On 3/1/07, Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Memang kadang kadang cukup sulit untuk membedakan  kalau ada dua jabatan
sekaligus,  seperti presiden /wapres yang pegang juga ketua umum partai
politik
Mungkin apa yang disampaikan  P.Kusuma ini Perlu sebagai bahan renungan ( "
Dalam perjalanan sampai di
abad ke 21 ini IAGI memang sudah berkembang sangat pesatnya dan mau tidak
mau harus terlibat dalam pendanaan, fasilitas dan bahkan bisnis, serta juga
melibatkan diri untuk kepentingan nasional. Mungkin saja pemikiran saya ini
sudah usang dan ketinggalan zaman, namun demikian saya tetap prihatin dengan
perkembangan dewasa ini. " )

Kembali ke Laptop...........

ISM

OK kita kembali ke Laptop !

Kalau untuk keterlibatan dalam kepentingan pendanaan dan bisnis
dimasukkan dalam keorganisasian IAGI, menurutku sangat riskan. Justru
sebaiknya IAGI menempatkan diri jauh dari urusan bisnis. Kalau mau
disinggung dan dijawil atau dideketi oleh kepentingan bisnis ya
sebaiknya menghindar.
Saya kok lebih sreg kalau IAGI tetep diutamakan berada dalam "koridor
ilmiah". Ilmiah atau "sciencetific" ini menyangkut soal
ketidak-pastian, kontroversi atau hanya sekedar keragu-raguan.
Menurutku statement-statement "mengambang" tidak pasti, dan ambigu itu
merupakan attributnya "science". Dan IAGI sebaiknya kalau memebrikan
statement harus balance dalam sebuah kontroversi seperti saran Pak
Koesoema. Bahkan menurut saya kitapun tidak mungkin melakukan voting
dalam memberikan statement ilmiah. Tidak mungkin IAGI menggalang
pemilihan suara apakah menolak teori anu atau menerima teori anu,
walaupun terbanyak berpikiran karena anu sekalipun.

Kalau ingin memberikan statement dalam kepentingan bisnis ya jangan
menggunakan institusi IAGI. Gunakan saja institusi binis atau
institusi birokrasi tempat bekerja.

Tetapi jelas tidak menutup kemungkinan kalau IAGI juga mau memberikan
statement tegas dalam memberikan sumbangan pemikiran, looh. Banyak
hal-hal yang sudah bisa dianggap keputusan tegas misalnya Indonesia
berada pada region tektonik aktif yang bermakna memilki potensi
bencana yang beragam dan potensi sumberdaya alam yang beragam pula
(diversity of natural resources).
Jadi ingat Jogja yang selalu dipikirkan rawan bencana aktifitas Gn
Merapi, ternyata juga rawan gempa dan bahkan rawan puting beliung.
Mungkin rawan kekurangan air hanya di Wonosari (selatan Jogja).

Selain itu kalau untuk kepentingan nasional boleh lah IAGI memberikan
statement yang tegas dan bernilai kebangsaan... toh IAGI ada kata
"Indonesia"nya juga. Misalnya statement-statemen tentang landas
kontinen yang mendasari batas teritorial negara. Ini sifatnya keluar
(keluar negeri)

Salam
rdp

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke