Mudah sekali menghitung ( rough estimate ) naiknya muka laut....yaitu dari
volume pencairan es kutub utara dan es kutub selatan. Saat ini gletser dan
guguran iceberg sudah semakin intens dan selalu bertambah volumenya yang
runtuh dan mencair. ( Ingat teori berakhirnya zaman es dulu yang
mengakibatkan benua dan pulau berkurang waktu kuliah geologi sejarah )
Juga di Alpen, Rocky Mountain, Skandinavia, Greenland,...luas tutupan
es/salju semakin mengecil...
Jadi bukan pasir yang dikeruk oleh buldozer atau excavator...lah...
Nah pencairan es itu akibat pemanasan global..menimbunnya emisi gas CO dan
CO2 di atmosfir yang menimbulkan "efek rumah kaca" di bumi...makanya
sekarang udara semakin panas...
Mengenai CDM, ini bukan produk sampingan, yang sampingan adalah insentifnya
saja yang mana bagi negara/industri yang telah melakukan usaha kearah CDM
akan dapat insentif melalui "barter" dengan negara/industri penghasil CO/CO2
besar. Volume CO/CO2 yang bisa ditahan/dicegah akan ditukar dengan $$$ oleh
yang membeli. Ini semacam bonus atau perangsang agar negara-negara mau
mengurangi emisi atau usaha kearah penghijauan ataupun "langit biru".
Masalahnya, AS, Cina, India yang menghasilkan polusi terbanyak tidak mau
meratifikasi CDM, artinya ya semau gue...ngepulin polusinya..dan gak mau
bayar insentif...
----- Original Message -----
From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Sunday, February 25, 2007 12:03 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ribuan pulau akan tenggelam
Mungkin faktor expor pasir dari pulau pulau itu yang mempercepat
tenggelamnya ( hilangnya ) pulau pulau tsb.
rasanya sulit sekali menghitung pengaruh pemanasan global thd meningkatnya
muka air laut cm/th , kalau menurunnya tanah ( daratan ) mungkin lebih
simpel, seperti di jakrta ini ada peunrunan sekian cm / thn akibat
pembangunan fisik ( pembebanan ? ) , saya pikir penyeabab air laut di
jakarta ini naik lebih disebabkan adanya pengaruh pasang surut dan
penurunan muka tanah akibat pembebanan tsb shingga air daratan ( banjir)
tdk cepet cepet lari
Menyinggung masalah Clean development mechanism ( CDM ) yang merupakan
salah satu dari mekanisme protokol kyoto untuk negara berkembang ,
pelaksanannya juga masih Mbulat Mbulet saja karena ini ujung ujungnya
masalah B to B , mulai penentuan Base line sampai prosesnya ( PDD ,
Approval by National autority , Registration by executive board
,validation by operational entity , verifikasi serta transaksi CERs nya )
, Nah karena mbulat mbulet tadi maka yang ramai itu pada prosesnya dimana
banyak penawran jasa untuk membantu prosesnya dan ternyata harga
transaksi CO2 nya juga sangat fluktuatif akhirnya pelaku ( bukan
brokernya ) dalam mendisain proyeknya , CDM ini sebagai produk
sampingannya saja ( syukur syukur ada untung tambahannya ).
Sebetulnya ada beberapa proyek yang bisa di CDM kan , Fuel switching ,
Energy sector ( energy efficiency ) dan waste management.
ISM
Sent: Saturday, February 24, 2007 4:03 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ribuan pulau akan tenggelam
Jika diasumsikan bahwa kenaikan air laut rata-rata 90 cm di Indonesia,
maka hampir separo Jakarta, mulai dari Tj. Priuk sampai Stasiun Kota akan
tenggelam ! Karena rata-rata ketinggian permukaan tanah daerah itu cuma
60 cm dari muka air laut. Hampir seluruh kepulauan Seribu juga lenyap !
Banjir Jakarta kemarin sudah membuktikan bahwa cepatnya daerah tertentu
tenggelam dan lambatnya air surut ke laut karena juga muka air laut sudah
naik dan intervensi ke darat...selain tatakota dan kekumuhan yang memang
amburadul. Jangan salahkan hujan....
Sekarang tahun 2007, jadi rata-rata kenaikan pertahun adalah 90 cm / 23 =
3,9 cm.
Polusi udara di Jawa dan Jakarta khsusnya yang menyumbang CO dan CO2
untuk pemanasan golbal ini akan mempercepat proses penenggelaman juga.
Pembakaran Hutan dan Lahan yang sudah menjadi budaya dan kebanggaan
ekspor asap juga besar andilnya dalam proses penenggelaman pulau-pulau
itu.
Saya tidak tahu apakah Protocol Kyoto - CDM itu sudah diratifikasi oleh
Indonesia dengan pembuatan UU ? Tahun kemarin sih masih dibahas di DPR.
Saya bilang bahkan peran pemerintah bukannya minim, malah ....cuma lips
service saja selama ini.
Terbukti dengan pembakaran hutan yang setiap tahun pasti ada dan tanpa
tindakan berarti.
Polusi asap kendaraan yang menyesakkan tidak pernah ada tindakan..
Konsentrasi pabrik dan industri yang tidak mengikuti kaedah kesehatan dan
keselamatan lingkungan...
Nah, apakah sudah saatnya para explorationist ( G&G) mencari energi
alternatif selain energi fosil ( hidrokarbon dan batubara ) ?? Yang tidak
meghasilkan carbon monoxida atau carbon dioxida ?
Salahsatunya geothermal....mungkin air ( hidrogen ), atau nuklir (
plutonium ).....wallahu'alam
----- Original Message -----
From: "OK Taufik" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Saturday, February 24, 2007 3:26 PM
Subject: [iagi-net-l] Ribuan pulau akan tenggelam
[image: Pulau akan tenggelam karena pemanasan global]
Pulau akan tenggelam karena pemanasan global*Sekitar 2.000 pulau di
Indonesia akan tenggelam dalam 30 tahun mendatang, akibat terus
meningkatnya
permukaan air laut akibat pemanasan global.*
Asumsi tenggelamnya sekitar 2.000 pulau sebelum tahun 2030 tersebut
berdasarkan data Panel Ahli PBB tentang perubahan iklim, IPCC yang
menyebutkan tingkat kenaikan air laut di Indonesia mencapai 90 cm
menjelang
tahun tersebut .
Dengan kenaikan permukaan air akibat pemanasan global tersebut, kata
Menteri
Negara Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, maka pulau-pulau rendah akan
tenggelam.
Di Indonesia, pegiat lingkungan mengatakan langkah pemeritnah mengatasi
pemanasan global masih minim.
Selain menenggelamkan ribuan pulau, menurut ahli cuaca-iklim, Agus
Paulus
Winarso, pemanasan global di Indonesia sudah langsung bisa dirasakan
oleh
masyarakat saat ini.
Di Indonesia, pegiat lingkungan mengatakan langkah pemeritnah mengatasi
pemanasan global masih minim.
----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------