>
  Vick.

  Saya sependapat kita tidak boleh menunggu untuk melakukan sesuatu ,
  AKAN TETAPI untuk mengatur persoalan kebencanaan di NKRI yang merupakan
  negara yang berada dizone rawan bencana tentunya sesuatu strategi dari
  awal (pengenalan bencana , pengelompokan bencana) dst s/d mitigasi dan
  rehabilitasi dan rekonstruksi APABILA terjadi bencana.

  Nah , strategi dan pola kerja seperti inilah yang harus disepakati oleh
  seluruh komponen bangsa.
  Persoalan gempa bukan hanya diketahui dan dialami oleh kita para ahli
  kebumian , seluruh fihak yang mempunyai keahlian dan profesi sangat
  berperan.

  Jadi untuk menyatukan pendapat , pandangan dan tindakan itulah diperlukan
  suatu KEPUTUSAN POLITIK, artinya sesuatu yang telah diputuskan dan
  disepakati bersama serta mengikat secara hukum.

  Saya tidak tahu persis , tapi saya kira Negara Bagian California sudah
  memiliki UU - Negara Bagian beserta turunan-nya , yang tentunya telah
  dibuat berdasarkan pengalaman mereka.
  Mungkin  ada yang tahu perihal ini dapat share.

  Dengar Pendapat dengan DPR , itu bagus , tetapi tanpa provokasi (yg -
  positip) keseluruh komponen bangsa , rasanya kurang effektif.

  Si-Abah

__________________________________________________________________________



  Saya rasa kita tak perlu menunggu keputusan politik. PP-IAGI (dulu)
> sudah beberapa kali menyampaikan Press release, juga sudah mengadakan
> dengan RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Komisi 7 ... rdp dulu juga
> ikutan :). Memang RDP yg dulu itu pasca Gempa Aceh. Untuk Pasca Gempa
> Jogja saya baru mendengar dari IAGI Komda DIY. Mungkin Cak Ridwan
> Jangkung dkk harus teriak lebih keras lagi supaya terdengar di KL juga
> :).
>
> Yang lebih penting adalah ..... Gempa dan juga bencana tidak mau
> menunggu keputusan politik. Bahkan gempa dan bencana lain tidak peduli
> dengan keputusan IAGI, Bencana tidak membaca hasil riset dan juga
> tidak mau mengikuti aturan kita.
>
> Point yg ingin saya sampaikan adalah, Janganlah MENUNGGU !!!
> Pakai saja slogan sepatu yg terkenal ... JUST DO IT !!
> Kelemahan mental kita adalah sangat paternalistic, menunggu "bapak"
> (atasan) berbicara, menunggu petunjuk ... Kemandirian ini yang
> seharusnya digalakkan. Proaktif tapi jangan sekedar reaktif.
> Semakin sering kita berkiprah dan berbicara, semakin dikenallah
> Geologi ini. Bapak-ibu yg duduk di "atas" sana memang ndableg kok.
> Kalau kita hanya mengikuti aturan-aturannya mungkin kita hanya mampu
> bilang ... waah terlambat lagi !!
>
> RDP.
>
> On 6/12/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >
>>   Is,
>>
>>   Semoga memang bagi bagi tugas ya, bukan bagi bagi uang sidang, eeeeh
>> kok
>>   negative thinking , hehehehe
>>
>>   Si-Abah
>>
>> __________________________________________________________________________
>>
>>   Setuju Abah , IAGI  tidak hrs berubah sbg lembaga politik. kan katanya
>> > politikus itu boleh bohong tdk boleh salah , kan jadi barabe kalau
>> Geolog
>> > boleh bohong .........he
>> > Biasanya setiap proses UU ( pembahasan RUU ) di DPR  kan melibatkan
>> semua
>> > organisasi terkait, mungkin nanti IAGI akan diminta pendapatnya pada
>> RUU
>> > Bencana Alam  atau malah  kelupaan / dilupkakan, Kalau gak salah
>> inisiator
>> > nya Bukan di ESDM tapi di Dept Sosial atau Bakornas PB mungkin.
>> > Minggu lalu API dan Asosiasi Perusahaan Tambang Batubara diminta
>> dengar
>> > pendapat di DPR untuk RUU Ketenagalistrikan, dari anggota DPR yang ada
>> di
>> > Komisi itu , cuma kurang lebih 1/3 nya yg hadir, Karena di DPR lagi
>> banyak
>> > ngebahas RUU .( bagi bagi tugas kali ya............ )
>> >
>> > Ism
>> >
>> >
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke