Mas Bambang,
Saya bukan ekonom lho, saya cuma tertarik aja utak utik log. Baru pindah
profesi dari ngurusin ops jadi ngurusin kurva cacing.

Menarik untuk uraiannya. Kalo kondisinya seperti ini, langkah apakah yang
terbaik untuk menghitung Rt nya meningat DOI yang terdalam tidak selalu
mencerminkan resistivity yang lebih besar. Atau, bisakah kita pilih diantara
kurva itu yang mempunyai pembacaan yang tertinggi yang bisa dikoreksi untuk
dijadikan Rt, misal Rt3?

Masalah company mau bayar berapa untuk solve soal begini? he he he ... saya
barusan memulai proyek ini untuk orang laen ....masih gratis sekarang ini,
lagi ngisi teka teki silang sembari menunggu busway lewat. Maaf, bukan
promosi... he he ...


On 2/4/07, Bambang Gumilar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Seperti biasa,  mas Shofi ini seorang ekonom tulen. Dengan info yang
sesedikit mungkin dan dicicil tapi bisa dapat jawaban sebanyak dan selengkap
mungkin... he..he..he..

Semua pandangan rekan-rekan di milis ini terhadap fenomena Rt < Rshallow
sudah relevan. Ada banyak hal lain yang perlu diketahui sebelum mengerti
persoalan sebenarnya...

Karena data terbatas maka interpretasi bisa melebar kemana-mana. Anything
possible (bukan iklan PGA lho). Mulai dari konfigurasi tool, sistem lumpur
hingga faktor manusia - siapa tahu salah memberi label kurva saat akuisisi
data logging .... (^_^).

1. HRLT dipasarkan untuk membaca resistivitas formasi dengan resolusi
tinggi. Tool bekerja dalam 6 mode ( 0 = membaca lumpur, 1-2-3 = shallow, 3-4
= medium, 5 = deep). Ada dua jenis arus (current) yang keluar dari tool ke
formasi. Yang pertama measuring current dan satunya lagi focusing current.
Jika ada arus2 ini terbentur formasi yang resistif maka ia akan berbalik ke
lobang sumur dan ke tool. Makanya teknologi Lateralog yang lama mengharuskan
tool terpisah (insulated) dari koneksi ke elektroda di permukaan. Tetapi HRL
sekarang didisain sedemikian rupa agar tool's body-nya dapat "menyerap" arus
mudik (eh... arus balik) untuk meminimalkan pengaruhnya pada pembacaan oleh
elektroda.

Pertanyaan saya, jika di-run combo dengan tool lain bagaimana konfigurasi
string waktu logging? Karena jika insulasi tidak sempurna, arus balik dari
Karbonat (resistif) yang seharusnya diserap HRLT diculik oleh tools body
modul lain dan diteruskan ke permukaan. Sehingga Rt yang harusnya resistitif
jadi 'pseudo conductive' karena elektroda di tool tidak membaca informasi
yang sebenarnya. Terus kenapa R1, R2, R3 tidak ikutan membaca rendah juga,
paling tidak konsisten lah, sama-sama turun? Jawabannya ada di salah satu
jenis arus tadi, focussing.

2. Bagaimana dengan model lapisan dan kemiringan lapisan yang dipenetrasi?
Apa ada data FMI? Karena jika lapisan miring (walaupun sumurnya vertikal)
maka pembacaan resistivitas dari tool harus dikoreksi/proses lebih lanjut,
proses yang dikenal sebagai resistivity modeling (populer di horizontal
wells). Lihat ilustrasi matriks berikut. Mudah-mudah bisa memberi gambaran
yang saya maksudkan.

   5 4  3 2  1 0   T   0 1 2  3 4  5
a  C C C R R M  T  M R R C C C
b  C C R R R M  T  M R C C C C
c  C R R R R M  T  M C C C C R
d  R R R R C M  T  M C C C R R

0,1,2,3,4 dan 5 = mode (~DOI; Depth Of Investigation)
a,b,c dan d = kedalaman
C = Conductive formation
R = Resistive formation
M = Mud (mudcake)
T = tool

pada kedalaman a, R1 = R2 > R3 > dst.

3. Bagaimana pembacaan HRLT anda di interval serpih, 100% serpih?
Seharusnya tidak ada efek invasi... kecuali efek geometri dinding sumur.

4. Tanya bossnya; HESS berani bayar berapa untuk orang yang bisa mbantuin
mas Shofi?

-bg


Kirim email ke