betul juga..... jadi keingat tahun 1984, ada beberapa orang yang foto di puncak garuda lengkap pakai dasi dan sepatu pantofel......plus payung.... :-)
salam, ----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Tuesday, April 18, 2006 10:28 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Ada Guguran Lava, Merapi Ditutup untuk Pendakian > FYI.. > > buat yang udah pernah nyampe puncak garuda..bahkan sempet foto2 di > atasnya....bersyukurlah, karena sekarang udah ga ada lagi....udah tumbang, > mungkin ini yang disebut guguran lava kali hehe.. > > rgds, > YP > > > > > "Y S Yuwono" > <[EMAIL PROTECTED] To: <iagi-net@iagi.or.id> > .id> cc: > Subject: Re: [iagi-net-l] Ada Guguran Lava, Merapi Ditutup untuk Pendakian > 04/19/2006 06:39 > AM > Please respond to > iagi-net > > > > > > > Sedikit pencerahan. > > Saya selalu sedih bila ada geologiwan Indonesia masih merancukan > istilah-istilah kegunungapi-an, kalau yang menulis pernyataan para wartawan > > saya masih maklum. Contoh misalnya yang ditulis rekan Maryanto ini, karena > kerjanya di Oil Company mungkin sudah lupa membedakan : awan panas, lahar > (dingin, panas), dan aliran lava. > > 1. Awan panas (jw. wedhus gembel) = "glowing cloud" = "nuee ardante", > adalah produk erupsi gunungapi yang berupa semburan awan bersuhu tinggi > (bisa mencapai 500 C atau lebih), komposisi utamanya adalah gas, uap air, > dan material padat debu atau lapili. Awan panas ini bisa disemburkan > vertikal membentuk kolom atau tiang, bisa disemburkan lateral sehingga > mengalir dengan kecepatan amat tinggi di permukaan tanah. Kerusakan yang > ditimbulkan amat besar, karena kecepatan dan tingginya suhu, bisa membakar > apa saja yang dilandanya, termasuk manusia , hewan, tumbuhan. Endapannya > umumnya membentuk tuf, tuf lapili, welded tuff , yang sering mengandung > arang ("charred wood"), arang ini dapat dimanfaatkan untuk sample > radiometric dating C14. > > 2. Lahar (dingin): dari Bhs Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional > dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional, adalah aliran > air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra yang > masih > lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan > kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa serta > > bongkah batu berdiameter sampai 2 meter, bahkan rumah dan jembatan bisa > dibawanya!!! Suhu lahar adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya > adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah subrounded. > > 2. Lahar panas: sama dengan lahar (dingin) hanya saja suhunya di atas suhu > sekitar. Lahar panas HANYA dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai > DANAU KEPUNDAN seperti G. Kelud, sedangkan G Merapi tidak punya danau > kepundan sehingga tidak mungkin menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak > akan > mencapai 100 C, suhu yang meningkat ini akibat dari air danau kawah yang > dipanaskan oleh magma di bawahnya sebelum erupsi, pada saat terjadi erupsi > (tidak usah terjadi ledakan). air yang telah panas ini akan meluap > bercampur > dengan tefra (selanjutnya seperti pada proses lahar dingin), dan membentuk > endapan lahar. Lahar panas ini tidak akan menghanguskan tumbuhan atau > makhluk hidup seperti pada awan panas!!!!, karena suhunya "hanya" di bawah > 100C. > > 3. Aliran lava ("lava flow"): adalah magma yang keluar dari permukaan dan > mengalir dipermukaan, bisa di darat, bisa di dasar laut. Ini adalah > betul-betul material magma (cairan silikat) bersuhu tinggi, bisa mencapai > 1300C!!! dan akan menghanguskan apa saja yang dilewatinya. Hasil endapannya > > adalah batuan estrusif yang masif atau brecciated. Jadi yang sering > terlihat > sebagai aliran berpijar dari kepundan (crater) pada waktu malam saat > terjadi > letusan gunungapi adalah ALIRAN LAVA dan BUKAN lahar panas. > > 4. Istilah GUGURAN LAVA sudah sangat umum dipakai di bidang volkanologi, > yaitu adalah identik dengan ROCK FALL tetapi khusus terjadi pada puncak > gunungapi, terjadinya adalah sbb.: lava yang sudah mendingin menjadi batuan > > volkanik (misalnya andesit) di puncak gunungapi membentuk "sumbat lava" > ("volcanic plug") yang bisa menutupi seluruh atau sebagian lubang kepundan, > > tergantung bentuknya, bisa berupa kubah ataupun tiang. Biasanya terjadinya > guguran lava dalam skala yang besar mengindikasikan akan terjadi erupsi, > karena adanya peningkatan desakan magma dan tekanan gas dari bawah, > mengakibatkan sumbat lava ini mengalami deformasi, terangkat, retak-2 dan > akhirnya rontok membentuk guguran lava. Jadi BUKAN lava pijar yang > gugur????!!!! > > Salam magmatologi > Yatno (YSY) > > > ----- Original Message ----- > From: "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <iagi-net@iagi.or.id> > Sent: Monday, April 17, 2006 7:25 PM > Subject: RE: [iagi-net-l] Ada Guguran Lava, Merapi Ditutup untuk Pendakian > > > > Rabu, 12 April 2006, sehari setelah Bung Ben kasih gratis bundled paper > di Bandung itu, saya diskusi dengan Pak Panut di Pos pengamatan gunung > Merapi Kaliurang, selama separoh dari 7 jam. Pagi jam 8:30 hingga 12:00 > itu masih status Waspada. Sorenya di sebut status Siaga. Pengungsian > dilakukan pada penduduk sekitar radius 4 km, ke kantor Camat Pakem, > radius ~10 - 14 km dari puncak. > > Saya mencari siklus dominant lain selain siklus SALAM di erupsi Merapi. > Setelah erupsi pereode 7 th (1994, lalu erupsi 2001), kini (durasi 5 > th), kubah sudah menggunung, dan retak. Data yang ada anjurkan korelasi > adanya peningkatan gempa pada bulan Purnama (tgl 15 komariah) dan Bulan > Mati (tgl 1 komariah) +-3hari. Bulan purnama 15 Rabiulawal, bersesuaian > hari Jum'at 14 April 2006. Minggu Bulan Purnama artinya tgl 12-18 > Rabiulawal, Selasa 11- Selasa 18 April. > > Tak banyak kegiatan gempa sebelumnya, dan banyak kegiatan vulkanisme di > minggu itu di Merapi, temasuk Dieng ~140 km barat Merapi, dan G. Semeru > ~210 Km timur Merapi. Gempa tektonik 4 M katanya ada di Rabu-Kamis 12-13 > April lalu di selatan Merapi. Palung laut kedalaman 7 km terdapat di > Selatan Merapi, adalah terdalam dari palung barat Sumatra, Jawa, > Nusatenggara, lalu lebih dalam lagi 8 km di Laut Banda si "pusat cyclone > tectonic timur" ini. Kalau saja siklus bulan itu mendominasi siklus > gempa Merapi, kemungkinan minggu ini, mulai hari ini, akan lebih sedikit > gempa di banding minggu lalu. > > Wedus gembel (kambing berbulu gembel), mempunyai bulu mengombak. Awan > piroklastik, hitam, panas, mirip mengombaknya bulu kambing gembel, > minggu lalu sering nongol maximum 200 m ketinggiannya. Awan panas ini > yang paling jauh jangkauannya, karena tergantung arah angin, serta > kecepatan gerak anginnya. Lahar panas, lava mengalir, terjauh di gempa > 22 November 1994 sampai Kaliurang 6.5 km dari puncak. Acara penganten di > rumah berjarak 1 km sebelah barat Kali Boyong Kaliurang itu, terkena > awan panas 200-300 derajad Celcius lahar panas atawa lidah api ini, > membakar pohon bukit Turgo-Plawangan, menghanguskan orang, sekitar 70 > orang meninggal dominannya di rumah penganten itu. > > Magma Strato Merapi lebih mudah mengendap (dibanding lava Mid