Mas,
Lihat jawaban saya dibawah....
Wallahu'alam.
KA
----- Original Message ----- From: "noor syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Thursday, December 21, 2006 5:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Perkembangan semburan lumpur dalam video


Pak Kabul,

Terima kasih pencerahannya. Kalau boleh meneruskan, saya masih ada pertanyaan tentang proses geothermal ini...

Soal tekanan yang 6700 psig itu juga kira-kira sama dengan yang saya hitung (walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kicknya bukan di 9000ft, tapi di 4000-6000 ft). Nah dengan tekanan yang begitu besar, seharusnya semburan lumpur atau airnya akan sangat tinggi. Tapi pada kenyataannya paling tinggi sekitar 100 meter di atas muka laut (sekarang bahkan hanya 12-15 meter saja).... Apa ini juga yang terjadi di sumur-sumur geothermal, tekanan tinggi di bawah tapi di well headnya turun drastis..?

Kabul: Woowww, tekanan dibawah sebesar itu gedhe buaanget Mas Noor. Pernah ke Lusi belum ? Itupun jika saya andaikan tekanan ekuivalen 14 ppg, artinya pressure dibawah itu balance dengan Ph ( tekanan hidrostatik ) fluida 14 ppg...nah kala-kala, si clay melemah konsentrasi dalam larutan maka tinggal airnya yang cuma 8.33 ppg, jadi selisihnya 14-8.33 = 5.67 ppg, akibatnya selisih tekanan itu menyembur keatas. Coba, jika tak ada lumpur, tapi cuma air thok ! wah pasti kayak geyser. Nyatanya si Lusi memang kadang-kadang menyembur tinggi. Jika rendah itu karena konsentrasi clay nya banyak, jadi lebih berat., selain tekanan overburden setempat <--makanya ikut ambles ! Bagaimana kalau ternyata sampai 16 ppg - 18 ppg ?? Uiiihhh ngeri aku . Sumur geothermal gak menyemburkan lumpur...tapi uap panas ( amat ringan ), jadi sampai di surface tekanannya ya masih gedhe dong.

Terus bagaimana cara produksi si uap tsb kalau tekanan dipermukaannya rendah sekali..?

Kabul: di sumur geothermal khan cuma uap panas yang keluar ? waktu drilling tekanan ini dilawan ( balance ) dengan lumpur pemboran yang rata-rata 9 - 13 ppg. Nah ketika mau di produksi, pelan-pelan berat lumpur kita kurangi hingga cuma air saja...karena berat air tambah ringan, trus air didorong keatas oleh tekanan panasbumi yang lebih besar...lama-lama air habis keluar yang ada tinggal uap panasbumi yang idealnya realatif kering...atau sedikit mengandung H2O. Ada teknik Completion yang memudahkan produksi uap panasbumi...sama dengan sumur gas hidrokarbon.

Nah kalau minyak saja produksi 945ribu barrel itu dari ribuan sumur (artinya ada efisiensi penyedotan dan drainage radius maximum dari satu sumur akibat volume terkoneksi yang terbatas), kenapa kok BJP -1 ini dari satu sumur bisa produksi begitu besar..?

Kabul: Jangan ingat-ingat lagi BJP-1 ! Sudah mati ! He is Dead! Wong sdh di plug off . Sekarang ini ya.. kawah ( kerongkongan ) semburan yang sudah melebar lebih dari 50 meter Mas !! Itupun dipermukaan berdasarkan pantauan satelit....lah dibawah sono ?? hanya Prabu Ontorejo yang tahu....hehehe.

Saya pernah dengar satu sumurnya Aramco yang produksi dari satu zona super K saja debitnya maksimum 20-30 ribu barel per hari.

Kabul : Eh, benar tuh...saya barusan pulang dari SaudiAramco, salah satu sumur di Lap. Al Ghawar berproduksi 22 ribu barel/day....Allahu Malikul Aziz !

Berapa kira-kira angka produksi per sumur yang biasa ditemukan di lapangan geothermal..?

Kabul : Produksi sumur geothermal diukur dalam Kilowatt hour atau Megawatt hour, bukan barel..karena tekanan uap panas itu dipakai untuk menggerakkan turbin listrik...makanya sampeyan bisa main komputer...antara lain listriknya disuplai dari lap. panasbumi ini. Di Kamojang ada yang dari 2 Kwh sampai 2 MWh, di Drajat lebih gedhe lagi. Di Sarulla ada yang 10 MWh, di G. Salak, ada 1 MWh - 5 MWh. ( maaf ini kira-kira saya saja, data valid harap liat di websitenya pertamina,esdm dan chevron -amoseas)

Sekali lagi terima kasih atas sharingnya.
Kabul : sama-sama mas....

salam,

----- Original Message ----
From: Kabul Ahmad <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, December 21, 2006 5:53:14 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Perkembangan semburan lumpur dalam video


Mas Noor, dan kolega,...

geothermal drive mechanism itu bicara awamnya seperti sampeyan merebus air
di ketel atau ceret atau bejana.
Nah, air nya semula dingin saja...bila dingin ya diam saja disitu, nggak
akan muncrat atau menggelegak tumpah.
Nah mulailah Anda panaskan diatas kompor, sedikit demi sedikit rebus air itu
sampai mendidih. Semula level air di ceret cuma 8/10 nya, lama-lama air naik
keatas dan tumpah setelah mendidih. pada temp 100C.
Nah jika kompor anda panaskan terus sampai 200 C, semua air di ceret akan
menjadi steam ( uap panas yang bertekanan tinggi ) mendorong keatas, ..bila
dibuka tutup ceretnya yang langsung busssssss,.bila tuitupnya sedikit
dicekik...langsung bunyi ..tutuuuuuutuuuutiiiiiiittt ! Itulah pressure -
tekanan yang timbul akibat pemanasan.

Sumur BJP itu khan ditutup ( plug off) dibagian atas, sementara dibawah air
formasi dipanaskan...lha mungkin sampai 400 C barangkali...( tarik garis
gradient temp dari permukaan yang terukur adalah 120 C ke bawah di kedalaman
9000 an kaki itu. Steam berasal ( persis sumur geothermal di
Dien/kamojang/Drajat/ dsb ) ya dari godokan air formasi, mendorong keatas
sambil membawa material formasi yang lemah - clay. Dia nggak dapat saluran
yang longgar, lalu ngudak-ngudak formasi, lalu melalui celah sumur dan zona
lemah yang tanpa casing itu naik keatas.....jadilah seperti sekarang ini.
Jadi panasbumi sebagai faktor penggerak semburan.....
Pada awal semburan akhir Mei itu, sangat diprediksi bahwa celah melalui
sumur tanpa casing itu....sekarang sudah melebar dan membuat rekahan
dimana-mana. ( Maaf, saya kurang setuju teori tektonik penyebab semburan,
juga kurang yakin dengan teori mud vulkano dengan "diapir" nya itu , ini
semata-mata drilling dan ilmu geomechanic )

Terus masalah (Hydraulic)Horse Power -- karena fluida yang nyembur,...nah
ini mudah sekali mengira-ngiranya.
Dilaporkan bahwa laju semburan perhari saat ini mencapai 129 ribu m3 versi
Timnas atau 150,000 M3 versi MetroTV ini sama dengan 660 barrel per
menit.( bpm ) atau 945ribu bbls/day !!  <--- Eh, ini hampir sama dengan
produksi minyak RI sehari dengan puluhan ribu sumur minyak !!!
Tekanan nya berapa ? Apabila density fluida sekitar katakanlah ekuivalen14
pound pergallon (ppg) maka hingga di kedalaman 9200 kaki  maka pressure
dibawah ( Ph) = 14ppg x 0.052 x 9200 ft = 6700 psig !!
Jadi HHP nya = (6700 psi x 660 bpm )/40.8 = 107 ribu HHP !!!!
Masalah tekanan dan laju semburan ini kalo gak salah pernah diulas oleh pak
Dr. Agus Guntoro ( T.Geologi Trisakti ) dan anggota Timnas lainnya.

Dulu, saya pernah terlibat pada beberapa kejadian 'kick' atau semburan liar
( blow out) pd sumur explorasi , tapi sumur minyak dan gas dengan casing
kuat. Dengan berat lumpur disuntikkan kira-kira ekuivalen 13 - 16 ppg, sumur
bisa dimatikan segera. Relief well pernah diupayakan di Aceh - Arun dulu
tahun 80an..berhasil juga.tapi gak ada lumpur yang keluar lho...cuma gas
yang terbakar. Jumlah mud dan air yang disuntikkan paling banyak sekitar
7000 bbls saja...itupun disirkulasikan.
Di Huffco tahun 86 an (kalo gak salah ingat) di Lap.Badak juga ada semburan
liar, tapi dengan cepat menelan Drilling Rig amblas ke bumi, terkubur
hidup-hidup ditelan bumi. Sekarang jadi danau air jernih di lokasi sumur
tsb.
Wallahu'alam bisawab.
Ikuti web Timnas www.mediacenterlusi.com   <---tapi sejak oktober 2006 gak
aktif tuh ! alias minim berita.


KA
** Sekali lagi mohon maaf kepada pak Rudi Rubiandini yang sedang berusaha
keras dengan "Relief well" nya. Sekarang sudah Desember, janji Timnas untuk
mematikan semburan adalah Desember 2006. Semoga Allah SWT memberikan
kekuatan dan ketabahan yang dahsyat kepada Timnas. Juga Allah SWT mengampuni
segala dosa dan kemaksiatan yang dilakukan bangsa Indonesia sehingga segera
dihentikan azab lumpur Sidoarjo segera. Kita harus segera Taubatan Nashuha !
Agar Allah menurunkan mukjizatNya.


----- Original Message ----- From: "noor syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Thursday, December 21, 2006 2:01 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Perkembangan semburan lumpur dalam video


Pak Kabul,

Mungkin bisa diperjelas apa yang anda maksud dengan  ..Jelas sekali itu
"geothermal drive mechanism"...
Terus bagaimana caranya kita bisa tahu bahwa lumpur itu punya daya (setahu
saya HP itu satuan daya) sampai ribuan horse power seperti anda tuliskan ?

Seperti posting pertanyaan saya sebelumnya (tentang tekanan formasi, umur
semburan dll), banyak hal yang mungkin buat para pendekar sudah "cetho
welo-welo" alias "crystall clear" ternyata saya masih bingung kenapa begitu
dan kenapa begini.

Terima kasih sebelumnya.


salam,



On 12/20/06, Kabul Ahmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Jelas sekali itu "geothermal drive mechanism"...siapa yang akan
mendinginkan
"kawah" atau panas magma dibawah sana.?? Panas dibawah diperkirakan sampai
400 derajat C.di reservoir nya...sedikit lagi sudah mencapai batuan pijar
!
Relief well adalah sesuatu yang mustahil untuk menghentikan dan menutup
lobang 'wash out' yang demikian raksasa. ( mohon maaf kepada pak Rudi R
dan
Timnas Lusi ),
Berbeda dengan 'blow out' minyak atau gas yang tidak membawa material
batuan, lubang bor masih relatif kecil, sebesar 8" - 13" saja umumnya.
Lalu pompa mana yang mampu melawan ratusan ribu horse power semburan
lumpur
itu ?
Material apa lagi yang mampu menahan semburan untuk disuntikkan ? berapa
banyak ???

Ini ibarat Tornado, tapi dari bawah bumi naik kepermukaan...membawa apa
saja
"diterbangkan" kepermukaan. Wallahu 'alam.

Seperti gunung meletus, hanya evakuasi warga dan pemindahan infrastruktur
yang bisa dilakukan oleh Timnas. Juga penguatan tanggul.
Ini hanya pandangan, daripada membuang-buang uang untuk relief well.

Mohon maaf.

KA

----- Original Message -----
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>; "migas
indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>;
<Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>; <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, December 20, 2006 11:11 PM
Subject: [iagi-net-l] Perkembangan semburan lumpur dalam video


> Coba perhatikan bagaimana semburan-semburan itu seperti aliran ombak
> dipinggir kawah. Sebagai informasi ukuran diameter Kawah Siring ini
> sekitar 50 meter.
> Silahkan klick :
>
>
http://rovicky.wordpress.com/2006/12/20/perkembangan-semburan-dalam-video/
>
> dongeng lain masih tetap disini - http://rovicky.wordpress.com/
>
> rdp
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
> -----  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-----  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com



---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-----  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-----  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke