Saya pribadi juga berpendapat pelajaran stat -mafiki (bukan roviki lho ) justru harus diperkuat di tahun pertama dan kedua , karena ternyata logika - logika stat mafiki itu banyak terpakai dan dibutuhkan untuk mempelajari hal yang baru di industri (geostatistic, geofisik,petrophysic,geochemical,geoteknik dsb ). dan sepertinya trend ke depan, segala hal yang berhubungan denggan geologi harus bisa dikuantifikasi (jadi akan banyak butuh pengetahuan matematik untuk bisa mengkuantifikasi geologi).
Saya pribadi juga merasa kesulitan juga dalam mempelajari hal yang baru karena basic stat -mafiki saya kurang kuat , tpbnya males, kirain geologi enggak banyak stat- mafikinya :- ( Regards Kartiko SAMODRO Telp : (0 )147443540 "Arifin Sodli" <[EMAIL PROTECTED] o.co.id> A <iagi-net@iagi.or.id> 07/12/2006 02:33 cc <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> Veuillez répondre Objet à RE: [iagi-net-l] tanya % geologists <[EMAIL PROTECTED] .id> Pak Bambang, dkk, Kalau jaman saya baheula waktu saya masih di sma (awal 70'an), mhsw itb itu sering datang ke sma asalnya menjelaskan apa2 yang ada dikampus temasuk jurusan yang ada, pelajarannya apa saja, bidang & kesempatan kerja, dll. Walau mungkin awalnya sih mungkin bangga2an dengan jaket birunya, apalagi didepan adik2 kelas yang cewe. Tapi, banyak sekali manfaatnya bagi siswa/i sma pada saat itu, kalau sekarang lewat web nya masing2 kampus sudah cukup jelas dan lebih praktis kali ya (bagi yang punya akses ke internet). Saya setuju dengan mas Rovicky, mungkin bekal pengetahuan dasat scientific masih perlu sampai tahun kedua, baru di 2 tahun berikutnya (bukan hanya di itb/ipb) kemudian lebih banyak pelajaran disiplin/bidang masing2. Keuntungannya, paling tidak yang bisa saya lihat, adalah: o Pertama, mhsw dapat pengetahuan scientific yang cukup untuk pengembangan selanjutnya, baik untuk jenjang pendidikan berikut ataupun sebagai professional, o Kedua, mhsw juga dapat kesempatan milih bidang yang lebih leluasa setelah lebih banyak tahu. Dengan konsep recruitment tingkat fakultas seperti sekarang mungkin lebih baik (lebih focus) dari pada tingkat institute/uni. Kenapa saya berpendapat seperti itu, karena dilapangan (baik diprofesi maupun pendidikan lanjutan) banyak orang yang terkendala untuk mempelajari sesuatu terkendala karena keterbatasan kemampuan pengetahuan dasarnya, sebagai contoh yang mungkin terjadi adalah pelajaran matematik bagi geologist yang ingin belajar tentang reservoir engineering ataupun geofisika. Paling tidak yang saya alami sendiri, entah kalau pelajaran matematika di jurusan geologi sekarang sudah lebih tinggi. Itu saja urun renbug saya, semoga bermanfaat. Wassalam, ars -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 07, 2006 8:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] tanya % geologists Masih pak, seperti yang saya sampaikan di awal email dgn topik ini. Memilih sih bebas pak, tetapi karena ada batasan kapasitas vs peminat, ya teknisnya ada semacam "sistem kompetisi" antar peminat. Nuwun Bpriadi > Kalau melihat grafik yang aku tampilkan di IAGI Lucheon talk di > Pekanbaru bulan lalu, terlihat di Amrik itu selang waktu antara "peak > oil price" dengan "peak geologist graduate" hanya berselang 2 tahun > saja. Artinya mahasiswa menentukan dirinya ingin lulus sebagai > geologist ditentukan pada dua tahun terakhir. > > Ini berbeda dengan rata-rata di Indonesia yang memilki jeda paling > enggak 5 tahun ! > Karena menentukan jurusan 5 tahun sebelum lulus, atau penjurusan > dilakukan terlalu dini. Saya kira ITB dengan tahun pertama bersama > semestinya akan lebih adaptif terhadap kebutuhan ketenagakerjaan, > dibanding uni atau institutusi pendidikan lainnya. Bahkan akan lebih > bagus kalau bukan TPB, tetapi "dua atau tiga tahun pertama bersama". > Sebenernya bekal pendidikan atau mata pelajaran khusus paling banyak > dilakukan pada tahun-tahun terakhir. > > Apakah ITB masih melakukan TPB saat ini ? Maksud saya apakah mhs masih > bebas memilih jurusan yang diambil nantinya ? > > rdp --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------