Rekans,
Karena diskusi soal bayar membayar geologist sudah diusulkan untuk ditutup, 
maka saya mohon pencerahan dari para pendekar sekalian terhadap pertanyaan yang 
sedikit mengganjal begitu membaca beberapa artikel yang berhubungan dengan LUSI 
ini. 

1- di bulletin IAGI disebutkan bahwa lumpur berasal dari zona bertekanan tinggi 
(overpressured) pada kedalaman 4000-6100 kaki dengan tekanan formasi 
diperkirakan sekitar 14.3-14.5 ppg (atau k/l sekitar 4465-4527 psig). Kemudian 
disebutkan juga berat jenis lumpur yang keluar yaitu 1.27 gr/cc dan tinggi 
semburan sekitar 36 kaki dpl.

Kalau dihitung potensialnya, maka akan ketemu sekitar 643m. Artinya kelebihan 
tekanan formasi ini apabila tidak ditahan oleh lumpur pengeboran akan 
berpotensi untuk "muncrat" sampai setinggi 643m. Tapi disebutkan ketinggian 
semburan sekitar 36 kaki dpl atau k/l sekitar 12m saja (yang kurang lebih sama 
dengan tekanan formasi sebesar 3329 psig).

Apa kira-kira penyebabnya kok lumpurnya tidak muncrat sampai setinggi itu? 
Apa betul tekanan formasinya sebesar 14.3-14.5 ppg? (catatan pak ADB di arsip 
milis menyebutkan bahwa lubang terbuka itu di bor dengan lumpur dengan berat 
jenis 14.7 ppg, kok mepet sekali ya dengan tekanan formasi yang disebutkan itu?)

2- seringkali disebutkan bahwa umur semburan bisa puluhan tahun berdasarkan 
hasil hitungan volume lumpur di bawah permukaan (diperkirakan sebanyak 1.155 
juta m3) kemudian dibagi debit harian yang 100 ribu m3, dan ketemu sekitar 31 
tahun.

Pertanyaannya:
- apa mungkin semua lumpur itu akan keluar, artinya angka perolehannya atau 
RFnya 100% ? 
- apa mungkin selama proses keluarnya lumpur tidak ada penurunan tekanan yang 
berakibat turunnya debit lumpur tsb (dan akan mengurangi jumlah lumpur yang 
keluar) ?
- berapa "drainage radius" yang dipengaruhi oleh satu sumur BJP-1 ini..?

Mungkin masalah ini dicoba untuk disederhanakan dan kelihatan masuk akal (untuk 
masyarakat umum), tapi yang seperti ini apa tidak menyesatkan nantinya? Kalau 
dihitung pakai RF 30%, yang tadinya 31 tahun hanya menjadi 10 tahun saja. 
Apalagi kalau ditambah penurunan tekanan dan batas volume yang terhubung 
(connected volume), mungkin bisa lebih kecil dari 5 tahun yah...

3- disebutkan juga bahwa zona overpressurenya ada di kedalaman 4000-6000 kaki, 
bagaimana laju pemboran (ROP) dan kenampakan keratan mata bor (cutting) pada 
zona ini ? Kalau memang batuannya tidak terkompaksi, apakah ada indikasi ROP 
yang "mak bless" begitu masuk zona ini ?


Terima kasih sebelumnya, maaf pertanyaannya agak banyak. Tapi mudah-mudahan 
kita bisa berdiskusi lagi dengan kepala dingin soal si LUSI ini.


NSy

----- Original Message ----
From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, December 15, 2006 2:25:42 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini


Saya tidak memonitor El-Shinta, tapi saya mendapatkan bahan dari sms sebagai 
berikut:

Kamis, jam 08:49 waktu KL
>fyi ada yang sms sama saya ===== Rudi Rubiandini memberikan statement pd El 
>Sshinta bhw Lapindo membayar sjumlah ahli geologi untuk mengalihkan issue 
>menjadi Bencana

Saya langsung sms Rudi dg cc beberapa geoscientist yang terlibat aktif di 
penelitian Lumpur Porong
> Astaghfirullah hal adziim... Kalau benar memang seperti itu alangkah 
> rendahnya moralitas sejumlah ahli geologi dan orang Lapindo itu. Kalau 
> tidak benar seperti itu, alangkah kejamnya tuduhan broer Rudi tsb. Lepas 
> dari benar-tidak--nya tuduhan tsb, mustinya broer Rudi tidak perlu bicara 
> terbuka mengurusi hal-hal bayar-membayar dan saling memanfaatkan tsb di 
> media.... tetapi lebih mengutamakan duduk bersama membuka data menganalisa 
> bersama para ahli geologi itu untuk saling berkontribusi dalam mengatasi 
> masalah semburan lumpur PURELY ON THE BASIS OF SCIENTIFIC & TECHNICAL 
> MATTERS... Selama ini saya sebagai pengamat dari luar melihat bhw tim pak 
> rudi & Pak Triyana dkk tidak pernah membuka dialog teknis saintifik dengan 
> sejumlah ahli geologi tsb secara tuntas... tidak pernah mencoba untuk 
> memanfaatkan 2nd-3rd opinion untuk kondisi sub-surface-nya. Aku ikut 
> prihatin broer.... #Andang#

Beberapa menit kemudian Rudi tilpun saya dan menjelaskan bahwa maksud dia 
waktu wawancara El-Shinta itu tdk begitu. Wartawan salah tangkap dan 
meng-highlight aspek-aspek kontroversi-nya saja dan lepas dari konteks, dsb. 
Kemudian disusul:
Kamis, jam 09:30 waktu KL, saya terima balasan tertulis sms dari Rudi
> Pa Andang dan teman Geolog sekalian... Saya mohon maaf bila ternyata 
> pernyataan saya membuat marah2 teman2. Maksud saya: statement NATURAL 
> DISASTER baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dg TUNTAS relief well 
> dan dikaji oleh geolog independen bukan dari Lapindo. Tapi maksud itu, 
> pernyataannya yg keluar jadi memalukan... Mohon maaf sekali lagi atas 
> kesalahan saya.

Saya langsung balas dan sekaligus fwd-kan sms Rudi tsb ke geosaintis yang 
lain:
> Broer,... saya forwardkan klarifikasi dari ikhwan kita soal El Shinta... 
> Mudah2an ini memberikan hikmah kpd kita semua untuk lebih saling 
> merangkul... saling bicara... saling mengingatkan... toh semuanya demi 
> kemaslahatan bersama... BERSAMA KITA BISA (kata SBY)... & sorry kalo ada 
> yg terima dobel krn sdh trima langsung dr Rudi... #Andang#

Pada saat hampir bersamaan saya juga mendapatkan cc sms Bambang Istadi untuk 
Rudi sbb:
Kamis, jam 9:38 waktu KL: dari BPI
> Mas Rudi, DEMI ALLAH, sy/Lapindo TIDAK PERNAH MEMBAYAR geologist untuk 
> menebar isu bencana. Selama ini mas rudi selalu saya dukung dan doakan spy 
> berhasil, meski banyak geologist yang menganggap usaha mas Rudi AKAN SIA2. 
> Tapi kenapa MENUDUH yang tidak benar? Sy kecewa mas Rudi hanya cari 
> ketenaran sesaat, tidak professional dan tidak mau tahu/dengar FINDINGS 
> para geologist dari berbagai institusi, a/n pribadi yg MENGANALISA DATA 
> secara independen. Buka Mata, telinga dn hati mas! Kita cari kebenaran. 
> BPI

Pada Kamis jam 10:01 waktu KL, Rudi membalas (usahaku menyebarkan sms 
klarifikasi tsb) dg sms:
> Makasih broer, atas bantuan dan pertemanannya

Perlu saya masukkan juga info sms dari Soffian Hadi, tim pakar dr TimNas 
yang saya terima Kamis jam 10:30 waktu KL
> Pak Rudi, geolog artinya BISA SIAPA SAJA YG BELAJAR GEOLOGI. Soffian Hadi 
> geolog. Basuki Hadimulyono geolog. Kalau anda mengetahui ada geolog yang 
> dibayar Lapindo UNTUK MELACURKAN ILMUNYA laporkan ke polisi saja, jangan 
> lapor El Shinta. Sampai detik ini saya pribadi posisi masih TANGAN DIATAS.

(Catatan dr saya: anggota tim pakar TimNas yang independen - tanpa afiliasi 
lembaga pemerintah - spt Pak Soffian Hadi memang sampai saat ini tidak 
digaji - dibayari siapapun, baik lembaga pemerintah, lapindo, bpmigas, PU, 
atau yg lainnya,.... mereka hanya mendapatkan penggantian2 tiket, transport, 
dan mungkin uang2 rapat).

Pada jam 13:06 waktu KL saya mendapatkan cc-an sms dari Rudi untuk Pak Pane 
sbb:
> Pa Pane, saya diberi kesempatan oleh elshinta jam 13 untuk memperbaiki 
> statemen. Makasih. semoga membantu. CC: Pa Imam, pa BWI, Pa tri, pa 
> sofyan.

Pagi ini, Jumat 15 Desember jam 07:19 waktu KL saya mendapatkan sms lagi 
dari Rudi
> Teman-teman sekalian, saya sudah KAPOK. Saya akan BERHENTI setidaknya 
> MENAHAAN DIRI UNTUK MELAYANI MEDIA sampai relief well selesai. Semoga 
> kesalahfahaman di Radio Elshinta TIDAK TERULANG LAGI. Mohon maaf kepada 
> semua dan semoga Alloh memberi ampunan pada saya... Amin. Tolong sms ini 
> disampaikan kepada teman2 sbg pernyataan maaf saya.

Saya langsung jawab dan sekaligus sebarkan sms beliau tsb ke geosaintis yang 
concerned:
> Broer Rudi,.... JANGAN BERHENTI... u are one of the few champions who are 
> excellent in getting ordinary people easily understand about the bread and 
> butter of oil&gas e&p science & technology... KEEP ON GOING broer,... only 
> in this case, just be more cautious with media.... b more talkable & 
> communicative w/other pro's... and good luck!!! #andang#

Dibalas jam 7:44 waktu KL
> Thx broer Andang.... You are the real friend...

Masih ada banyak sms2 dari kawan2 geosains lainnya yang ditujukan ke Rudi 
dicc-kan ke saya atau ke saya langsung membahas masalah tsb,... pada umumnya 
nadanya menyayangkan kecerobohan ketidak-hati-hati-an Rudi Rubiandini 
bicara. Tapi hampir kebanyakan maklum dan berbesar hati memaafkan pak Rudi 
Rubiandini.

demikian yang bisa saya share.

Salam

ADB
geologist arema
gak onok sing ngongkon, gak onok sing mbayar, gak perlu laporan, gak perlu 
wedhi, wirang, dlsb
sing penting melok mecahno masalah .......

----- Original Message -----
From: "budi santoso" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Thursday, December 14, 2006 2:58 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini


> Betul pak Sekjend:
>
> mohon "diklarifikasi" dulu terhadap apa yang
> diklarifikasi Dr Rudi
>
> Nuwun
> sTJ
> --- mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>
>> maaf pak sekjen, apa tepatnya yg dinyatakan di
>> elshinta?
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
>> On 12/14/06, Ridwan Djamaluddin
>> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> > Rekan-rekan IAGI,
>> >
>> > Sehubungan dengan berita tentang pernyataan Dr.
>> Rudi
>> > Rubiandini di Elshinta, saya sudah berbicara
>> langsung
>> > dengan Dr. Rudi. Pada dasarnya Dr. Rudi
>> menyesalkan
>> > terjadinya berita tersebut, karena beliau tidak
>> bermaksud
>> > menyatakan hal kemudian tersebar itu. Berikut saya
>> > teruskan SMS dari Dr. Rudi untuk rekan-rekan
>> geologis:
>> >
>> > "Saya mohon maaf bila ternyata pernyataan saya
>> membuat
>> > marah teman-teman. Maksud saya: statement NATURAL
>> DISASTER
>> > baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dengan
>> TUNTAS
>> > relief well dan dikaji oleh geolog independen
>> bukan dari
>> > Lapindo atau yang dibayar Lapindo. Tapi maksud
>> itu,
>> > pernyataannya yg keluar jadi memalukan.. Mohon
>> maaf sekali
>> > lagi atas kesalahan saya."
>> >
>> > Dengan ini saya harap tak ada lagi salah faham
>> antara
>> > kalangan geolog dan Dr. Rudi.
>> >
>> > Salam, R i d w a n
>> >
>> >
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November
>> 2006
>> > -----  detail information in
>> http://pekanbaru2006.iagi.or.id
>> >
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> > To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> > To subscribe, send email to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> > No. Rek: 123 0085005314
>> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> > No. Rekening: 255-1088580
>> > A/n: Shinta Damayanti
>> > IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> > IAGI-net Archive 2:
>> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> >
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> >
>> >
>>
>>
>> -- 
>> Mohammad Syaiful - Explorationist
>> Mobile: 62-812-9372808
>> Email: [EMAIL PROTECTED]
>>
>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>> Head Office:
>> Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810
>> Indonesia
>> Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
>> Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
>>
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November
>> 2006
>> -----  detail information in
>> http://pekanbaru2006.iagi.or.id
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2:
>> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>
>
>
>
> ____________________________________________________________________________________
> Want to start your own business?
> Learn how on Yahoo! Small Business.
> http://smallbusiness.yahoo.com/r-index
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
> -----  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> --------------------------------------------------------------------- 

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-----  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke