Seperti diberitakan di media2, telah terjadi gempa besar yang disertai
tsunami Senin 2 April 2007 dini hari kemarin (waktu Indonesia) di
Kepulauan Solomon, timur-tenggara Papua New Guinea. Pusat gempa
berlokasi di laut sekitar 40 km selatan-tenggara Gizo, New Georgia
Islands, Solomon Islands. Gempa berkekuatan 8,1 Mw (sekitar 7.5 skala
Richter) dari kedalaman 10 km (data sementara) itu terjadi pada pukul
07.39  waktu setempat. 
Sementara ini dilaporkan bahwa gempa dan tsunami tersebut telah
menewaskan 13 orang, belum tercatat korban hilang. Beberapa desa rusak
berat, 300 rumah, sekolah, rumah sakit rusak parah di Sasamunga dan
sekitar 500 rumah rusak di Gizo (keduanya di New Georgia Islands).
Kerusakan akibat tsunami juga terjadi di Lefung, Taro, Honiara (pulau2
di sekitar Solomon) dan juga merusak kawasan Rossel Island dan
Bougainville, Papua New Guinea. 
Secara tektonik, gempa Solomon ini terjadi pada area batas Lempeng
Pasifik dengan tripple junction lempeng-lempeng samudra Australia
(bagian samudranya), Woodlark, dan Solomon. Ketiga lempeng kecil
tersebut mengkonvergensi Lempeng Pasifik ke arah timurlaut dan
timur-timurlaut pada kecepatan 90-105 mm/tahun. Lempeng-lempeng kecil
ini menunjam terhadap Lempeng Pasifik dan menghasilkan sistem busur
kepulauan Solomon Islands dan sekitarnya (Bismarc-Solomon-New Hebrides).
Focal mechanism berdasarkan Global CMT Project Moment Tensor Solution
menunjukkan pematahan yang berhubungan dengan gerak konvergensi ini,
yaitu thrusting dengan sedikit komponen oblique pada strike 331 NE
berkemiringan 38 deg. Gempa Solomon kemarin ini terjadi pada segmen
sepanjang 250 km yang sejak awal abad ke-20 tak pernah mengalami gempa
lebih besar dari 7,0 Mw. 
 
Tsunami terjadi karena semua syaratnya terpenuhi : pusat gempa di laut,
pematahan tegak dominan (thrusting), kekuatan di atas 6.5 SR, dan
kedalaman pusat gempa dangkal (sementara dilaporkan 10 km).
 
Salam,
awang
 
 

Reply via email to