Seperti iklan kartu kredit saja pak Awang. " There are some things that money can't buy, for everything else... there's M***** Card "
-bg ----- Pesan Asli ---- Dari: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Senin, 28 Mei, 2007 1:23:19 Topik: RE: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Yang bergaji rp 100 jt/bl atau rp 1 jt/bl sama-sama bisa hidup, sama-sama bisa menyekolahkan anak-anaknya, dan punya kenikmatan serta keluhannya masing-masing. Tak ada jaminan bahwa yang bergaji rp 100 jt/bl tak pernah mengeluh atau pusing atau kuatir. Di tengah kemacetan kota Jakarta, yang bergaji Rp 100 jt/bl marah karena terjebak macet dan kuatir mobil mewahnya terserempet metromini yang dinaiki orang bergaji rp 1 jt/bl yang tersenyum saja melihatnya. Penghasilan tak pernah berkorelasi positif dengan kebahagiaan. Orang yang gajinya kecil akan menyesuaikan dengan apa yang mampu dibelinya. Kalau "brain drain" hanya mengejar uang, hm... Masih banyak yang tak bisa dibeli dengan uang.. Salam, awang -----Original Message----- From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 28, 2007 11:04 C++ To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: RE: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Meminjam istilahnya Bapak Orang Miskin di acara Republik BBM : "Sedikit-sedikit uang, sedikit-sedikit uang, uang kok cuma sedikit ...." LL -----Original Message----- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 28, 2007 10:48 AM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Dari 5 tahun lalu kita diskusi braindrain di IAGI-net ga pernah selesei .... Kita bisa debat berbusa-busa soal gaji cukupnya berapa banyak. Namun kenyataan bahwa gaji masih menjadi impian pekerja di Indonesia. Simak uraian dari KB Antara dibawah sana. Uang bukan segalanya tapi segalanya perlu uang ... waaks ! :) RDP Ekonomi & Bisnis 27/05/07 11:15 Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Canberra (ANTARA News) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) mengusulkan perlu dihapusnya segera kebijakan yang membedakan gaji dan fasilitas bagi para profesional asing dan orang Indonesia berkualifikasi sama di Tanah Air, karena ditengarai turut memicu larinya atau "brain drain" kalangan terdidik Indonesia lulusan luar negeri. Usul tersebut mengemuka dalam diskusi PPIA di Universitas Nasional Australia (ANU) tentang fenomena "brain drain" di kalangan terdidik dan profesional Indonesia yang enggan pulang ke tanah air setelah tamat dari pendidikan di luar negeri, demikian informasi yang diperoleh ANTARA dari PPIA ANU, Minggu. Disebutkan, usul yang mengemuka dalam diskusi yang menghadirkan dua orang Indonesia yang sedang bertugas di ANU, Ariane Utomo dan Wijayono Sarosa, itu masih akan ditindaklanjuti dan digodok secara lebih mendalam dalam konferensi perhimpunan mahasiswa Indonesia dari seluruh dunia yang direncanakan berlangsung di Sydney pada September mendatang. Dalam diskusi yang dihadiri puluhan mahasiswa ANU dan doktor Indonesia yang kini bekerja di universitas terbaik di Australia itu, terungkap bahwa perbedaan gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan asing maupun lokal kepada para tenaga ahli dan konsultan asing dan Indonesia dengan kualifikasi keahlian yang relatif sama ini sudah berlangsung sejak lama. Di perusahaan pertambangan milik Amerika Serikat di Provinsi Papua, PT Freeport Indonesia, misalnya, disebutkan bahwa sudah lama terjadi kebijakan yang membedakan gaji para konsultan asing dengan konsultan Indonesia, padahal mereka memiliki kualifikasi dan keahlian sama. Kebijakan yang diskriminatif itu diyakini menjadi salah satu penyebab terjadinya "brain drain" di kalangan terpelajar Indonesia lulusan luar negeri atau orang-orang terbaik Indonesia yang meninggalkan Tanah Air untuk bekerja di luar negeri sebagai profesional. Di Malaysia, pemerintah negara itu memberikan insentif yang menarik kepada warganya yang melanjutkan studi di luar negeri dengan beasiswa negara untuk kembali ke Malaysia setamat dari universitas mereka. Sementara itu, Ariane Utomo kepada ANTARA yang menghubunginya dari Darwin mengatakan di Australia, fenomena "brain drain" itu justru lebih banyak terjadi di kalangan anak-anak Indonesia yang lulus program strata satu dari universitas-universitas di Australia. "Trend jumlah lulusan S-1 universitas-universitas Australia yang asal Indonesia cenderung tinggi. Setelah mereka tamat, mereka melamar untuk mendapatkan status residen tetap di Australia, karena memang Pemerintah Australia membuka pelulang untuk itu," katanya. Menurut Ariena, Australia mendapatkan keutungan dari fenomena ini, yakni tersedianya 'tenaga kerja terdidik yang siap pakai' kendati "brain drain" ini sebenarnya tetap memberikan nilai positif, yakni terbuka dan bahkan semakin luasnya jaringan kerja orang-orang Indonesia yang memilih menetap sementara dan bekerja di luar negeri. Seorang mahasiswa pasca sarjana asal Indonesia, Yopi, yang juga mengikuti diskusi mengatakan sudah saatnya Bappenas dan lembaga-lembaga lain di Tanah Air menghentikan kebijakan yang membedakan gaji dan fasilitas bagi para profesional asing dan Indonesia. "Gap (ketimpangan) ini adalah isu yang sangat penting bagi kita," katanya. (*) Copyright (c) 2007 ANTARA -- http://rovicky.wordpress.com/ ------------------------------------------------------------------------ ---- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ------------------------------------------------------------------------ ---- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------ ---- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ------------------------------------------------------------------------ ---- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ________________________________________________________ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/