ocean > ridge, kayak Hawai, tipe Shield), sering hanya 1-2 km mengalir awalnya > setelah gempa besar. Lama-lama menggunung, menutup kawah, seperti > terjadi kini, lahar tak mengalir, tekanan semakin akan meninggkat, dan > ketika jebol, terjadilah gempa, maka "wedus gembel" amat tinggi bisa > 1km, lahar mengalir jauh, bisa mematikan tadi. > > Nah, gunung ini membahayakan dong ? > Lebih enak hidup di tempat tak ada gunung ? > > Rata-rata kedalam laut, bukan batas megaplate, ya 4000 m. Kalau tak ada > gunung artinya, ya hidup di kedalaman itu kan ? Buat terowongan untuk > hidup ? Indonesia umunya hidup di batas megaplate ini. Merapi > ketinggiannya dari muka laut ~ 3000 m (eh 2968 m versi Andreastuti, > 2000, atau 2911 m versi Kompas 15 April 2006) dari muka laut. Tinggi > gunung ini artinya sekitar 7.000 m dari dasar laut itu. Batas konvergen > megalempeng hasilkan banyak deferensiasi mineral jadikan adanya emas, > perak, tembaga, dll, juga tanah subur. Berasnya lebih enak (beras Pakem > no.1 sejak 1860'an). Daerah subur Klaten, tanah dari Merapi dan juga > dari G. Lawu, ku lalui perjalanan Jogja-Solo Kamis kemarin, ambil alih > kwalitas beras kini. Ada orang Indonesia yang mau katakan belum pernah > makan dari hasil tanah vulkanik ? > > Dari puncak Borobudur di Juma'at-nya, sambil nikmati salak pondoh, > terlihat puncak Merapi seperti mengarahkan lahar ke candi, juga arah > barat-baratdaya-selatan. Banyak dam sudah dibangun untuk mengarahkan > lahar panas, juga lahar dingin (eh pasir dominannya). Termasuk bedungan > pinggir kali (sungai) Boyong, yang jadikan restoran Boyong Kalegan > (Pakem), bekas luapan banjir lahar-dingin 1966'an itu, jadi tempat enak > untuk santai. Kemurahan pasir juga batu, bahan bangunan ini amat besar > nilainya. Penduduk yang jauh dari gunung mungkin heran melihat kampung > di dekat gunung, termasuk Pakem itu, dengan enaknya memakai batu untuk > membuat "pager" (pagar jalan kampung), batas-batas pekarangan, sawah, > ladang. Tembok satu rumah besar gunakan batu (bukan batu-bata), dengan > batu di ambil gratis dari pekarangan 3 m x 5 m saja, dan pasirnya gratis > dari sungai pinggir kampung. Pokoknya gunung volkanik amat-amat membuat > enak, ga' mau pindah. Tekan saja efek yang amat sedikit tak mengenakkan > (gempa) itu, jadikan semua hal menjadi eunak buanget. Volcano > International Gathering, UPN September, harapkan dapat hasil menarik. > Tak begitu ? > > Salam, > Maryanto. > > Heru :"First they ignore you, then they laugh at you, then they fight > you, then you win." (Mahatma Gandhi op cit Robbie Williams, 2006). > > ======== > From: Ben Sapiie > Sent: Saturday, April 15, 2006 4:59 PM > > Apakah mungkin kali ini Merapi benar2 marah? atau hanya sekedar siklus > tahunan (Sakit kambuhan). Mungkin rekan-2 IAGI yang mengamati gempa > maupun volume gas di pos MERAPI dapat mengupdate informasi ini untuk > kita. Tentu saja kalau memang berbeda dengan informasi di media masa. > > BS > > > > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > > -- > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.3/316 - Release Date: 4/17/2006 > > > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > > > > This e-mail (including any attached documents) is intended only for the > recipient(s) named above. It may contain confidential or legally > privileged information and should not be copied or disclosed to, or > otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, > please contact the sender and delete the e-mail from your system. > > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------