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya
yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter.
Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk
arc - termasuk yang Eosen.
Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih
melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang
sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang
berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang
southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi
ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal.
salam,
awang
"R.P. Koesoemadinata" wrote:
Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap
berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada
zaman
Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction
sepanjang
Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction
baru
muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa
subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi,
mengingat
volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java
basin
tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena
rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga
membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak
kontien
di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan
NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg
Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona
anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada
back-arc spreading.
----- Original Message -----
From: "Awang Satyana"
To: ;
Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Koesoema,
Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion
tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982,
Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple
experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616).
Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak
roll-back
di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs
Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted),
halted
subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan
menyebabkan
megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears
manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik
oleh
mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension.
Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi
berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java
Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan
subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke
Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak
roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting
pemisahan Sulawesi dari Kalimantan.
salam,
awang
"R.P. Koesoemadinata" wrote:
Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension
yang
biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya
mungkin
contoh adalah Makassar Strait
Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat
transtensional,
tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk
graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan
NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus
pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila
disebabkan
roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang
menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk
rift-grabens yang bersifat transtensional.
Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading
center,
lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya.
Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian
aselinya.
RPK
---------------------------------
Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------
Yahoo! Mail
Use Photomail to share photos without annoying attachments.