daripada dibuang ke laut, mending dijual aja ke singapura, buat reklamasi pantai mereka biar lebih luas... disalurkan ke pantai ...langsung dibuang dan dibersihkan dari airnya, dibawa lumpurnya ke singapura pakai kapal.
Tapi jangan sampai terjadi klaim zee, karena pantainya yang meluas. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |---------+-----------------------------> | | wahyu budi | | | <wahyubudisetyawan| | | @yahoo.com> | | | | | | 15/08/2006 07:31 | | | PM | | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |---------+-----------------------------> >----------------------------------------------------------------------------------------------------------------| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Bila Lumpur di buang ke sungai / laut - was Re: [iagi-net-l] BERIKUT ARTIKEL | | TENTANG KERUGIAN AKIBAT LUMPUR PANAS: | >----------------------------------------------------------------------------------------------------------------| Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang tidak setuju. Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke sungai atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain, yaitu penduduk atau masyarakat yang hajat hidupnya berkaitan dengan sumberdaya hayati di pantai dan perairan pesisir atau laut. Secara sederhana, bila lumpur itu dibuang ke laut yang terjadi adalah munculnya kekeruhan yang sangat tinggi di perairan pantai atau pasisir. Hal ini dapat dipandang sebagai pencemaran oleh muatan sedimen. Dampak negatif dari hal itu secara ekonomi bagi nelayan atau petani tambak adalah: 1. Tambak tidak dapat dioperasikan, karena tambak membutuhkan air laut yang baik. Kita perlu menghitung berapa luas tambak yang akan terpengaruh dan nilainya. 2. Kekeruhan perairan yang tinggi menyebabkan tempat hidup ikan rusak dan ikan-ikan akan lari menjauh. Dari sisi nelayan, hal ini berarti kerusakan daerah penangkapan ikan mereka. Akibatnya, para nelayan harus mencari ikan ke daerah yang lebih jauh lagi (yang berarti tambahan biaya operasional). Kita perlu menghitung dimana dan berapa luas daerah penangkapan ikan yang akan terpengaruh. Hal yang penting dilakukan sebelum membuang lumpur itu ke laut atau sungai adalah mempelajari hal berikut: 1. Pola arus dan gelombang, yang akan menentukan arah penyebaran dari lumpur tersebut setelah masuk ke laut. Dari sini bisa diperoleh gambaran daerah-daerah yang akan terkena dampak. 2. Mempelajari "residence time" dari lumpur tersebut bila masuk ke perairan. Hal ini penting untuk memperhitungkan berapa lama lumpur tersebut akan menghilang dari kolom air, dan untuk memperkirakan "lamanya penderitaan" para nelayan yang harus ditanggung atau diberi kompensasi. 3. Dari sisi ekologi, perlu dipelajari berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk recovery kerusakan ekosistem yang terjadi. Selanjutnya, hal terpenting dari semua itu adalah: membicarakan semua itu dengan masyarakat nelayan di daerah yang mungkin akan terkena dampak. Tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana dampaknya, dan bagaimana kompensasi yang diberikan selama kondisi lingkungan belum pulih. Ini berarti harus ada yang mau menanggung dan memberi kompensasi terganggunya pencaharian para nelayan, sampai semuanya normal kembali. Analisa neraca untuk rugi antara membuang lumpur ke laut dan tidak membuangnya ke laut perlu dilakukan secara transparan. Sehingga tidak ada pihak yang merasa teraniaya. Salam, WBS --- Amir Al Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > kenapa tidak dibuang di sungai saja ya..? toh ini > sedimen biasa, bukan tailing. > > LSM lingkungan saja yang paling keras menentang. > Daripada tumpah > kemana-mana , apa tidak membuat kerusakan lebih > luas. > > Berikutnya lapangan ini bisa diekplorasi lagi. > Kalau sampai bangkrut, terus dibeli asing dengan > harga murah. > Inikah yang diinginkan LSM 2 itu? > > salam, > > *********************************** > Amir Al Amin > Operation/ Wellsite Geologist > (62)811592902 > amir13120[at]yahoo.com > amir.al.amin[at]gmail.com > ************************************ > > --------------------------------------------------------------------- > ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru > ----- Call For Papers until 26 May 2006 > > ----- Submit to: > [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------