Mas Ery,
Beberapa ide tersebut juga sudah nyampe ke saya via
email japri. IAGI DIY-Jateng pernah melakukan diklat
geologi bagi non-geologist. Nah, Diklat Geologi untuk
Aparatur Daerah ini sedang kami siapkan untuk Pemda
se-Riau dan Kepri, karena kayaknya Gubernur Riau-nya
berminat sekali. Saya malah sudah dikontak oleh
kawan-kawan geologist di Pekanbaru untuk menginisiasi
kegiatan tersebut, sekaligus merancang Kurikulum-nya.
Kemarin dengan Mas Kuncoro, (Widyaiswara Badiklat
Propinsi DIY) juga pernah saya buatkan Kurikulum
Diklat Geologi untuk Aparatur, tapi tidak jalan dan
kurang bisa menggerakkan dan mensosialisasikan ide
tersebut pada si pembuat kebijakan dan penentu
anggaran. Itu sebelum gempa jogja. 

Nah ini ada kurikulum Diklat Geologi bagi Aparatur
Pemda (yang bukan geologist atau yang geologi tapi
birokrat di unit non-pertambangan dan energi).
Sebetulnya Badiklat Geologi di Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral RI, yang di Bandung itu juga
sering ada Diklat, khususnya untuk tenaga inspeksi
pertambangan daerah.
Nah, yang kami maksudkan adalah Diklat bagi mereka
yang mengambil keputusan atau yang mereka bertugas
men-support si pembuat kebijakan. 
Kurikulum tersebut adalah :
1. Pengenalan Bumi yang berproses.
2. Pengantar ilmu geologi
3. Pengenalan sumberdaya geologi
4. Pengenalan resiko dan bahaya geologi
5. Pengenalan manajemen bencana geologi
6. Aspek geologi dan pengelolaan lingkungan binaan
7. introduction to Urban geology
8. introduction to Urban georisk
9. Geology for infrastructure management
10. Geologi untuk pengelolaan pulau-pulau kecil

Prinsipnya,kita yang geologist tidak akan men-Diklat
peserta sebagai ahli geologi instant, tapi memberikan
pemahaman secara saintifik yang benar, populer, dan
mengena dalam regulasi di daerah masing-masing.
Sehingga kaca mata beliau-beliau tidak 2 dimensi saja,
tapi perlu ada dimensi ruang (proses) dan waktu (ini
kan kompetensi geologi). Teknik komunikasi geologi
yang akan kita pakai pun sebaiknya adalah komunikasi
ilmiah populer dan "membumi" serta relevan dengan
kebijakan yang berlangsung di daerah tersebut.
Ingat : bahwa setiap wilayah / daerah mempunyai
KEUNIKAN GEOLOGI yang berbeda-beda, sehingga bagaimana
menciptakan IMAGE bahwa GEOLOGI mampu dan bisa
men-DRIVE Regulasi Daerah Setempat yang hidupnya di
atas Kondisi Geologi Setempat. Berani menerima
tantangan...,
monggo-monggo...yo podo guyup untuk membumikan
geologi..., karena hidup ini tidak bisa lepas dari
geologi.

Sedikit pengalaman :
Saya diundang PU Sleman untuk menilai kelayakan Tempat
Pemakaman Umum (TPU / Kuburan Umum) secara geologi.
Lah..., sampai masuk kuburan-pun, orang harus berpikir
geologinya kayak apa. Jangan-jangan, ntar di kuburan,
terjadi landslide, amblesan, runtuh, atau pembanjiran
lokal. Saya critakan ini ke mahasiswa di kelas dan
kolega saya, semua pada tertawa, tapi bener juga ya...
tabik.....mas..

Salam dari Kota Gudeg Gempa
Agus Hendratno (0815.686.8523)
Pengda IAGI DIY-Jateng / Geologi UGM

--- Ery Arifullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mohon masukannya... kira-kira Diklat apa yah yang
> cocok untuk saat ini bagi aparatur pemerintahan
> daerah (Kaltim). Diklat geologi regional perlu tapi
> yang langsung menyentuh bagi masyarakat + non
> geologist sebaiknya apa? Jargon-jargon geologi
> memang "terdengar manis" tapi sulit di
> implementasikan bagi orang awam dan mereka yang
> sudah lama meninggalkan geologi. Ini kesempatan
> sosialisasi geologi.
>   Mohon masukan atau pencerahannya..
>    
>   Salam,
>   Ery Arifullah
>   Widyaiswara Badan DIKLAT Kaltim
>   Dosen Luar Biasa FMIPA Universitas Mulawarman 
> 
>               
> ---------------------------------
> How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low
>  PC-to-Phone call rates.


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke