Masih perlukah RPTK ? Jawab saya masih perlu !! untuk merencakan masa depan sebuah organisasi. Nah yang menjadi sulit ketika (oleh karyawan) RPTK menjadi sesuatu sekenario yang HARUS diikuti begitu saja tanpa adanya kompetisi dan kompetensi. RPTK sering dianggap sebagai tool untuk menunjang karier seseorang. Bahkan sering terlontar adanya kekesalan ketika namanya tidak-naik dari tahun ketahun. Yang buntutnya menyalahkan management yg tidak berani fight, bahkan menyalahkan BPMIGAS yang ga punya nyali dsb.
Menurut saya RPTK ini "tool-nya perusahaan" untuk mengembangkan organisasi usaha, didalamnya menyangkut masalah ketenaga kerjaan. RPTK "bukan tool-nya karyawan" untuk naik ke jenjang lebih tinggi. Aku rasa ini sebuah kelirumologi yg cukup parah ketika RPTK dianggap sebagai model suksesi dalam progam Nasionalisasi. Hal ini diperparah dengan sikap karyawan yang kurang jiwa persaingannya untuk "merebut" tampuk kepemimpinan (manajerial) dalam organisasi perusahaan migas. Tool-nya karywan ya termasuk knowledge, knowhow, sklill dsb. Ini yang harus digali oleh perusahaan yang berlaku untuk setiap karywan. OK deh ... kembali ke LAPTOP ! Bisnisnya BPMIGAS (dh BPPKA) adalah mengatur kontraktor migas untuk dapat optimum menambah cadangan minyak yang digali dari bumi Indonesia. Jadi jelas bukan berbisnis tentang tenaga kerja. Memang salah satu untuk menunjang penambahan cadangan ini dengan meningkatkan kemampuan 'human resources'. Jelas bahwa suksesnya human resources management di BPMIGAS bukan hanya nasionalisasi saja, bahkan bisa jadi bukan hal yang penting untuk kondisi saat ini. Untuk kondisi saat ini mendapatkan "qualified people" ini bisa dari berbagai sumber. Skali lagi kondisi saat ini sudah jauuh berbeda dengan kondisi dunia bisnis tahun 80-an. Dahulu negara dapat memilki power untuk mengatur kontraktor. Saat ini perusahaan sudah boleh memilki SP (Serikat Pekerja), iklim bisnis freetrade sudah mulai merebak. Batasan negara-negara dalam usaha bisnis sudah mulai luntur. Yang akhirnya RPTK bukan lagi tool ampuh yang dapat digunakan BPMIGAS dalam "mengatur" kontraktor. Lah nanti gaji kalau besarnya remunerasi diatur (dibatasi) juga malah protes semua :( Akan lebih baik kalau BPMIGAS kembali ke LAPTOP ! kembali ke "main bussines theme" --> add resources with high efficiency Sakjane ya bukan hanya BPMIGAS, ada MIGAS, ada ESDM ... ada presiden, ada saya, ada kamu ... semua punya andil dalam menambah jumlah cadangan migas dari bumi Indonesia rdp On 3/27/07, Harry RW <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
ini mah cerita lama, masalahnya bukannya RPTK nya yang gagal, tapi BPMIGAS yang kurang diberi wewenang, manpower dan kekuatan untuk melakukan kontrol………. Segitu aja komentar saya …………. Udah sering sikh topic ini dibahas di milis ini dan milis MIGAS, tapi kayaknya nggak ada gunanya juga……. Capek dekh!!! ________________________________
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Kelihatannya pengurangan ekspat hanya sekitar 10 orang per tahun, padahal coy asing secara "intensif" melakukan eksplorasi disini sudah sejak 35 tahun yang lalu (dari mulai negara ekportir migas hingga mulai menjadi negara importir migas). Barangkali penurunan di bagian eksplorasi bisa lebih kecil dari 1 % atau malah mereka bertambah dengan bertambahnya discovery ?? Apakah model RPTK "gagal" mengakselerasi penurunan jumlah ekspat ? Thanks. Iman -----Original Message----- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Iman, Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari tahun ke tahun, ini datanya : 2002 : 821 orang 2003 : 819 orang 2004 : 805 orang 2005 : 794 orang Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. Salam, awang
---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------