Kita kecolongan lagi, sayangnya peran iagi belum maksimal ketika ada isu gunung meletus di sana. Sosialisasi bencana alam hanya sebuah program tertulis tanpa ada implementasi langsung di lapangan ya..? ataukah iagi perlu men-training kader2 yg lebih militant seperti mahasiswa yg siap terjun langsung ke lapangan/masyarakat, seperi yg di-utarakan mas ADB..
Isu Gunung Meletus Ribuan Warga Geumpang Ketakutan dan Mengungsi SIGLI – Ribuan warga Kecamatan Geumpang dan Mane, Kabupaten Pidie, dilaporkan amat ketakutan dan terpaksa mengungsi, karena diisukan bakal terjadi bencana hebat di kawasan itu. Entah siapa yang menghembusnya, Gunung Peut Sagoe diisukan bakal meletus Minggu (8/4) dinihari, sehingga satu hari sebelumnya (Sabtu, 7/4), terlihat warga berduyun-duyun meninggalkan rumah mereka, mencari tempat lain yang dianggap aman. Camat Geumpang, Baharuddin, yang dihubungi Serambi, Minggu (8/4) kemarin, membenarkan warga tiga desa dari lima desa yang ada di Geumpang, Pidie, sempat mengungsi karena “termakan” isu bakal terjadi bencana letusan gunung. Arus pengungsi mulai terjadi Sabtu siang. Mereka mengungsi ke kantor camat dan lokasi-lakasi lain. “Tapi, saat ini para penduduk sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing,” katanya. Isu yang berkembang menyebutkan bahwa Gunung Peut Sagoe yang terletak di kawasan Kabupaten Aceh Tengah akan meletus. Konon, jika gunung api yang tergolong aktif itu meletus, warga Geumpang diperkirakan bakal menerima dampak paling besar. Bencana ini diisukan bakal terjadi pada pukul 02.00 WIB Minggu (8/4) dinihari kemarin. Akibatnya, masyarakat Geumpang yang memang tinggal di kawasan pegunungan kian ketakutan. “Mereka terus meninggalkan kampung hingga pukul dua dinihari tadi malam (kemarin-red),” kata Baharuddin. Dikatakan, dari tiga desa yang sempat mengungsi itu adalah warga Desa Pucok, Leupu dan Pulau Loih. “Kami perkirakan jumlah penduduk di tiga ini mencapai seribuan lebih. Sedangkan total penduduk di Geumpang sekitar enam ribuan,” tandas Baharuddin. Di samping itu, katanya, sepanjang hari kemarin Muspika setempat sudah menangani masalah ini. Sehingga, sejumlah penduduk yang sempat mengungsi, kini sudah mulai kembali lagi ke rumahnya masing-masing. “Ini hanya isu membuat warga takut,” katanya. Ditanya seputar isu bencana itu? Baharuddin mengaku, belum mengetahui pasti sebab-musabab adanya “kabar angin” itu. “Yang saya dengar, isu katanya dari seorang ulama di sana, tapi ketika kami tanyai kembali ulama mengaku tidak menyampaikan kabar seperti itu,” katanya. Masih mengungsi Sementara itu, sejumlah warga di Tangse menghubungi Serambi, kemarin mengaku, mereka belum berani kembali ke rumahnya. “Kami takut kalau isu bencana gunung meletus, betul-betul terjadi. Makanya sampai kini kami mengungsi ke Beureunun,” kata Amri, seorang warga Tangse. Malahan, sebut dia, sebagian warga Mane juga masih menungsi di rumah-rumah keluarga mereka berada di kawasan Beureunun, Keumala. “Saya mengungsi di Beureunun, sampai kondisi di Mane betul-betul aman,” kata Abdullah, seorang warga lainnya.(aya) --- ________________________________________________________ Kini dengan simpanan sebanyak 1GB http://my.mail.yahoo.com/