Cerita yang unik dari mang Okim, terima kasih untuk bagi-bagi cerita.
  Tadi siang, begitu mendarat di bandara Adisucipti Jogja, ditelpon seseorang 
via hp untuk mau ketemu saya di kampus dan mau diskusi tentang batu yang 
dibawanya. Kata temannya batu ini sangat berharga. Dari bandara langsung ke 
kantor.
  Beberapa menit, datanglah si penelepon / tamu yang mau mendiskusikan tentang 
batu yang dibawanya dari Sulut.
  Dia cerita : "Pak Agus saya bawa batu mulia, kata teman saya bahwa batu ini 
diambil dari pedalaman Suluwesi Utara / Minahasa. katanya ini batu ada harganya 
dan bisa dijual. Nah, ini batu seperti emas. Pak Agus, bisa membantu ini batu 
mulia jenis apa?
  Lalu dia membuka bungkusan batu, dikeluarkanlah 2 kerakal, berdiameter 1-2 
cm. 
  Setelah saya lihat dan saya jelaskan : bahwa ini mineral pyrite, mas. Salah 
satu jenis mineral yang ada unsur Fe dan Sulfur. Bukan batu mulia...
  Dia jawab : O...., (lama terdiam), lalu di cerita lain..
  Bahwa yang datang itu tapi seorang santri di pp krapyak jogja, yang baru saja 
pulang dari manado/sulut untuk bisnis / jualan perkutut dan keris jawa. 
  saya tanya : kamu beli batuan / pirit ini dari temanmu di minahasa?
  dia jawab : hanya tersenyum saja...
  Mungkin ketipu kalee..(pikiran saya..)
   
  Saya pikir, cukup mengkhawatirkan bagi orang-orang awam yang begitu "getol" 
terhadap segala bentuk benda-benda antik dan kuno, termasuk "mencari batu-batu" 
tanpa pengetahuan yang memadai, kemudian ketipu dari pihak lain (entah sengaja 
menipu atau memang ada semacam "transaksi diantara orang-orang yang kurang 
paham" tapi nekad bertransaksi terhadap per-batuan-an tersebut).
   
  Salam
  agus di Jogja
  

 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Rekan-rekan Gems Lovers IAGI ,

Jum'at minggu lalu mang Okim ketamuan seorang sarjana strata 2 dari Sumatera 
yang diantar oleh seorang rekan dari salah satu kantor penelitian geologi di 
Bandung. Mereka cerita tentang sejumlah "berlian" yang mereka miliki dan 
menanyakan apakah mang Okim bisa mengujinya. Mang Okim jelaskan bahwa mang Okim 
bukan ahli berlian tetapi insyaallah dapat membedakan antara berlian dan bukan 
berlian melalui test gemmologi. Mengenai kualitas, harga, dan lain-lainnya , 
sementara ini masih di luar kemampuan mang Okim. Hanya kalau berliannya asli, 
insyaallah mang Okim bisa bantu masarin.

Kemaren hari Senen mereka benar-benar datang membawa beberapa butir "berlian" 
yang setiap butir beratnya sekitar 5 karat ( 1 karat = 200 mg atau 1 gram = 5 
karat ). Bentuknya brilliant facet , putih jernih , transparan tanpa inklusi 
mineral, dan kilaunya sangat mempesona mata dengan pancaran cahaya warna-warni 
( kilap adamantin ). Hanya sayang sekali bahwa hasil uji kekerasan, berat 
jenis, indek refraksi, dan beberapa uji lainnya menyimpulkan bahwa berlian 
tersebut hanyalah sekedar Cubic Zirconia bikinan pabrik yang nilainya hanya 
beberapa puluh ribu rupiah saja.

Ketika pemilik dan rekannya mengetahui hasil uji berlian tersebut, mereka 
tampak kaget dan seolah-olah tak percaya. Mereka termenung membisu dan terkesan 
shock berat.

Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

Hari Senen kemaren merupakan satu dari banyak hari yang mengusik kegembiraan 
hati mang Okim. Hal ini berkenaan dengan cerita yang disampaikan oleh rekan 
kita pemilik berlian tersebut yang notabene seorang sarjana strata 2 yang juga 
dosen ( konon jabatan tersebut ditinggalkannya untuk mencari opportunity 
business di Bandung, sementara keluarganya masih ditinggal di Sumatera ). 

Menurut mereka, berlian-berlian tersebut diperoleh secara ghoib. Degan dipimpin 
oleh seorang mediator atau seorang yang dianggap pinter, beberapa orang 
melakukan upacara khusus di suatu lapangan pada jam 11-12.00 tengah malam. Di 
tengah kegelapan dan kedinginan malam, mediator tersebut beberapa kali 
memukulkan sesuatu ke tanah sambil mengucapkan jampe-jampe. Pada akhirnya, 
tanpa diketahui dari mana arahnya , mereka melihat beberapa butir berlian yang 
berkilauan terkena cahaya senter, bertebaran di tengah lingkaran tempat mereka 
duduk melakukan ritual . Tentu saja mereka sangat bersyukur dan gembira atas 
keberhasilan tersebut.

Menjawab pertanyaan pancingan mang Okim, rekan kita dengan nada penuh 
penyesalan mengaku telah mengeluarkan beberapa juta rupiah untuk melaksanakan 
ritual tersebut. Walaupun sang mediator berjanji sanggup memasarkan berlian 
yang diperoleh, ternyata calon pembelinya yang sudah siap melakukan transaksi 
meminta sertifikat yang tentu saja akan membatalkan transaksi tersebut ( 
kecuali sertifikatnya diganti......semoga tidak ).

Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

Itulah sekedar kisah nyata yang merupakan satu dari banyak kisah nyata serupa 
yang berkaitan dengan batumulia, logam mulia, dan lain-lain. Hari Senen kemaren 
mang Okim benar-benar sedih memikirkan rekan kita tersebut yang pastilah sangat 
lebih sedih dan sangat menyesal atas apa yang terjadi terhadapnya. Tetapi ya 
itulah, seberat-berat mata memandang, lebih beratlah bahu memikul. Semoga kita 
selalu mendapatkan perlindungan dari Tuhan YME dari hal-hal yang akan 
menyengsarakan kita, dan terhindar dari perbuatan yang menyesatkan, Amiiin. 
Semoga bermanfaat,

Salam batumulia, mang Okim 

















 
---------------------------------
Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.

Reply via email to