Produksi 4 ton/1000 ha/hari kurang lebih sama dengan 5 liter/ha/hari.
  Biaya 2 juta/ha/th? atau sekitar 5500 rupiah/ha/hari.
  Dengan asumsi kendaraan memerlukan bbm 5 liter/hari sama artinya satu mobil 
memerlukan lahan 1 ha lahan produktif. 
   
  Kayaknya wacana biodisel hanya bisa untuk B10 atau maksimum B20, bukan untuk 
menggantikan mineral. Dengan kata lain, kita masih harus terus cari minyak dari 
perut bumi. So, G&G keep working, cari minyak, kalau perlu ke planet Mars......
   
  Salam
  Pujas
  

OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Dear Bapak - ibu,

Belum lama ini di milist kita pernah membahas Biodiesel, ini energy
alternatif nantinya menurut saya bisa menjadi pilihan utama di kota
besar, karena sifatnya yg ramah lingkungan. kota-kota besar di
Indonesia sudah begitu terpolusinya dengan BBM dari fuel fossil, kalau
kebijakan daerah memberlakukan ramah lingkungan dan kesehatan untuk
pemakaian BBM seperti larangan merokok di Jakarta, maka biodiesel akan
berjaya. Hasil percobaan BPPT terhadap ke-2 jenis BBM ini menunjukkan
performa yg sama (rincinya lihat tabloid Otomotif minggu lalu). Ini
tantangan dan peluang buat kita semua, menyangkut kebijakan energy
BBM kita dan peluang usaha, mana tahu ada yg bercita-cita ingin punya
Oil company tapi terbentur dana yg besar..dengan mengalihkan ke lahan
bio diesel.malah jadi pemain hilirnya. Karena ada yang membuka lahan
300 Ha
dengan biaya produksi per Ha sekitar 2juta/ha..
Saya ambil dari beberapa tulisan yg sudah terlibat disana, untuk
uraian teknis bisa kunjungi www.jarakpagar.com.

==============================================

Rekan-Rekan,

Saya coba cerita tentang jarak pagar sepanjang
pengetahuan yang saya tahu, sekaligus membuka diskusi
dengan rekan-rekan.

Fenomena jarak pagar mengemuka bersamaan dengan
naiknya crude oil, berbarengan dengan fenomena tentang
Biodiesel.

Masyarakat Indonesia, mengenal jarak pagar sejak jaman
Jepang, dimana hasil pres minyak yg dihasilkan dari
jarak pagar, digunakan u/ aplikasi mesin-mesin perang
jepang, dan bahan-bahan lain.

Di belahan dunia lain, tepatnya di Afrika, aplikasi
jarak pagar digunakan secara kombinasi, antara
pestisida, daunnya u/ makanan ulat sutera, dan
minyaknya di kombinasikan antara bahan bakar dan bahan
baku sabun.

Aplikasi perkebunan jarak pagar dilaksanakan dalam 2
tipe, yang pertama adalah sebagai Main Crop
(Perkebunan Mono Kultur) dan lainnya adalah supporting
crop (Di pagar rumah, pelataran, belt antar tanaman,
dll).

Biodiesel yg di produksi dari minyak jarak pagar,
secara teknis mempunyai spesifikasi yang baik, dan
sudah dapat di terima manca negara.

Varietas jarak pagar cukup banyak lebih dari 100
varietas, masing-masing mempunyai strong dan weakness
lain-lain, so far, belum diketahui, varietas mana yg
terbaik, karena itu, kami-pun belum pernah menyatakan
tipe apa yg paling unggul. Karena kriteria unggul,
harus melalui suatu prooven record yg panjang, dalam
suatu battery limit tertentu (agronomy, jenis, cara
tanam, dll-dll).

Jika berpikir tentang, mono kultur (perkebunan inti),
atas dasar belum banyak-nya record komersial, kami
menyarankan agar, jarak pagar di tanam secara
stepping/bertahap, sambil membangun dan menemukan
manajemen plantation yg terbaik.

Atas dasar banyaknya varietas jarak pagar tersebut,
maka, jika ditanyakan:
1. Lama Panen? Kami menjawabnya: Antara 6 bulan sd 2
Tahun.
2. Jumlah Produksi per Ha? Kami menjawabnya: Antara 1
sd 12 Ton biji kering per Ha.
3. Harga Jual per Kg biji kering? Antara Rp. 500/kg sd
Rp. 10.000/kg.

Penjelasannya sbb:
1. Lama panen, bergantung varietas, agronomi dan
manajemen plantation, sebagai average, kami
mengatakan, 1 tahun.
2. Jumlah produksi, bergantung varietas, agronomi,
manajemen plantation, sebagai average, kami mengatakan
5 Ton biji kering/Ha.
3. Harga jual, yang optimum (balance antara produksi
dan user) adalah Rp. 1000/kg, harapannya, masih cukup
menarik bagi produsen, dan jika di tarik ke user,
diharapkan akan diproduksi biodiesel dg harga jual Rp.
4500/liter. (30% crude jarak oil dlm 1 kg Biji
Kering). Atau Rp. 3000/liter jarak oil + Rp.
1000/Liter (ongkos produksi biodiesel) = Rp.
4000/liter, total bea produksi (Ancar-ancar).

Karena gencar-nya fenomena jarak pagar ini, maka
terakhir kami mendatangkan biji dari NTB, harga disana
sudah Rp. 10.000/kg, harga yg tidak wajar (harga
proyek), di beberapa tempat, ada yg menjual 1 biji Rp.
250, bibit dlm polybag bervariasi antara Rp.1000 sd
2500, bibit berupa stek antara Rp. 300 - 1000/buah.

Jika ditarik dalam skala produksi, maka kira-kira u/
memproduksi minyak jarak/biodiesel kapasitas 4
Ton/hari, dibutuhkan lahan jarak pagar seluas 1000 Ha.
Jadi, mohon ter-info,aplikasi jarak pagar ini,
mempunyai suatu battery limit komersial tertentu.

Beaya per Ha pun beragam, dari Rp. 2 juta - Rp. 6
juta, bergantung manajemen penanaman.

Saat ini, beberapa lokasi ditanaman jarak pagar, yang
terbanyak saat ini di wilayah NTB, kriteria banyak-pun
relatif, mungkin hanya kisaran ribuan Ha, tersebar di
beberapa lokasi. Beberapa lokasi lain juga melakukan
penanaman, so far, hasil-nya belum terecord
data-datanya.

Jarak pagar bisa tumbuh hampir di setiap wilayah,
kalau tdk salah di www.jarakpagar.com ada beberapa
informasi teknis yg bisa di peroleh.

Message yang ingin kami sampaikan adalah: Sebelum
memulai komersialisasi jarak pagar, aktiflah
menanyakan berbagai info penting, ke beberapa pihak,
namun dg uraian di atas, rekan2 akan mendapatkan info
yg beragam pula, karena memang belum ada acuan yg
prooven yg mendasari berbagai pendapat.

Beberapa wilayah di Afrika, India, dan akan Saudi
Arabia, dll, sudah mulai menanam, demikian juga dg
beberapa wilayah di Indonesia, namun kondisi agronomi
dan manajemen plantation bisa berbeda-beda, tidak
selalu acuan negara lain bisa sama, karena menyangkut
tanaman (bisa jadi problem berbeda, hama berbeda,
dll).

Semoga bermanfaat,

Salam,
Sulis

=============================================

Rekan-Rekan,

Minggu lalu, PT LAPI ITB mengirimkan 2 unit pabrik
biodiesel, sistem Batch, dengan kapasitas reaktor per
batch adalah 2.5 M3, atas pesanan PT Astra Agro
Lestari TBK, yang akan di instal dan berproduksi di
Kalimantan Tengah. Dan satu lagi atas pesanan PT
Swakarsa Sinar Sentosa, yang akan di instal dan
berproduksi di Kalimantan Timur.

Hasil simulasi operasi, pabrik tersebut bisa
menjalankan 4 Batch per hari, dalam 24 jam, sehingga
diharapkan bisa di capai maksimum kapasitas senilai 8
Ton per Hari Biodiesel, kualitas SNI, basis CPO.

Pabrik akan mulai beroperasi di minggu ke-4 Juni.
PT LAPI ITB juga membantu membuka pasar distribusi
methanol ke remote area Kalimantan, dengan support
dari PT Kaltim Methanol Industri.

Pabrik-pabrik kapasitas yang lebih besar dengan sistem
kontinu juga sedang dalam proses pembangunan,
diharapkan akhir tahun 2006 sudah ada beberapa pabrik
hasil PT LAPI ITB dengan sistem kontinu.

Salam,

Achmad N. Hidayat
Appropriate Technology
PT LAPI ITB
Salam,
=============================================


Pricelist Pabrik Biodiesel (Processing Unit Only):
1. 4 Ton/Day, Sistem Batch, Rp. 1.5 Milyar.
2. 10 Ton/Day, Kontinu, Rp. 4 Milyar.
3. 20 Ton/Day, Kontinu, Modular Rp. 7.5 Milyar.
4. 40 Ton/Day, Kontinu, 2 x Modular, Rp. 15 Milyar.
5. 100 Ton/Day, Kontinu, Single Plant, Rp. 42.5
Milyar.
Harga tersebut, belum pajak-pajak, dan franco Bandung.

Estimasi production cost sistem batch adalah Rp.
1000/liter Biodiesel (Tinggal tambah harga CPO).
Sedangkan untuk sistem kontinu adalah Rp. 700/Liter
(Tinggal tambah harga CPO).

Terimakasih,

Sulis
==========================================
Rekan-Rekan,

Saat ini PT LAPI ITB sudah memulai memproduksi dan
menjual bibit jarak pagar. Bibit jarak pagar di jual
dalam bentuk Polybag, dengan ketinggian kira-kira 20
cm, hasil seleksi dari 15 varietas bibit jarak.

Bibit jarak tersebut di produksi dengan teknologi
kultur jaringan dikombinasikan dengan optimalisasi
biji, dijual dengan harga Rp. 1500/bibit, franco
Bandung, dengan kapasitas produksi sd 20.000
bibit/minggu. Saat ini, sample bibit bisa dilihat di
halaman kantor PT LAPI ITB, ada sekitar 10.000 bibit.

Bagi rekan-rekan yang berminat bisa menghubungi PT
LAPI ITB, Jl. Ganesha 15 B, telp: 022-2534178 atau by
email ke [EMAIL PROTECTED]

Terimakasih.

Salam,
Achmad Nuzulis Hidayat
Appropriate Technology
PT LAPI ITB

-- 
OK TAUFIK

---------------------------------------------------------------------
----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
----- Call For Papers until 26 May 2006 
----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] 
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke