Sekedar komentar saja, saya sempat mengenal mang okim dan keluarga cukup
dekat sekian belas tahun yang lalu........... tapi bukan karena itu saya
selalu membaca tulisan2 mang Okim ttg batu2 mulia, bukannya juga karena saya
penggemar batu mulia, tapi saya merasakan hembusan segar dari sisi lain
geoscience, setelah kayaknya kita asyik berdiskusi ttg berbagai aspek
geoscience yang “umum” yang berhubungan  dengan perminyakan dan
perlumpuran......................GEOCSIENCE  punya banyak sisi, dan yang
paling mencuat (di milis ini paling tidak) kayaknya hanya satu atau dua sisi
saja......................salam hangat buat mang Okim.........

 

Harry RW

 

 

   _____  

From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, April 17, 2007 7:19 PM
To: IAGI
Subject: [iagi-net-l] HATI-HATI SYNTHETIC RUBY = MIRAH SINTETIS

 

Rekan-rekan Gems-Lovers IAGI yang budiman,

 

Bulan Maret 2007 yang lalu , mang Okim kedatangan  seorang tamu Jepang
berpostur pendek, kekar, dan berwibawa. Kata pengawalnya , dia adalah
seorang  Profesor di bidang Karate yang diundang khusus oleh organisasi
karate nasional  yang berkedudukan di Jakarta. Cukup fasih berbahasa
Indonesia, dia selalu datang dengan mobil baby-benz mewah berwarna hitam.

 

Pada kedatangannya yang pertama, Pak Profesor yang memakai cincin emas
berhiaskan batu merah dikelilingi "berlian" zircon,  minta mang Okim untuk
memeriksa 2  batu merah lepasan yang beratnya  masing-masing sekitar 20
karat ( 4 gram ). Pak Profesor yakin  bahwa batu merah yang konon baru
dibelinya adalah pigeon blood ruby atau mirah delima berwarna darah merpati
( sangat mahal !).

 

Kedua  batu  yang mang Okim periksa memiliki kekerasan sekitar 9 skala Mohs,
translusen mendekati transparan, berat jenisnya 3,4, dan memancarkan cahaya
merah menyala di bawah sinar ultra violet. Dengan pembesaran 40 kali, kabut
putih seperti kapas yang tampak nyata  dengan mata bugil ternyata merupakan
kumpulan gelembung udara berukuran mikron. Inklusi mineral tidak ditemukan.
Kesimpulannya adalah Mirah Siam  Kapas atau  Cotton Siamese Ruby  yang tak
lain adalah synthetic ruby.

 

Mendapatkan kenyataan tersebut, Pak Profesor dan pengawalnya tampak sangat
kecewa . Hal ini bisa dimaklumi karena kedua batu  merah tersebut pastilah
dibeli dengan harga mahal. Apakah Pak Profesor kapok ? Ternyata tidak ! Dua
minggu kemudian , Pak Profesor dengan pengawal dan mobil yang sama datang
lagi membawa sebuah liontin dan sebuah cincin  dengan batu merah yang
dikelilingi berlian kecil-kecil ( lihat foto di bawah ). Kata pengawalnya,
untuk  mengikatnya saja Pak Profesor telah mengeluarkan ongkos lebih dari 20
jutaan rupiah. Tanpa basa-basi, Pak Profesor langsung minta mang Okim
memeriksa batunya ( tanpa dilepas dari ikatannya ). Hasilnya ternyata tidak
berbeda dengan sebelumnya, keduanya adalah synthetic ruby. Rekan-rekan bisa
bayangkan betapa marahnya Pak Profesor dan pengawalnya. Mang Okim sendiri
siih hanya bisa menasehatinya untuk periksa sebelum membeli.

 

Kasihan juga ya Pak Profesor kita. Keahliannya di bidang karate ternyata tak
mampu menolongnya dalam pembelian batu merah. Semoga rekan-rekan Gems-Lovers
IAGI bisa lebih berhati-hati kalau berhasrat membeli batumulia. Bawalah
loupe 10 X dan senter khusus  untuk meriksa inklusi dalam batu . Kalau
tidak, maka jangan kecewa kalau batumulia yang dibeli ternyata palsu ( mang
Okim pernah ngalami lho, tanpa bawa perlengkapan , beli batu kecubung di Jl.
ABC Bandung dan setelah diperiksa di rumah ternyata palsu ).

 

Sekian dulu ya, semoga bermanfaat.

 

Salam batumulia, mang Okim.

 

 

FOTO : Cincin berhiaskan berlian dan synthetic ruby. 

 



 


--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.5.0/763 - Release Date: 4/16/2007
5:53 PM



-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.446 / Virus Database: 269.5.0/763 - Release Date: 4/16/2007
5:53 PM
 
  

<<attachment: image001.jpg>>

Reply via email to