Shofi,
Conoco pernah drill shallow gas di Natuna waktu kamu masih disana.
dan itu ada papernya di PIT  IPA dan HAGI.
Kondur group juga punya shallow gas di darat yang akan diproduksi dalam waktu 
dekat (atau sudah diproduksi yah?)
 
Kalau itu sediment dan tidak pernah ter"tanam" di dalam lalu  ter uplifted maka 
kemungkinan besar itu adalah loose sediment. (mungkin yang lain bisa menolong 
dalam perhitungan overburden pressure (apakah pakai rho * G *h  juga ya?))
 
kalau psebagai patokan kasar biasanya dipakai hitungan seperti ini: Normal 
hydrostatic pressure nya adalah 0.43 psi/ft * 650 * 3.82  = 917 psi,  jadi 
kalau ada gas terakumulasi maka pressure nya akan berada dibawah 917 psi supaya 
bisa di hold sama top seal nya.   wah perlu compressor besar nih.  kecuali 
kalau overpressure
 
kalau overpressure ????? kalau range nya beberapa TCF maka mungkin agak susah 
untuk dapat di hold oleh top seal nya kecuali yah itu  sediment yang ter 
uplifted (jadi top seal capability nya cukup besar)
 
Shofi,  gas hydrate itu terjadi kalau temperature nya kira2 minus 4 derajat 
Celcius, apakah suhunya kira2 segitu?,  kedalaman air laut nya hanya 350 meter.
 
Salah satu test yang bisa dipakai untuk lihat apakah gas hydrate atau bukan 
adalah dengan cek penyebaran nya di seismic. Kalau mengikuti struktur 
regardless lithology maka kemungkinan besar hydrate ( akan tetapi  kalau 
sebalinya tidak selalu benar).
yang diatas ini untuk lihat topnya, bukan flat spot nya.  kalau flat spot nya 
akan cenderung kelihatan motong strukture (eh tunggu dulu saya asumsi bahwa 
struktur nya relatively flat (tidak terlalu steep), kalau tidak gimana bisa 
hold beberapa TCF di kedalaman 300 meter?)
 
Kalau masih punya waktu dan duit,  waktu site surveynya bikin profile seismic 
lebih jauh dari hanya sekitar well.  karena kedalaman 300 meteran mungkin masih 
kelihatan di shallow seismic yang pakai sparker, malah mungkin sidescan sonar 
masih bagus imagenya.
Info dari soil boring/pengambilan sample dari permukaan laut nya (he.. he.. 
dalam juga yah laut nya untuk ambil sample seperti ini).
 
Dimana sih Shof tempatnya, kalau di Sarawak terutama sekitar Balingian Basins & 
Luconia , mungkin tidak overpressure, karena shallow gas nya ter-trap di loose 
sediment, sudah banyak data drilling di sekitar sana.  Siap2 compressor besar 
aja,  atau memang mau dipakai konsumsi platform sekitarnya saja ?
 
good luck
 
fbs
nb: katanya di Indonesia juga banyak potensi shallow gas yang akan di develop, 
ada yang bisa cerita?
 
----- Original Message ----
From: Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, May 12, 2006 2:00:33 PM
Subject: [iagi-net-l] Drilling Shallow Reservoir


Mohon pendapat rekans,
Disini ada lagi project untuk pengeboran sumur dengan kedalaman reservoir
sekitar 650 dibawah MSL dan kedalaman seabednya sendiri sekitar 350 meter.
Total sedimen diatas reservoir sekitar 300 meter saja. Oh ya, umur reservoar
diperkirakan Plio-Pleistocene. Reservoar tersebut diperkirakan berisi gas
(biogenic? tapi volumenya besar, satu digit tcf), beberapa ahli
memperkirakannya bukan gas melainkan gas hidrat. Pertanyaannya saya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah secara teori memungkinkan kedalaman tersebut reservoar mengandung
gas yang volumenya besar (bilangan tcf) mengingat ketebalan sealnya cuma
sekitar 300 meter saja, itupun kalo sealnya efektif. Manakah lebih
cenderung, gas atawa gas hidrat? Oh ya, dari penampang seismik tidak
terlihat adanya tanda tanda gas chimney. Trapnya lebih kearah stratigraphy
daripada struktur.
2. Bagaimana kira kira sifat sifat lithology diatas resevoir/sea bed? apakah
soft atau berapa meter sehingga ketemu yang firm.
3. Bagaimana prediksi formation pressurenya, subnormal? normal? ataukah
overpressure?
4. Adakah lapangan di indonesia yang punya karakteristik seperti ini. Saya
inget Caltex punya banyak sumur shallow, tapi semuanya oil.
5. Bagaimanakah cara mengebornya? orang drilling cukup ketakutan dengan set
casingnya karena mereka memprediksi bahwa casing ini nantinya tidak akan
punya integriti. Mereka kemudian berfikir untuk mengebor sumur ini dengan
cara deviated hanya sekedar untuk memperpanjang jarak lobang dan bisa menset
casing dengan baik.

Kalo ada referensi atawa paper, bolehlah dikirim via japri.

Terima kasih sebelumnya.



-- 
Salam hangat

Shofi

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke