Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Pesan-pesan SMS yang dikirim oleh  beberapa sahabat tentang Prof Rubini, dari 
sejak beliau semi-coma sampai akhirnya dikabarkan meninggal dunia , telah 
memastikan bahwa beliau, sesepuh kita, telah benar-benar meninggalkan kita 
semua untuk selama-lamanya.

Prof Rubini rupanya telah memilih dan dipilihkan oleh Sang Maha Pencipta untuk 
menghadap ke haribaan Nya pada saat dimana jutaan ummat Islam sedang 
bersiap-siap merayakan hari kemenangannya,  setelah selama sebulan penuh 
berpuasa, menahan nafsu duniawi. Alunan takbir dan tahmid yang mengagungkan 
asma Nya sayup-sayup mengiringi kepergian beliau.

Ketika jenazah beliau disemayamkan di Aula Barat ITB, aula yang besar ini 
tampak dipenuhi oleh banyak orang penting yang secara tulus berhasrat 
mengantarkan jenazah beliau. Banyak guru besar senior dan dosen-dosen serta 
para pensiunan yang memerlukan hadir. Ada yang telah ditopang dengan tongkat, 
ada pula yang tremor karena stroke. Dari Jakartapun tidak sedikit tokoh-tokoh 
geologi tua dan muda yang datang seperti Pak Naim, Pak Yanto Sumantri, Pak 
Utaryo, dan banyak lagi yang lainnya. Rektor ITB, Prof Djoko Santoso, mengantar 
kepergian beliau dengan membacakan riwayat hidup dan sederetan panjang  
jasa-jasa beliau kepada almamater ITB yang sulit tertandingi. Memang di lembaga 
inilah beliau mengabdikan dan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya.

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Prof Rubinipun rupanya  telah memilih  untuk tidak dikuburkan di komplek 
pekuburan ITB yang masih luas dan asri, melainkan di TPU Sirnaraga yang sudah 
sangat sempit. Beliau memilih untuk  menemani putri tercinta beliau Rosalie 
Pendawa Lima Binti R. Soeria-Atmadja yang  meninggal dunia di pantai 
Pangandaran  pada 15 Juli 1992 ( lahir 4 Oktober 1964 )  dan isteri  beliau Ibu 
Anggarsih R.Soeria-Atmadja yang menyusul kepergian Rosalie pada 13 Januari 1999 
( lahir 21 Juni 1938 ). 

Di lokasi pekuburan yang memang sangat sempit tersebut, jasad Rosalie berada 
ditengah, diapit oleh ibundanya di sebelah kanan  ( timur ) dan ayahandanya di 
sebelah kiri ( barat ). Benar-benar suatu wujud cinta kasih yang dibawa sampai 
ke alam kubur, Amiin.

Di acara penyambutan, sahabat terdekat beliau, Prof Sukendar Asikin, yang 
didampingi oleh Prof Koesoemadinata dan Prof Soejono Martodjojo melepas 
kepergian beliau dengan penuh keharuan dan tetesan air mata. Semoga Prof Rubini 
mendapatkan ketenangan dan ketentraman  bersama puteri dan isterinya tercinta , 
dan semoga dosa-dosanya diampuni, amal ibadahnya diterima , dan keluarga besar 
yang ditinggalkan dikuatkan iman dan islamnya dalam menghadapi kehilangan besar 
ini. Amiiin,

Salam duka cita, Sujatmiko










Kirim email ke