ikutan juga ah.......
Untuk TKI,  soal bisa bersaing tehnikal sih pasti bisa, malahan bisa jauh lebih 
bagus dari rata2.
(atau lebih bagus dari kebanyakan???  terlalu sombong kali kalau claim yang ini 
ya...)
sudah banyak bukti........
dan soal keuletan dan kemauan kerja keras sudah jadi trade mark kita.

tapi kalau sudah ngumpul di satu kota dan jumlahnya cukup banyak, mungkin perlu 
lagi
saling mengasah otak dan bagi pengalaman.
kan teknologi tambah terus........
dan kita sebagai professional biasanya sudah kayak kuda pedati. dikasih 
kacamata dan harus ngerjain satu hal saja.
dengan bertambah nya umur,  maka skill dan knowledge yang lain bisa hilang.
tanpa disadari kursus2 dan expose ke beberapa projek yang dilakukan perusahaan 
dulu waktu masih di Indonesia
menjadi ajang belajar yang sangat efektif.

dan sekarang sebagai konsultan kita mungkin tidak bisa dapat akses semua projek 
yang dikerjakan; 
dan akan jarang sekali dikasih kursus

tetapi dengan berkumpulnya banyak orang disatu tempat juga bisa jadi ruwet.
saling sikut menyikut atau injak menginjak bisa saja terjadi.
padahal hal seperti itu tidak perlu terjadi, kita bisa saling bahu membahu 
dalam mengarungi lautan karier/profesi
lagi pula  lahan sangat banyak..... . . . tidak akan habis digarap sendiri . . 
. . .

jadi ingat nasihat dari seorang teman:  
"Membuat teman sukses itu rasanya lebih manis daripada membuat diri kita 
sendiri sukses"

sekali lagi saya mau mengingatkan. Bahwa sejarah membuktikan bahwa kita itu 
paling gampang dipecah belah.
Nah masa mau kayak jaman dulu lagi. . . . .masih bisa di "kadalin" orang dengan 
dipecah belah.....

sukses selalu untuk semuanya.

fbs
bagi yang sudah lebih satu tahun disuatu environment baru dan masih belum punya 
teman TKI berarti kurang sukses
jadi pioneer kayak yang di bilang Oki.



----- Original Message ----
From: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, December 21, 2006 4:08:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mimpi Indonesia dikenal sebagai negeri eksportir 
geoscientist


Setuju Pick,
  Caranya bisa dua, terorganisir atau gerilya.
   
  Yang terorganisir, pemerintah dan/atau organisasi profesi aktif 'menjajakan' 
ke para user di luar. Bisa lewat kerjasama proyek, G&G, direct konsultansi 
(model GDA atau Eksindo. Kemarin ketemu teman2 dari Lemigas yang dapat kontrak 
untuk menghandle core databasenya   Aramco), third party provider dll. Jangan 
lupa iklim birokrasi dibuat lebih nyaman (misalnya ketentuan paspor TKI yang 
gak mutu tenan itu mbok ya dihapus wae). 
  Juga pemerintah lebih aktif melobi negara2 sahabat agar persaratan visa masuk 
untuk pemegang paspor Indonesia bisa diperingan. Suka ngiri kalau ngelihat 
Encik Malaysia punya fasilitas visa on arrival atau bahkan bebas visa sementara 
kita mesti bolak-balik ngurus ke kedutaan.
   
  Yang gerilya, kaya'nya lebih penting. Teman-teman yang sudah berada di 'garis 
depan'  aktif bikin 'mafia Indonesia', berbagi informasi mengenai 
peluang-peluang baru sambil tentunya menunjukkan prestasi dan reputasi yang 
baik. Hasil perjuangan para pembuka jalan ini cukup terasa. Setelah Malaysia, 
TimTeng mulai bisa kita duduki (Cukup membanggakan mendengar bahwa pay-scale 
G-G Indonesia di Aramco sekarang disetarakan dengan British Nationals, diatas 
rata-rata warga asia lain). Saya yakin dalam waktu tidak lama, sub-sahara 
Afrika (Angola-Nigeria), Eropa (Repsol sudah merekrut langsung beberapa teman), 
former Sovyet Union (Kazakhstan etc) dan region-region lain juga bakal kita 
invasi.
   
  .....Tapi kalau semua jadi legiun asing, yang ngurus 'hutan tanah dan segala 
isinya' siapa...?
   
  Cheers
  O'
  

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  On 12/21/06, Minarwan (Min) wrote:
> Hihihi...ada temen yang barusan menolak tawaran interview YYYYY di
> XXXMas. Diberi tiket gratis sama akomodasi gratis saja dia enggak
> mau. Alasannya sibuk sama kerjaan di kantor. :)
> Dulu aku ditolak 2 kali sama YYYYY, sekarang mereka mau cari
> Exploration Geologist enggak dapet-dapet. Betapa jaman sudah berubah
> yah.
>
> min
>

Aku punya impian, Min

Saat ini Indonesia terkenal pengekspor pembantu dengan TKI
Kalau Nepal terkenal pengekspor tentara dan security dengan gurkhanya
India pengekespor IT operator-engineer
Pilipina dikenal pengekspor sales girl (penjaga toko)

gimana ya kalau Indonesia "dijadikan pengeskpor geoscientist !"
Paling tdak di kawasan SEAsia atau bahkan Asia selatan (Asia minus
china), Indonesia merupakan penghasil geoscientist. Aku rasa Indonesia
bisa menjadi tempat "Kawah candra dimuka" yang bagus, dengan kondisi
geologi yang unik dan dinamik. Tidak hanya "Kawah Siring" saja kan ?

piye ya kalau dipromosikan gitu saja sekalian ?


RDP
-- 
http://rovicky.wordpress.com/

---------------------------------------------------------------------
----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-----  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to