Saat saya barusan ngobrol2 dg Pak Luthfi, telepon dari Sdri. Nieke Indrietta (Tempo Interaktif) masuk ke handphone Pak Luthfi dan wawancara jarak jauh pun terjadi sekitar 20 menit seputar perbedaan pendapat LUSI.
Perbedaan pendapat wajar saja terjadi di antara para ahli geologi, kita semua tahu dan sudah sangat terbiasa dengan hal itu. Kalau perbedaan pendapat tak pernah terjadi, maka kita tak akan menemukan lapangan-lapangan minyak baru atau deposit mineral baru. Daerah yang direlinquish total oleh sekelompok geologist karena dianggap tak ada migasnya, ternyata jadi lapangan yang sangat subur bahkan raksasa. (contoh : Jabung area, Jambi, dan Wiriagar Deep-Tangguh complex Bintuni). Dan setiap orang akan berpendapat dilatarbelakangi oleh pengalaman dan keahliannya. Kasus LUSI. Orang geothermal akan bilang itu kasus erupsi geyser geotermal. Orang tektonik akan bilang itu dipicu gejala tektonik, dll. Apapun perbedaan pendapat di antara kita, jangan sampai meretakkan dan memecahkan silaturahmi di antara kita. Jangan terpancing dengan "perseteruan" - itu bahasa media yang bombastis. Salam, awang -----Original Message----- From: Alman [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 06, 2007 2:26 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru Koran Tempo edisi cetak hari ini membahas 1 halaman khusus ttg hal ini. Bahkan sampai bersambung di edisi esok hari. Judulnya sangat menggelitik sekaligus menyindir ahli2 kebumian. versi web juga ada, hanya lebih singkat & tdk selengkap edisi cetak. http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2007/03/06/brk,20070306-94825,id .html _________________________________________ Ahli Geologi Saling Berseteru Selasa, 06 Maret 2007 | 04:50 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 1973-1975, Koesoemadinata, memprotes hasil pertemuan workshop internasional tentang luapan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang diadakan organisasi itu pada 20-21 Februari lalu di Jakarta. Sikap protes itu tertuang dalam surat terbukanya via surat elektronik kepada IAGI pada 25 Februari. Alasannya, kesimpulan workshop tersebut ia nilai cenderung tidak mencerminkan IAGI yang independen, tidak relevan dengan materi, bahkan cenderung bertolak belakang. "Saya sangat prihatin dengan hasil workshop yang disebutkan bertaraf internasional ini," kata Koesoemadinata kepada Tempo, Senin (5/3). Seperti diketahui, pada 20-21 Februari lalu, IAGI bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengadakan diskusi bertema "International Geological Workshop on Sidoarjo Mud Volcano". Koesoemadinata menjelaskan kesimpulan dari workshop itu tidak mencerminkan materi yang dibahas. Para pembicara masih mempertanyakan berbagai kemungkinan tentang penyebab semburan lumpur panas. Bahkan workshop itu buru-buru menyimpulkan penyebab semburan lumpur panas itu adalah gempa bumi. "Itu memang benar mud vulcano (lumpur panas), tapi penyebabnya apakah gempa bumi atau kesalahan pengeboran, kan, belum terjawab," ujarnya. Seharusnya, menurut dia, IAGI sebagai lembaga ilmuwan yang independen juga memberi ruang mengenai adanya pendapat bahwa semburan lumpur panas itu terjadi karena kelalaian pengeboran. "Saya khawatir kalau sampai IAGI digunakan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Padahal kebenaran ilmiah sebagai ilmuwan harus dipertahankan." Koesoemadinata mengungkapkan workshop yang dihadiri beberapa ilmuwan dari luar negeri itu juga hanya menyatakan lumpur panas Lapindo adalah bencana alam sehingga tidak dapat dihentikan. Namun, tidak memberikan rekomendasi penanggulangan masalah, padahal itulah yang ditunggu masyarakat. Dalam surat terbukanya kepada Ketua Umum IAGI, Koesoemadinata menyatakan kekecewaan dan keprihatinannya. Dalam pembacaan kesimpulan workshop, misalnya, menurut dia, seolah-olah sudah ada kesepakatan bahwa terjadinya gunung api lumpur di Sidoarjo semata-mata murni bencana alam yang dipicu oleh gempa bumi di Yogyakarta dan tidak ada hubungannya dengan kelalaian pengeboran Sumur Banjar Panji-1. Sampai berita ini diturunkan, Tempo belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Achmad Lutfi. Achmad tidak mengangkat telepon selulernya. Namun, dia membalas lewat pesan pendek (SMS), "Besok saja (hari ini) karena (saya) sedang ada acara keluarga," katanya. ------------------------------------------------------------------------ ---- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 ------------------------------------------------------------------------ ---- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------