Saya setuju pendapat mas Rovicky, mungkin karena saya juga termasuk orang yang nggak tega'an. Namun demikian, saya juga setuju pendapat cak Miyul, karena yang disampaikan beliau itu dalam konteks bangsa, bukan masyarakat yang jadi korban bencana. Saya rasa kita ini salah semua, baik yang jadi pejabat, konglomerat, petani, pedagang, pemuka agama dsb, dsb, pokoknya semua komponen bangsa deh. Sepertinya di semua bidang/ sektor/ lini, kita ini berbuat secara membabi-buta menuju kiamatnya sendiri-sendiri. Saya yakin temen-temen lebih faham tentang firman-firman Tuhan, tapi sekedar penyegaran saja di hari Jumat ini, sebetulnya Tuhan telah memberikan peringatan melalui firman-firmannya, seperti contoh berikut :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata : "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal senantiasa kami bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman : "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" Q 2(30). Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi, kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. Q 7 (74). Barangkali bangsa ini harus berani dan mau melakukan revolusi moral, sehingga kita-kita ini mau disalahkan dan mampu melihat kesalahan kita sendiri. Wallahu a'lam! Maaf kalo ada kesalahan maupun ada yang kurang pas. Wassalam, Yang lagi ikut menikmati kemacetan jalan akibat demo LUSI. On 2/21/07, Ahmiyul Rauf <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ingat kisah Qorun, yang hartanya terbenam karena durhaka kepada Allah, apa yang terjadi sekarang di Sidoarjo bisa dijadikan cermin, bhw mungkin kita sebagai bangsa, tergolong bangsa yang durhaka, sehingga kekayaan kita tidak menjadikan kita sejahtera.. Sekarang warga TAS, setelah itu seluruh wilayah kecamatan porong retak-retak karena subsidence, setelah itu Kali porong tertutup lumpur, akibatnya Kalimas kelebihah debit sehingga Waru dan Surabaya kebanjiran. Dalam kurun 31 tahun seluruh wilayah sekitar semburan dalam radius belasan kilometer bisa terimbas subsidence, kebanjiran, jaringan infrastruktur rusak (e.g. pipa gas pertamina)... Kalau kita sesama bangsa tobat secara nasional, bukannya semakin musyrik, insya Allah takdir kita bisa lebih baik... -----Original Message----- From: sudung situmorang [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 21, 2007 16:55 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Masalah Lapindo ini gimana, kapan lumpurnya berhenti???? Hallooo temen2x IAGI Cobalah kita pikirkan kapan lumpur panas Lapindo berhenti, keluarkan jurus2xnya donk. OK. --------------------------------- Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/ ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------