Betul-betul lembaran hitam dan "tidak terpecahkan". Bagaimana kalau ditulis saja sebuah narasi saintifik tentang The LUSI CODE, seperti karya Dan Brown menulis "The Da Vinci Code" "Teka-teki LUSI yang tidak mudah terpecahkan", kita anggap sebuah The LUSI CODE saja. Seandainya, tapi ini seandainya lho........ Data primer yang berupa log, cutting, core, penampang seismik, geolograph, daily geological report dan daily drilling report dari sumur BJP-1 (hingga 29 mei.2006) dan juga data-data geologi bawah permukaan di lapangan Wunut dan Porong, dibuka bersama-sama oleh para geosaintis Indonesia (yang berkompeten) demi kepentingan pembelajaran bersama untuk kepastian perlindungan ummat dan lingkungan dalam penanganan "bencana luapan lusi" (bukan untuk kepentingan bisnis migas), sehingga "barang" yang menjadi sebab musabab-nya atau "asbabun nuzull"-nya, lumpur itu keluar "benar-benar" dapat diketahui secara clear. Sekalipun dalam geologi, perbedaan interpretasi pasti ada walaupun barang-nya sama. Memang interpretasi geologi itu : "meyakinkan suatu tafsiran kepada pihak lain, yang diri kita belum tentu yakin 100% (hanya mendekati kebenaran faktual)".
hanya masalahnya adalah : bahwa data-data geologi eskplorasi bawah permukaan sifatnya protected oleh regulasi migas oleh pemerintah, sehingga "berbagai dunia persilatan tentang LUSI" selama ini tidak bisa clear. Kondisi yang demikian mengakibatkan "lemahnya:" atau "tidak berimbangnya" kontribusi faktual iptek kebumian (G&G, PE, DE, RE) terhadap keputusan politik dan "bisnis" dari pihak-pihak terkait yang mempunyai otoritas dalam pengelolaan migas, kontraktor migas, juga sektor-sektor terkait disekitarnya. "Keramaian dunia persilatan" / perdebatan teknis inilah yang kemudian mengakibatkan beberapa pihak dengan "enteng melempar handuk" terhadap kasus penanganan lusi. Jadilah lembaran hitam dalam sejarah eksplorasi migas dan sejarah penanganan "bencana berbasis fenomena kebumian " itu. Bagaimana kalau ranah perdebatan baik secara teknis, lingkungan, politik, dan bisnis tersebut dinarasikan menjadi sebuah The LUSI CODE.........dan itu akan menjadi monumen bersejarah bagi generasi di kemudian hari. Ah..embuh laah... Yach, sekedar uneg-uneg, nambahi cerita-nya Prof. Koesoemadinata, ADB, dan Pak Dhe RDP..., dan tokoh-tokoh dunia persilatan ilmu kebumian.... salam tenan.... agushend. ----- Original Message ---- From: R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 30, 2007 5:52:31 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! Saya kira Geoscience di Indonesia ini sekarang sedang mengalami lembaran hitam Sewaktu saya menulis suatu artikel di koran bahwa Lumpur panas Sidoardjo dapat dialirkan dengan aman ke laut, mass media berebutan mengejar saya untuk interview, bahkan artikel itu di terbitkan kembali oleh salah satu koran Jakarta. Kompas menyesalkan saya mengirimkan artikel ke koran lain, karena dia ingin menerbitkannya. Tetapi ketika saya menulis artikel bahwa semburan lumpur Sidoarjo adalah gejala alam yang disebabkan/dipicu ulah manusia, Kompas mentah-2 menolak artikel tersebut, tidak ada satu media yang mau memuat artikel tersebut. Saya kira mass media kita sangat berpihak, ingin menerbitkan opini yang disenanginya saja. Wassalam RPK ----- Original Message ----- From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Cc: "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>; "migas indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>; "MediaCare" <mediacare@yahoogroups.com> Sent: Monday, January 29, 2007 4:52 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! > On 1/29/07, Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Pak Rovicky, >> >> Boleh tahu, bagaimana pendapat Pak Rovicky sendiri? Final answernya >> apa (versi Pak Rovicky)? Kalau dari hasil membaca saya tentang tulisan >> Pak Rovicky di blog, Pak Rovicky lebih condong setuju dengan pendapat >> ini: "Mudflow caused by drilling, not natural". >> >> Soalnya..banyak geologist dan orang awam yang mengunjungi blog Bapak, >> yang kemungkinan saja pembaca-pembaca tersebut akhirnya menjadikan >> blog Bapak sebagai 'reference'. Terlepas dari mana yang benar atau >> yang kurang benar, yang jelas statement 4 bule ini sangat tegas (NOT >> natural). >> >> Terimakasih, >> Natan (salah satu pengunjung blog) >> > > Nathan > > Aku sendiri berusaha mengungkapkan semuanya tanpa berpihak. Ini tujuan > aku membuat blog supaya semua melihat fakta "apa adanya" tanpa > pretensi, bahkan boleh berdebat dan memaki-maki, wong aku ngga > memoderate komentar, kecuali SPAM. Aku memang cenderung berpendapat > dipicu oleh pemboran. Tetapi disisi lain saya juga menginginkan supaya > jangan sampai pembaca bias atas pendapat saya, tapi sulit juga, ya :) > > Ya kalau mereka merefer pendapat saya boleh saja, tetapi saya juga > merefer yang sebelumnya. dst dst. > > Btw, beginilah sulitnya mengungkap "fakta" tanpa pretensi keperpihakan ya > :( > Dulu ketika aku bilang bahwa kalau lumpur dibuang kelaut itu ngga > apa-apa, saya dituduh anteknya Bakri, sekarang saya condong menyatakan > ada kemungkinan dipicu pengeboran dimusuhi yang satunya ... susyah :( > > RDP > > >> On 1/27/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> > Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural >> > http://rovicky.wordpress.com/2007/01/26/scientists-mudflow-caused-by-drilling-not-natural/ >> > >> > Begitulah judul dari tulisan Asociate Press (AP) . Kalimat ini diambil >> > dari kesimpulan yang dilakukan oleh 4 ahli dari Durham University. >> > Judul tulisan asli yang diterbitkan oleh GSA (Geological Society of >> > America) ini berjudul "Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006" >> > - kelahiran gunung lumpur pada tanggal 29 May 2006. >> > >> > Satu kesimpulan yang menarik adalah LUSI Lumpur Sidoarjo ditrigger >> > oleh pengeboran dan bukan karena gempa tektonik. >> > >> > Artikel ilmiah ini ditulis oleh empat orang ahli kebumian yaitu >> > >> > * Richard J. Davies, Centre for Research into Earth Energy Systems >> > (CeREES), Department of Earth Sciences, University of Durham, Science >> > Labs, >> > * Richard E. Swarbrick, Geopressure Technology Limited, Mountjoy >> > Research Centre, Stockton Road, Durham, DH1 34Z, UK; >> > * Robert J. Evans, 3DLab, School of Earth, Ocean and Planetary >> > Sciences, Main Building, Park Place, Cardiff University, Cardiff CF10 >> > 3YE, UK; >> > * Mads Huuse, Department of Geology and Petroleum Geology, >> > University of Aberdeen, Aberdeen AB24 3UE, UK >> > >> > Tulisan aslinya dalam pdf dapat didonlod di link sini--> >> > http://rovicky.wordpress.com/ >> > > > ---------------------------------------------------------------------------- > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual > Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 > ---------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ____________________________________________________________________________________ Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. http://autos.yahoo.com/new_cars.html