Mas Daru,

Kami terus terang justru sedang mengembangkan rekanan
lokal pak,kami punya satu kerangka 'agreement' yang
bisa dimanfaatkan oleh rekan-rekan kita untuk menjadi
'partner langsung' kami baik secara institusi maupun
secara pribadi di bawah kerangka 'sekedar finding fee'
kepada mereka yang tertarik. 

Dan juga, karena saya sedang di'asingkan' maka dalam
melakukan kunjungan lapangan, kami sering menggunakan
rekan-rekan lokal.

Nuwun pak,

Kapan-kapan boleh gak main ke kantor nih?? saya terus
terang teratrik dengan ide "jadi pak tani"-nya.

Salam
sTJ

--- Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bud,
> 
> Saya tidak tahu, dan juga tdk peduli, apa saya
> bersama "gajah" atau
> "kancil". Tetapi sebenarnya saya punya mimpi untuk
> jadi "pak tani" saja,
> jadi kalau kancilnya nyolong timun saya yg akan
> menangkapnya he... he...,
> dan kalau gajahnya ngrusak kebun orang ..... wah yg
> ini susah "action"-nya
> ---- lapor polisi atau tentara saja he...he...
> 
> Di-manapun kita, saya pikir kita bisa "berbuat" kok.
> Kalau kita sedang
> dengan si Junior (ini pengalaman pribadi),
> gandenglah "anak-anak negeri"
> agar mereka tidak jadi penonton terus, misalnya
> mereka yg aplikasi dan
> maintain KP/ SIPP dan si Junior yang mengerjakan.
> Kalau kita sedang dengan
> "gajah", scenario awal tadi memang agak susah
> (biasanya para gajah tdk
> gampang nggandeng "anak negeri" kecuali yg se-level
> secara ekonomi maupun
> reputasi) jadi mungkin yg bisa dilakukan ya....
> gandenglah konsultan2
> nasional. 
> 
> Memang, ini ngomongnya gampang, tapi berat
> kenyataanya...... kendala paling
> umum adalah tantangan non-teknis, saya sudah sebut
> sebelumnya spt masalah
> kehutanan, kelompok anti tambang, Pak Awang nambahi:
> ttg otonomi daerah.
> Yang terakhir ini memang ngribeti betul..... soalnya
> setiap Kabupaten/
> propinsi punya aturan dan "kebiasaan" sendiri yang
> tidak semua coys
> (terutama asing) bisa paham. Belum lagi kalau kita
> mau mengembangkan tambang
> (setelah FS)... 19 macam (ada yg bilang 27)
> perijinan harus diurus di
> berbagai instansi dan level. Melihat list-nya saja
> sudah
> awang-awangen........
> 
> Tapi kata pak ustad kita gak boleh nglokro
> kan....... kita kerjakan saja apa
> yg bisa dan baik kita kerjakan.
> 
> Salam - Daru
> 
>

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke