Ikut diskusi mas Vick... Dalam hidrogeologi istilah yang digunakan adalah tracer, ini bisa secara alami (analisa temperatur, isotop, kandungan kimia dan lain-lain) atau secara buatan (memasukkan suatu unsur asing). Memang kalau melihat dari data pak Pujasmadi akan sangat sulit untuk menyatakan bahwa sungai Porong sebagai sumber utama semburan lumpur. Data hidraulik head dan piezometer mengindikasikan demikan. Tapi ada baiknya juga dilihat data fluktuasi muka air sungai porong selama kurun waktu ini. Apakah ada perubahan yang signifikan sebelum dan setelah terjadi semburan. Akan lebih baik kalau digabung dengan data fluktuasi muka airtanah disekitarnya. Kalau ada suatu `peak` atau `drop` yang tidak biasa dalam seri kedua data ini, maka `ada kemungkinan` sungai porong atau sistem aliran airtanah lokal juga memiliki kontribusi terhadap semburan lumpur ini. Kalau digabung dengan data kimia-nya...tambah yahudd deh Salam, Fajar (1181) Hanya Bisa Berdo`a.....
Mas Vick <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis: Kalau melihat proses akuifer, maka dugaan Pujasmadi sangatlah Jos ! Dengan hukum pascal (pizometric) saja sudah lumpuh argumentasi air S Porong sebagai sumber muncratnya lumpur. Nah adakah proses lain yg menyebabkan seperti itu ? Dalam siklus hydrothermal, air permukaan masuk kedalam bumi karena gravitasi. Kemudian terkena panas dan mendidih sehingga memiliki daya dorong keatas. Kalau kita lihat gejala alam geyser, mekanismenya ya bisa saja seperti itu. Tapi argumentasi bahwa airnya berwarna hitam seperti air Sungai Porong bukanlah bukti bahwa mekanisme itu yg terjadi. Nah bagaimana membuktikannya ? Tentunya kalau mekanisme hydrothermal, maka proses ini akan merubah warna air. Warna air porong yg hitam lebih disebabkan oleh banyaknya kandungan sedimen (polusi). Proses siklus hydrothermal tentunya akan menyaring sedimen terangkut ini. Ingin lebih sophisticated ? buktikan saja dengan "tracker", tracker ini tidak harus buatan (radioaktif, yg mungkin dipakai di steam flood), bisa saja tracker alamiah. Misal lihat saja semua mineral2 yg ada di air Sungai Porong, termasuk trace elemennya. Jadi pengamatan sepintas sekedar melihat warna ya akan dengan cara sepintas pula mudah ditepis. RDP "deep thinking, simplify the story " .... angel vick !!! > > -----Original Message----- > From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, July 05, 2006 4:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? > > Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai > disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka > tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic > pressure (bukan overpressure). > > Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi > pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5 > meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari > kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis, > discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan > dari sekitar sumur. > > BPJ > --------------------------------- Do you Yahoo!? Next-gen email? Have it all with the all-new Yahoo! Mail Beta.