setahu saya saat ini sudah ada tim independen di
lokasi yang melakukan penelitian, kemudian akan
disusul oleh tim berikutnya dari institusi yang
berbeda. Waktu bagi merteka adalah 2 minggu untuk
menentukan/memberikan second opini ke BPMIGAS mengenai
yang sedang terjadi di banjarpanji. 

kalo saya sih lebih baik saat ini dibebaskan dulu
80-100 ha disekitar 5 lokasi hotspring yang sudah
terlanjur menjadi ajang lumpur panas, dibangun
bendungan atau waduk untuk menghambat pergerakan
lumpur tersebut lebih meluas. hal ini untuk
melokalisasi bencana. baru kemudian diputuskan apakah
akan mematikan lumpur tersebut ataukah didiamkan dan
dijadikan objek wisata small catatrophism. 

udah ga tahan liat lumpur yang makin merajalela sambil
kita belum tau gimana matiinnya.. mending warga
sekitar direlokasi dikasih kompensasi atas tanah dan
rumahnya sesuai dengan harga yang layak... at least
dari musibah ini mereka jadi kaya mendadak... 

apa terlalu gila yah? 


rgds
ujay

--- Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Masalah penelitian untuk cost recovery ada saatnya
> nanti. Itu pun dalam kewenangan BPMIGAS. Semua data
> tentu akan diteliti. Yang sekarang lebih penting
> adalah memang penelitian dari mana sumber lumpur di
> permukaan itu. Sebab, ini akan menentukan tindakan
> selanjutnya untuk mengatasinya. Kalau dari kemarin2
> sudah diketahui dengan pasti asal semburannya, tentu
> relieve well telah dibor. Kalau kasusnya lain, dan
> ini mungkin yang berlaku untuk Banjar Panji, tentu
> tak sesederhana itu.
> 
> Semua tim bergerak, tim subsurface mencari asal
> sumber lumpur. Tim surface menanggulangi semburan
> lumpur dengan menggali kali2 baru, membendung, dll.
> Untuk informasi saja, ini tak sesederhana blow out
> Randublatung yang baru2 ini terjadi.
> 
> Salam,
> awang
> 
> -----Original Message-----
> From: heri ferius [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Tuesday, June 13, 2006 4:20 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Informasinya benar (Banjar
> Panji Mud-Extrusion)
> 
> Catatan saya dari berberapa milis ini:
> 1. Sayang sekali info  FS dimana @ .....DD ?.
> 2. Apakah di Banjar Panji adalah ekstrusi liquefied
> clay yang berasal dari
> Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft  apa
> sudah dicover oleh
> casing ?.
> 3. Dari hasil  LOT di shoe casing terakhir dan
> perjalanan profil MW versud
> depth menunjukkan tak perlu set casing baru di
> sekuen bawahnya , sementara
> LOT hanya dilakuan beberapa feet dibawah FS, bukan
> berarti aman sampai
> target.
> 4. Sampai kedalaman 9000Ft, pihak Lapindo diingatkan
> lagi untuk set casing
> karena semua orang di lokasi sudah ketar-ketir
> apabila terjadi semburan, blm
> ada proteksinya, lagi2, Lapindo menolaknya.
> 5. Akhirnya di +/- 9200, terjadi loss total
> (indikasi telah masuk formasi
> gas), tentu akan terjadi instabilitas lobang bor
> terutama pada clay Kalibeng
> .
> 6. Saat itupun sebenarnya keadaan masih bisa
> dikendalikan, harusnya langsung
> dipompakan cement untuk plug sumur, lagi2 Lapindo
> masih berpikir untuk
> menyelamatkan sumur yg sudah di bor.
> 7. Apa di cement plug secara kontinue sampai kedalam
> casing, sebelum di
> Abandoned?. Bila tidak,  tentu pressure dari bawah
> sebagai pendorong bisa
> connect dengan liquefied clay dr Kalibeng dan akan
> menerus ke fracture2 yang
> menerus sampai ke permukaan.
> 8. Sekarang rig sudah keluar, yang bisa dilakukan
> hanya meneliti ?,
> sementara lumpur panas liquefied clay terus mengalir
> dan dialirkan ke
> ....?????
> 
> Semoga diteliti seobjekif mungkin, apalagi
> menyangkut cost recovery, kasihan
> rakyat, korban gempa saja belum dapat ini itu.
> 
> Salam
> HF 1393
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Tuesday, June 13, 2006 1:59 PM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Informasinya benar (Banjar
> Panji Mud-Extrusion)
> 
> 
> > Hm...setahu saya likuefaksi umumnya hanya terjadi
> pada pasir yang jenuh
> > air, tidak pada lumpur, dan biasanya hanya terjadi
> saat digoncang gempa.
> > Setelah goncangan hilang, ia akan kembali menjadi
> pasir yang pasif.
> > Lumpur panas yang terus mengalir karena
> likuefaksi? Terlalu mencari
> > alasan...
> >
> > BB
> >
> >
> >> Informasinya belum tentu benar ? Tak ada yang
> serakah. Media massa
> >> memang sumber informasi, tetapi belum tentu
> akurat.
> >>
> >> Kemarin sore, pukul 16.00, datang telepon dan sms
> dari Metro TV untuk
> >> mewawancarai saya di acara mereka pukul 18.00
> tentang semburan lumpur di
> >> sumur Banjar Panji-1 Lapindo Brantas. Tetapi,
> terpaksa saya tolak karena
> >> pada saat yang sama tim BPMIGAS dan Lapindo mesti
> ke Komisi VII DPR
> >> untuk urusan yang sama.
> >>
> >> Apa yang tengah terjadi dengan semburan lumpur di
> Banjar Panji-1 ? Tidak
> >> ada yang bisa memastikan, sehingga penanganannya
> pun tak semudah blow
> >> out seperti yang pernah terjadi di beberapa sumur
> (Randublatung,
> >> Pasirjadi, Anggur, dll.). Mari kita lihat
> faktanya dulu.
> >>
> >> Kita punya fakta-fakta : lumpur yang tersembur
> adalah lumpur subsurface
> >> (bukan lumpur pengeboran), analisis nannofosil di
> lumpur menunjukkan
> >> umur sekitar Pliosen - sama dengan kandungan
> fosil di kedalaman
> >> 2000-6000 ft di sumur tersebut, ppm cloride
> sekitar 10.000, lumpur
> >> mengandung material volkanik, di awal2 semburan
> lumpur mengeluarkan gas
> >> H2S, temperatur lumpur sekitar 40-50 deg C. Saat
> kejadian gempa Yogya 27
> >> Mei 2006, dua stasiun BMG di Surabaya mencatat
> goncangan di Surabaya
> >> II-III MMI dengan momen magnitude 3-3.9 Mw (skala
> Richter lebih kecil
> >> sedikit); di stasiun Karangkates tercatat III-IV
> MMI dengan magnitude
> >> 4-4.9 Mw. Data seismik regional di wilayah ini
> menunjukkan beberapa
> >> gejala diapir. Ada lima titik semburan lumpur dan
> semuanya di luar titik
> >> sumur, permulaan semburan terjadi sejak Senin 29
> Mei 2006-Kamis 1 Juni
> >> 2006.
> >>
> >> Sesar regional di wilayah ini adalah strike-slip
> berarah BD-TL yang
> >> memotong sampai ujung barat Madura dan ke selatan
> sampai ke Pegunungan
> >> selatan. Flower structuring bisa
> diinterpretasikan terjadi juga di
> >> wilayah Banjar Panji. Mengapa BPMIGAS dua tahun
> lalu menyetujui pemboran
> >> sumur ini ? Karena : sumur ini merupakan sumur
> pertama yang akan dibor
> >> Lapindo Brantas untuk mengetes deep prospect di
> Kujung I atau Prupuh
> >> reef, petroleum system-nya memenuhi syarat,
> analogue discoveries sudah
> >> sangat banyak (Banyu Urip, Mudi, Sukowati, BD,
> dll.), kalau sumur ini
> >> sukses rentetan implikasi kesuksesannya akan
> panjang. Drilling hazard ?
> >> Ada tentu, overpressure dari diapir dan kita
> sudah tau sebab ini wilayah
> >> rapid sedimentation di sekuen Pliosen.
> >>
> >> Sumur dibor, ada beberapa hambatan overpressure,
> tetapi bisa diatasi.
> >> Set casing, hasil LOT di shoe casing terakhir dan
> perjalanan profil MW
> >> versud depth menunjukkan tak perlu set casing
> baru di sekuen bawahnya
> >> sampai menembus target utama Prupuh (Set casing
> begitu masuk target
> >> karbonat sudah sangat biasa dilakukan di Salawati
> Basin, no problem).
> >> Target utama Prupuh ditembus (mungkin sudah
> tembus, walaupun turun cukup
> >> signifikan dibandingkan prognosis) dan loss
> (biasa terjadi kan di porous
> >> reef yang baru terbuka). Sumur distop mengatasi
> loss dan beberapa
> >> pekerjaan pipe sticking. Lalu keluarlah semburan
> lumpur, gas, air
> >> pertama beberapa ratus meter dari kepala sumur,
> saat itu sudah dua hari
> >> lewat gempa Yogya. Dan semburan2 pun berentet
> terjadi sampai lima lokasi
> >> membentuk deretan yang lebih kurang BBD-TTL.
> Tentu saja rig segera
> >> dievakuasi dan BOP ditinggalkan di kepala sumur.
> Setelah itu, adalah
> >> cerita mengatasi banjir lumpur panas.
> >>
> >> Dari mana sumber lumpur itu ? Ini penafsiran saya
> berdasarkan hard data
> >> analisis lumpur, data geologi sumur, geologi
> regional, 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to