hmmh...diskusi menarik.
kayaknya perlu dukungan data teknis dan gambar agar jelas objek & dimensi mana 
yg dibicarakan.
juga asal usul munculnya angka setinggi 25 kaki atau 26 kaki dan lain2.
dan mungkin saya melihat dari sudut yang berbeda .
wassalam.
sonny

-----Original Message-----
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 24 Agustus 2006 9:41
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

Mas sonny,

1) Ide saya bukan menyumbat, melainkan membuat selubung atau tanggul untuk 
meminimalkan area terbentuknya kolom lumpur yang setimbang sesuai formation 
pressure dan densitasnya; saat ini kesetimbangan terjadi bila terdapat kolom 
lumpur setinggi 25 ft dari permukaan tanah (= 36 ft di atas muka laut).  
Selubung dan tanggul terbuka di bagian atas

2) Operasional pembangunannya :
- Jika akan dibuat tanggul, caranya adalah meninggikan tanggul yg sekarang ada. 
 Bukan membuat tanggul yg lebih dekat ke titik semburan (di wilayah yg sudah 
tergenangi lumpur)
- jika akan diberi selubung besi, caranya dengan mengangkat dan meletakkan 
selubung tsb di titik semburan (alternatifnya menggunakan 3-4 helikopter cargo)

baik tanggul maupun selubung harus yg bisa ditambahtinggikan, untuk berjaga2 
bila ada peningkatan fraksi air dalam lumpur.  

3) kita tidak menentang alam, justru mengikuti kemauan alam dalam hal ini 
lumpur untuk mencapai kestabilan hydrostatic pressurenya.

Bila tidak kita lakukan penghentian aliran lumpur, maka selama formation 
pressure tidak berkurang atau densitas lumpur tidak bertambah, maka selama  itu 
pula lumpur akan menyembur ke permukaan, dan yg akan terjadi adalah :

- bila lumpur dialirkan ke laut, maka secara terus menerus laut akan mengalami 
peningkatan pendangkalan dan kekeruhan, dan suatu ketika akan melampaui batas 
toleransi kelayakan lingkungan
- bila lumpur dibiarkan seperti adanya, makan area di darat yg tergenangi 
lumpur akan bertambah luas, sampai genangan lumpur itu membentuk danau yg 
elevasi permukaaanya mencapai 26 ft diatas muka laut

Kita tidak akan pernah tahu kapan lumpur akan berhenti mengalir ke permukaan, 
kecuali kita bisa menghitung laju penurunan formation pressure atau laju 
peningkatan fluid density.
Mungkin reservoir engineer bisa menghitungnya (?)


salam,
 
 
A R I E F   B U D I M A N (ex arutmin-west senakin mine) Pertamina - Eksplorasi 
Sumatra
Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-----Original Message-----
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 23, 2006 7:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

kira2 asumsi apa yang dipakai ?
apakah sumbatnya bentuk padatan sehingga bisa bersifat sebagai beban ?
dan dari mana padatan itu ?
kalo sumbatnya masih bentuk cair, apakah bisa disebut sumbat ?
kalo padatan, apakah dari mengendapnya fraksi padatan dari lumpur yang terus 
diganggu oleh olakan semburan baru ?
bukankah pengendapan baru bisa terjadi kalo kondisi tenang.
lalu bangunan seperti apa kira2 yang bisa dibangun seperti yang diandaikan oleh 
pak Arief Budiman ? sementara tempat di mana akan membangun bangunan tinggi itu 
dengan derasnya sepanjang masa disembur lumpur panas. tidak ada kesempatan 
sedikitpun sekalipun untuk membuat / menempatkan fondasi tempat bangunan tinggi 
itu bisa berdiri kokoh menahan sumbatan tadi.
sedanglkan untuk membuat bendungan air irigasi yang kecil saja kita harus bisa 
utk sementara mengalihkan aliran air selokan agar ketika membangun fondasi 
kondisi tapaknya kering dan tenang sehingga memungkinkan merekatnya bahan-bahan 
bangunan bendungan itu.
luar biasa sekali kalo kita bisa melaksanakan itu.
sumber lumpur panas itupun sesungguhnya suatu kekuatan alam yang besar dan 
dahsyat.
untuk mendekatinyapun kayaknya tidak mungkin karena bisa menewaskan diri kita.
usaha apapun untuk menahan (menentang) kekuatan alam, kalaupun itu berhasil, 
tidaklah akan bertahan, dia akan bobol cepat atau lambat.
pendapat saya sih, biarkan alam itu mengalir secara alamiah ke mana dia mau.
kitalah yang perlu pandai memahaminya , pandai menempatkan diri dan 
menyesuaikan diri ini agar tidak merasa dirugikan (oleh  ketidakpahaman kita 
tentang alam).

wassalam
(sonny)


-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 23 Agustus 2006 13:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir

Mas Sonny,
Menurut saya tenaga (tekanan) yg ada disini merupakan tekanan akibat beban
(burial) yg diakibatkan oleh gaya grafitasi, bukan gaya tekan dari samping 
seperti tektonik. (mungkin saja ada, tetepi efeknya mungkin kecil). Sehingga 
saya ngga yakin akan ada "penumpukan" tenaga. Yang mungkin akan ada adalah 
kondisi kritis (statis) yg baru dibandingkan sebelum terjadi, dan apabila 
kondisi ini terganggu akan sangat mungkin "mbledug" lagi.

Seorang drilling engineer kawan saya punya filosofi bahwa batuan didalam sana 
saat ini kondisinya "statis- kritis" dengan rentang toleransi perubahan yg 
berbeda-beda, ada yg rentang batas kritis-nya sempit ada yg longgar.
Ketika dilakukan pengeboran maka manusia melakukan sebuah "usikan" yg akan 
mempengaruhi kondisi ini. kalau kondisi statisnya terlampaui yang ditakutkan 
adalah berubah menjadi kondisi "dinamis" (bergerak) salah satunya barangkali 
"mudflow" ini.

Seperti sebuah benda yg berada pada bidang miring tetapi tidak bergerak karena 
ditahan oleh gaya gesek statisnya, namun ketika diusik utk bergerak gaya gesek 
statis ini menjadi gaya gesek dinamis yg untuk menghentikannya tidak semudah 
ketika menggerakkannya.

rdp

On 8/23/06, Pangestu, Sonny T <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> tentunya ini hanya jika lumpur dalam keadaan bisa terus lepas 
> menyembur dgn tekanan seperti sekarang.
> namun jika nanti dgn cara ini bisa tersumbat maka kemudian di bawah 
> sumbatan akan terkumpullah tekanan itu makin lama makin kuat dan 
> akhirnya pecah meledak lagi nyembur lagi repot lagi.
>
> -----Original Message-----
> From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: 23 Agustus 2006 11:42
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir
>
> 2m itu dari ketinggian potentialnya kang (jadi ada space 2 meter dari 
> ketinggian maksimal semburan lumpur).
>
> Ketinggian potential lumpur saat ini adalah 36 ft di atas muka laut.
> (Terukur di lapangan secara visual 25 ft diatas ground level.  
> Sementara ground levelnya 11 ft di atas mean sea level).
>
> Karenanya perlu diukur secara geodetic berapa tinggi semburan 
> maksimal.  Setelah itu tambahkan 2m (5 meter mungkin lebih baik ya?)
>
>
>
>
> A R I E F B U D I M A N
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
>
>
> -----Original Message-----
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, August 23, 2006 9:26 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Lumpur : stop mengalir
>
> Wow great !!
> Ide bagus lagi memanfaatkan "potential pressure head".
> Perlu dilakukan perhitungan ulang saja. Aku kok ngga yakin 2 M 
> potential head.
> Berapa BJ lumpur (air+lempung), berapa perkiraan downhole pressure 
> (kalau dari sumur Porong-1) ada yg sekitar 16 ppg. Maka bila BJ lumpur

> 10 ppg, potential headnya akan menjadi lebih dr 2 M tentunya ....  
> (duh wong geologi ini kalau ketemu angka jadi mumeth :) Kang Arif 
> dihitung doonk ! Nanti aku buatkan gambar kartunnya :)
>
> Fakta lain :
> Saat ini hanya satu yg masih keluar .... bagaimana dengan 
> lokasi-lokasi lainnya ? Sebelumnya ada 5 titik kalau ngga salah.
> Mungkin perlu mempersiapkan 5 selubung "raksasa". atau tanggul 
> raksasa. Jangan sampai satu nutup yg lain "hidup" lagi :(
>
> Memang mestinya ide-ide ("gila") begini dicoba lebih serius dihitung 
> dikaji.
> Masukkan dalam sekena'rio' jangan hanya sekena'nya' aja. dan 
> penanganan tidak hanya satu tapi mesti dikerubutin.
>
> rdp
>
> On 8/23/06, Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ide untuk menghentikan aliran lumpur, mohon dikritisi
> >
> > Buat penampungan lumpur di sekitar titik semburan setinggi 2m di 
> > atas semburan maksimal, maka lumpur tidak akan mengalir lagi karena 
> > tertahan oleh hidrostatiknya sendiri. (tinggi semburan maksimal yg 
> > saya ketahui adalah 25 ft di atas ground level)
> >
> > Konstruksi dapat berupa :
> > 1) tanggul yg ada ditinggikan sampai 2m di atas semburan maksimal
> > 2) titik semburan diselubungi tabung berdiameter lebih besar dari 
> > diameter lubang semburan, yg puncaknya 2m di atas semburan maksimal
> >
> > Kedua konstruksi harus memperhatikan jangan sampai ada kebocoran.
> >
> > Dasar teori :
> > Tinggi semburan di atas permukaan = tinggi kolom fluida - kedalaman 
> > sumber lumpur dari permukaan
> >
> > Tinggi kolom fluida = fungsi dari formation pressure dan fluid
density.
> >
> > Selama formation pressure dan fluid density konstan, tinggi kolom 
> > fluida akan konstan, maka tinggi semburan akan konstan
> >
> > Tinggi semburan bertambah bila formation pressure bertambah atau 
> > fluid density berkurang
> >
> > Formation pressure saat ini berkecenderungan tetap.
> > - FP bertambah bila ada peningkatan tectonic stress,
> > - FP berkurang bila melampaui titik depletion karena mud recharge < 
> > mud discharge
> >
> > Fluid density berkurang bila fraksi air dalam lumpur bertambah
> >
> >
> > Sekedar ide saja untuk konstruksi yg diusulkan :
> > - Tanggul yg ada diperkuat dan ditinggikan, atau
> > - Tabung bisa berupa selubung besi yg diangkat oleh 3-4 helicopter 
> > terlatih, dan kemudian sedikit dibenamkan (dengan pembebanan atau
> > penumbukan) ke bawah ground level awal, di bawah dasar lumpur di
> permukaan.
> >
> > Tapi saya berharap kita tidak memperdebatkan kesulitan teknis 
> > operasional konstruksinya.
> > Kita serahkan saja pada pihak engineering (dan militer/zeni?)
> >
> >
> > Salam,
> >
> >
> > A R I E F B U D I M A N
> > Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> > Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
> > Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Tuesday, August 22, 2006 9:25 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; 
> > [EMAIL PROTECTED]
> > Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi
> >
> > Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti 
> > untuk pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan 
> > segala sesuatu setelah dapat diterima oleh para pakar. Dalam hal ini

> > yang sangat penting ialah topografi daerah tersebut diukur dengan 
> > teliti. Jangan sampai airlaut yang masuk ke daratan lewat terusan
> > (parit) yang dibuat. Pasang-surut air laut perlu dipertimbangkan. 
> > Pada umumnya pikiran ini saya dukung.
> > Terimakasih.
> > M. Untung
> > ----- Original Message -----
> > From: "Eko Prasetyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>; <'[EMAIL PROTECTED]'>; 
> > <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Tuesday, August 22, 2006 1:38 PM
> > Subject: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi
> >
> >
> > > Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita mengenai ide yang 
> > > terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul dari 
> > > simplifikasi
> > > masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan, kalau tidak dia

> > > akan terus menggerus sisi-sisinya.
> > >
> > > Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter yang 
> > > menghubungkan banjar panji dengan laut jawa atau selat madura,
> > >
> > > Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya agar tak terjadi

> > > intrusi air ke tanah,
> > >
> > > Bangunlah weir structure setiap 100 meter sebagai metode 
> > > pensedimentasian suspended solid yang terikut oleh Lumpur, 
> > > sehingga hanya air yang dapat mengalir ke laut.
> > >
> > > Siapkan industri-industri yang dapat mempergunakan solid phase 
> > > dari Lumpur ini sebagai bahan baku di sekitar parit raksasa ini,
> > >
> > > Gunakan tenaga kerja dari penduduk sekitar Banjar Panji,
> > >
> > > Lumpur akan terus mengalir selama 50.000 m3 bahan terus mengalir 
> > > per hari dan industri2 ini tak akan kehabisan bahan baku selama 
> > > bertahun-tahun.
> > >
> > > Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak yang dapat 
> > > diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus ide-ide?
> > >
> > > ------------------------------------------------------------------
> > > --
> > > -
> > > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > > ------------------------------------------------------------------
> > > --
> > > - To unsubscribe, send email to: 
> > > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota 
> > > ditujukan
> > > ke:
> > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas
> > > nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
> > > Mulia No. Rekening: 255-1088580
> > > A/n: Shinta Damayanti
> > > IAGI-net Archive 1:
> > > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > > ------------------------------------------------------------------
> > > --
> > > -
> >
> >
> > --------------------------------------------------------------------
> > -
> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > --------------------------------------------------------------------
> > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
> > IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan
ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas
> > nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
> > Mulia No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: 
> > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > --------------------------------------------------------------------
> > -
> >
> >
> > --------------------------------------------------------------------
> > -
> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > --------------------------------------------------------------------
> > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
> > IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan
> > ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas
> > nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
> > Mulia No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: 
> > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > --------------------------------------------------------------------
> > -
> >
> >
>
>
> --
> http://rovicky.wordpress.com/
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
> IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara 
> Mulia No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


--
http://rovicky.wordpress.com/

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. 
Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. 
Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke