Fyi .

-----Original Message-----
From: BGP Clinic [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 16, 2006 2:17 PM
To: Toto Santosa
Subject: Fw: [daarut-tauhiid] Hikmah Merapi



----- Original Message ----- 
From: "F Amhar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <daarut-tauhiid@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, May 16, 2006 10:24 AM
Subject: [daarut-tauhiid] Hikmah Merapi


>
> Ini sharing tulisan saya yang dimuat di harian KR
> (Yogyakarta)
> tgl 16 Mei 2006.
>
> -----------------------------------------------------------
>
> Hikmah di balik Merapi dan Himpitan Lempeng Benua
>
> Dr.-Ing. Fahmi Amhar
> Peneliti Utama Geodesi, Bakosurtanal
>
> Merapi akhirnya meletus Senin (15/5/2006) pagi.  Meski
> sudah cukup merepotkan dan sempat membuat jenuh pengungsi
> dan pemerintah yang mengurusinya, letusan ini agak "melegakan".  
> Ibarat orang kebelet tapi belum bisa kentut, sekarang kentutnya sudah 
> keluar.
>
> Namun tentu tidak begitu bagi para ilmuwan yang terkait gunung api.  
> Karena aktivitas Merapi ini ternyata "diikuti kawan-kawannya", yaitu 
> Marapi dan Talang di Sumatera Barat, Anak Krakatau di Selat Sunda, 
> Gede dan Pangrango di Jawa Barat, Dieng di Jawa Tengah, Semeru dan 
> Kelud di Jawa Timur, Tambora di Nusa Tenggara Barat, Lokon, Soputan 
> dan Karangetang di Sulawesi Utara, dan Awu di Sangir Talaud.
> Secara fisik, magma dalam tiap gunung api tersebut tidak
> selalu berhubungan langsung.  Namun gunung-gunung tersebut
> berada pada satu lempeng benua yang saling bergerak.  Para
> ahli geodesi telah memonitor pergerakan ini dengan cara
> sebagai berikut:
>
> Pertama, mereka menentukan titik-titik pada batuan yang dianggap 
> stabil di sejumlah tempat.  Di atas titik-titik itu dipasang alat ukur

> posisi yang amat teliti dengan perangkat Global Positioning System 
> (GPS).  Pengukuran ini memakan waktu setidaknya tiga kali 24 jam dan 
> harus dilakukan serentak.  Dengan pengukuran teliti ini,
> didapatkan koordinat yang kesalahan relatifnya kurang dari
> 5 milimeter.
>
> Beberapa tahun kemudian, dilakukan pengukuran ulang di
> tempat yang sama dengan metode serupa.  Dari dua koordinat beda waktu 
> ini, didapatkan data adanya pergerakan lempeng benua beberapa 
> centimeter per tahun.
>
> Kemudian pada pengukuran ketiga, didapatkan arah dan kecepatan gerakan

> lempeng benua tadi.  Karena penelitian geodinamika ini dilakukan di 
> seluruh dunia, maka didapatkanlah peta pergerakan lempeng benua.  
> Lempeng ini bergerak beserta seluruh mahluk di atasnya, termasuk
> gunung-gunung.  Dalam Qur'an tertulis:
> Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di
> tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.(QS
> 27 - an-Naml:88).
>
> Lempeng-lempeng ini memiliki ketebalan kurang-lebih 20-30
> km.  Karena besarnya massa lempeng ini (bayangkan batu
> seluas benua setebal 20-30 km), maka meski geraknya hanya 5-10 cm 
> pertahun, energi kinetiknya sangat dahsyat. Terkadang energi ini 
> tertahan bertahun-tahun.  Artinya, ketika geodinamika mencatat 
> pergerakan yang melambat, atau bahkan terhenti, maka kita justru harus

> curiga.  Ketika elastisitas material di dalam bumi tidak sanggup lagi
> menampung energi yang tertahan ini, dia bisa "ejakulasi"
> dalam bentuk gempa seismik mendadak yang sangat berbahaya
> (apalagi bila terjadi di laut dan menyebabkan tsunami),
> atau dalam bentuk muntahan material (magma) lewat
> gunung-gunung berapi di perbatasan lempeng.  Kalau
> teratur, muntahan itu bisa dikendalikan dalam bentuk
> energi panas bumi, namun sebagian besar keluar tak
> terkendali dalam bentuk awan panas, lava pijar atau hujan
> abu.
>
> Yang jelas, mekanisme ini sepertinya memang sengaja
> didesain untuk menjaga stabilitas energi geodinamik.
> Dalam Qur'an tertulis:
> Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak 
> goncang bersama kamu . (QS 16 - an-Nahl: 15).
>
> Indonesia "beruntung" berada di perbatasan tiga lempeng utama, yaitu 
> lempeng Pasifik, lempeng Indo-Australia (termasuk Samudra Hindia) dan 
> lempeng Eurasia.  Dari data seismik dan vulkanik ratusan tahun, dunia 
> juga mencatat adanya dua "cincin api" yang terbentang mengelilingi
> Samudra Pasifik dan mengikat dari Nusa Tenggara ke
> Himalaya sampai kawasan Mediterania di Eropa.  90% gempa
> dan 81% gempa terbesar dicatat di cincin api ini.
> Hebatnya lagi: dua cincin api ini bertemu di Indonesia.
> Kita memang berada di kawasan terpilih!
>
> Dengan memahami cincin api ini, kita tak perlu heran
> ketika gunung Lascar di Chile, dan Ubinas di Peru juga "ikut-ikutan 
> demo" bersama Merapi dan sejumlah gunung lain di Indonesia.
>
> Banyak teori yang dilontarkan tentang penyebab pergerakan benua.  Ada 
> yang mencoba mengaitkan dengan aktivitas kosmik (revolusi bulan 
> mengelilingi bumi, padahal distribusi massa kedua benda ini tidak 
> merata; atau juga munculnya bintik di matahari atau "sunspots").  
> Teori lain menganggap itu adalah sisa energi dari proses pembentukan
> bumi berjuta tahun yang lalu, yang semula adalah gas dan
> kemudian mendingin, namun di dalamnya masih bergolak
> dengan api.  Teori lain menganggap aktivitas itu karena
> proses peluruhan nuklir di dalam bumi.
>
> Apapun penyebabnya, fakta kita di Indonesia harus hidup bersama 129 
> gunung api.  Sebagian ahli vulkanologi meyakini, bahwa di masa lalu 
> bisa jadi pernah terjadi letusan gunung api maha dahsyat 
> (Supervolcano).  Letusan itulah yang barangkali pernah menciptakan 
> danau Toba - atau mungkin juga kaldera "Segorowedi" di gunung Bromo.
> Bahkan ada teori yang menduga bahwa punahnya dinosaurus
> jutaan tahun yang lalu bisa jadi bukan karena asteroid
> yang menabrak bumi, namun lebih karena Supervolcano ini.
> Yach di dunia ini serba mungkin.
>
> Yang jelas, fenomena gempa (termasuk tsunami) dan gunung
> api ini adalah bagian dari mekanisme yang diberikan Allah untuk 
> mendaur ulang material-material di dalam bumi. Dengan mekanisme ini, 
> ada mineral seperti emas atau besi yang dinaikkan ke dekat permukaan 
> bumi sehingga lebih mudah ditambang, atau sampah organik akan dihimpit

> dengan suatu tekanan sehingga nantinya menjadi tambang
> hidrokarbon (migas, batubara), atau juga setidaknya abu
> vulkanik ini akan memberi mineral tambahan bagi para
> petani di sekitar gunung api tersebut.
>
> Mungkin juga, bagi bangsa yang sudah sangat terkutuk, mekanisme ini 
> jugalah yang dipakai Allah untuk "mendaur ulang" mereka.
> Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan
> mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu).
> (Qs. 35 - al-Faatir:16)
>
> Mudah-mudahan kita masih diberi kesempatan untuk bertobat. Dan potensi

> alam yang begitu besar di negeri ini dapat kita jadikan gardu epos 
> untuk membaktikan potensi tersebut sebagai rahmat ke seluruh semesta.
>
>
>
>
>
>
>
> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor 
> --------------------~--> Protect your PC from spy ware with award 
> winning anti spy technology. It's free. 
> http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/vbOolB/TM
> --------------------------------------------------------------------~-
> >
>
> ===================================================================
>        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
> ===================================================================
> Yahoo! Groups Links
>
> <*> To visit your group on the web, go to:
>    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
>
> <*> To unsubscribe from this group, send an email to:
>    [EMAIL PROTECTED]
>
> <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
>    http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>
>
>
> 


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke