Salam buat seluruh rekan seprofesi,

Dengan segala hormat pada para pakar bidang ini dan
yang berkompeten maka usul dari Yangkung dan Abah
perlu kita tindak lanjuti bersama.

Saya percaya semua pihak, termasuk IAGI dan HAGI,
sangat peduli untuk masalah ini sejak masalah ini
timbul, saat ini dan sampai masa depan. Soal kerja
sama IAGI dan HAGI sudah tidak perlu diragukan lagi
karena sudah sering kerja dan ber-konferensi secara
bersama.

Mari kita dukung semua langkah secara bersama dengan
mengikuti kaidah profesi yang benar dengan
mengutamakan kesejahteraan seluruh masyarakat.

Salam IAGI dan HAGI

TAM
angoota keduanya yang juga pernah dibimbing Yangkung
dan menjadi anak buah Abah.

--- basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Abah dan rekan-rekan,
>    
>   Saya kira pendapat/usulan Abah baik sekali. Agar
> didapatkan hasil yang optimal diperlukan setidaknya
> dua hal yaitu data dan keahlian. Analisa tanpa data
> hasilnya akan mengambang dan salah-salah bisa salah.
> Oleh karenanya diperlukan data asli dan boleh saja
> turunannya, termasuk tapi tidak terbatas pada data
> seismik, data geologi pemboran dan regional, data
> pemboran tentu termasuk segala rekaman lumpur,
> tekanan dll. Keahlian, maksudnya yang menganalisa
> data harus orang yang memiliki keahlian yang diakui
> oleh rekan-rekan. Data dianalisis oleh para ahli
> secara kontinyu dalam jangka waktu yang ditentukan.
> Hasil analisis kelompok ahli itu dipresentasikan
> kepada stakeholder untuk mendapatkan tambahan dan
> sanggahan. Dirapikan lagi hasilnya baru disampaikan
> kepada pemerintah. Kalau butuh biaya (processing,
> interpretasi, laboratorium dsb) dibiayai oleh
> IAGI-HAGI-IATMI-? atau dicarikan sponsor.
>    
>   Maaf, bukan menggurui karena anda sudah tahu ini
> semua, tetapi hanya mengingatkan. Yangkung yakin
> hasilnya akan berbobot, mantap, asal tidak
> ditunggangi kepentingan tertentu. Kata kunci: data,
> analysis, kebenaran 
>    
>   Yangkung
> 
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>   > Rekan rekan
>  
>     Saya kira pendapat pak Koesoemadinata ini  bahwa
> semburan lumpur
>     yang merupakan gejala alam  (terlepas apapun
> penyebabnya)ini telah menjadi gunung    
>      lumpur yang sudah  sulit dikendalikan oleh
> manusia sudah merupakan pendapat
>     sebagian besar  masyarakat ahli kebumian..
>      Bukan hanya di Indonesia , akan tetapi
> informasi dari Pak Yo dari AS juga memnunjukan
>      pendapat yang sama.
> 
>      Persoalan-nya sekarang adalah bagaimana
> meyakinkan Pemerintah SBY agar secara
>      baik  bisa dan berani menyatakan bahwa pada
> tahapan saat ini LUSI  sudah merupakan
>      Bencana Alama (Nasional) ?
> 
>      Tentu saja ini merupakan kesulitan dalam
> mengkomunikasikan - nya kepada 
>       masyarakat mengingat selama ini masyarakat
> sudah terkomunikasikan bahwa 
>       "penyebab  terjadinya LUSI adalah HANYA
> pemboran yang dilakukan oleh Lapindo".
>        Saya garis bawahi HANYA.
> 
>       Disinilah posisi IAGI/HAGI dan komunitas ahli
> kebumian lainnya diharapkan berperan,
>       dan sebagaimana sering saya sampaikan 
> Pendapat ini bukanlah pendapat  yang
>       populer di-masyarakat.
> 
>       Kita  sebagai komunitas ilmiah harus berani
> mengemukakan hal ini , terlepas posisi
>       dari kedudukan profesional para  pengurus-nya.
> 
>        Apakah tidak sebaiknya Forum Ahli Ilmu
> Kebumian membuat surat terbuka kepada 
>        Pemerintah untuk menyatakan pendapatnya ?
> 
>        Bukankah Forum Ahli Kebumian pernah berkumpul
> pada KAIKNAS thn 1995 (17 tahun
>        yang lalu?).
> 
>        Bagaimana kalau dihidupkan kembali ?
> 
>        Si-Abah
> 
>      
>
_____________________________________________________________________
> 
> 
>    Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti
> tercantum di bawah ini.
> > Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan
> akhir dari Workshop ini
> > menyatakan:
> > ..."Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai
> penyebab dari semburan
> > lumpur panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa
> gejala ini telah
> > berkembang menjadi gunungapi lumpur yang dahsyat
> sehingga di luar kendali
> > manusia, maka seyogianya gejala ini dinyatakan
> sebagai (murni) bencana
> > alam"
> > Saya kira pernyataan ini adalah cukup bijaksana
> dan elegant yang mungkin
> > dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
> > Wasalam
> > RPK
> > 
> > ----- Original Message -----
> > 
> From: R.P. Koesoemadinata
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re:
> [iagi-net-l] Ahli Geologi
> > Saling Berseteru
> > 
> > 
> > Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk
> menghimpun pendapat bahwa
> > Lusi ini adalah murni bencana alam dan tidak ada
> hubungan dengan
> > pemboran.
> > Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang
> melakukan pemboran.
> > Namanya juga International Geological Workshop.
> > RPK
> > ----- Original Message -----
> > 
> From: Untung M
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re:
> [iagi-net-l] Ahli
> > Geologi Saling Berseteru
> > 
> > 
> > Assalaam'ulaikum wr.wb.,
> > Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis
> tentang LUSI di milis
> > ini. Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu.
> Akan tetapi saya duga
> > sepertinya hanya adu intektualitas saja. Bukan itu
> yang kita
> > kehendaki. Rakyat maunya real work. Jadi "Just do
> it" jangan hanya
> > NATO. No action talk only. Oleh karena itu
> bersilahturrahmi dengan
> > mengadakan "Technical Workshop" Undang seluruh
> geosaintis yang
> > dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari
> segala bidang 
> > termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar
> seminar. Selesai
> > seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical
> workshop ini harus
> > dipakai sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah
> melalui penggodokan
> > yang betul-betul matang. Tentunya disetujui oleh
> setiap peserta
> > technical workshop. Demikan saran saya. Semoga
> dapat dilaksanakan. Ta'
> > ada masalah di dunia ini yang tidak dapat
> dpecahkan.
> > Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
> > M. Untung
> > ----- Original Message -----
> > 
> From: Andang Bachtiar
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
> > Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re:
> [iagi-net-l] Ahli Geologi
> > Saling Berseteru
> > 
> > 
> > "Perseteruan" internal di komunitas IAGI (re:
> Surat Terbuka dari
> > Prof RPK) tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar
> karena "hal-biasa"
> > yang disebut sebagai perbedaan "pendapat ilmiah"
> yang menyangkut
> > hasil analisis tentang apakah penyebab-pemicu
> semburan tersebut
> > adalah pemboran BJP-1 atau proses alam (gempa
> bumi) yang diluar
> > kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk
> memprediksi kejadian-nya
> > dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu
> geologi),..... tetapi
> > lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan
> ilmiah, kematangan
> > bersikap, "wisdom", dan etika ilmiah dalam hal-hal
> berikut:
> > 
> > 1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial
> saintifik yang punya
> > implikasi hukum-politik-bisnis semata-mata dari
> suatu acara diskusi
> > yang minim interaksi yang digelar dengan stempel
> "workshop" tetapi
> > pada kenyataannya adalah "seminar" atau lebih
> parahnya menurut
> > sebagian peserta adalah "sosialisasi pendapat
> sepihak" bisa
> > dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika
> pengambilan
> 
=== message truncated ===



 
____________________________________________________________________________________
Looking for earth-friendly autos? 
Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke