sama sperti orang irian yang gunung sucinya diratakan dan menjustifikasi kehidupan mereka yang sekarang sengsara....
Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id 13/03/2006 11:29 cc: AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pak Djoko Wintolo tentang geothermal .... Please respond to iagi-net > Vick , Terus sih saya setuju , cuman kalau sudah bersentuhan apalagi "bertentangan" dengan Kepercayaan / Agama itu , saya kok pesimis akan bisa terselesaikan dengan baik. Kalau kita bandingklan kira kira , apa ada orang Islam yang setuju Ka'bah dipindahkan , atau dipecahkan agar bisa diperiksa secara petrografis ? Pasti ndak ada kan ? Nah , sayangnya , ribut ribut di Bedugul ini setelah dilakukan usaha eksplorasi yang cukup panjang , melelahkan dan mengeluarkan begitu banyak biaya . Nah , kumaha ?????????????????? Si - Abah. Mantan Pertamina yang katanya kaga bakalan mampu mengelola Blok Cepu. ___________________________________________________________________________ Terus Pak Djoko ... !!!!! > berikan saja informasi apa adanya secara "ilmiah-akademis" buat semua ... > > "just tell the truth, it is not popularity contest !" > > rdp > =========================RADAR BALI > Minggu, 12 Mar 2006 > > Selasa, 14 Feb 2006 > Geothermal Mundur lagi, Pakar Geologi Mendukung > > DENPASAR - Tampaknya kontroversi geothermal (panas bumi) Bedugul sukar > disudahi. Masyarakat Bali boleh saja menolak. Namun, pakar geologi > justru memandang geothermal (panas bumi) sebagai alternatif energi > yang paling ramah lingkungan. Djoko Wintolo, pakar geologi Universitas > Gajah Mada dalam seminar mencari alternatif energi di Hotel Nikki > Denpasar, Senin kemarin memandang, energi panas bumi sebagai salah > satu energi alternatif yang dapat dikelola untuk skala besar. > "Geothermal di mana-mana dikenal sebagai clean energy atau jauh dari > dampak pencemaran serta terbarukan," ungkapnya dalam seminar dalam > rangka HUT Ashram Gandhi Puri itu. > > Namun, dia mengingatkan pembangkitan panas bumi harus memperhatikan > keseimbangan air tanah untuk menjaga kelangsungannya. Sehingga tidak > mengancam kelestarian hutan yang melingkupinya. Karena potensi panas > bumi umumnya berada di kawasan pegunungan dan hutan, Wintolo > menekankan agar investor hanya boleh menebang hutan sebatas jalan > masuk ke lokasi pengeboran. Selain itu investor wajib mengganti lahan > dua kali lipat dari lahan yang dipakainya. Kata dia, Bali memang wajib > memiliki cadangan pembangkitan listrik. Mengingat beban puncak > pemakaian listrik di Bali mencapai 387 MW (Mega Watt). > > Sementara pasokan dari Jawa lewat sambungan kabel bawah laut hanya 220 > MW. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan Bali pada sistem SUTET > Jawa - Bali. Geothermal Bedugul sebutnya, memiliki potensi 400 MW. > Untuk langkah awal bisa dikembangkan 175 MW. > > Indonesia urainya, memiliki potensi geothermal sebesar 19.000 MW atau > 40 persen dari potensi panas bumi dunia. Potensi sebesar itu jelasnya, > hingga kini baru mampu dikelola sebesar 832 MW. Sebagian besar di Jawa > Barat. Seperti di Gunung Salak dan Kemojang. Ini menurutnya, penting > dibangkitkan karena Indonesia mulai sekarang sudah harus meninggalkan > ketergantungan energi pada fosil alias minyak bumi. Hal ini karena > minyak bumi akan habis dieksploitasi. > > Meski begitu Wintolo mencatat bahwa geothermal bukan satu-satunya > alternatif energi. Potensi lain yang layak dikembangkan di Bali antara > lain energi gelombang laut, tenaga surya, dan tenaga angin. "Sering > dilupakan bahwa kita memiliki samudra yang luas dan berpotensi menjadi > energi," tandasnya. > > Namun, Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa yang menjadi pembicara > tetap pada pendiriannya. Yaitu merekomendasi penghentian geothermal > Bedugul karena akan merusak kesakralan kawasan suci. Dengan kata lain > dia mengatakan, geothermal Bedugul lebih banyak mudaratnya ketimbang > manfaatnya. (rid) > -- > http://rovicky.blogspot.com/ > > --Writer need 10 steps faster than readeR -- > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > --------------------------------------------------------------------- > > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) --------------------------------------------------------------------- This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) ---------------------------------------------------------------------