Mengingatkan kembali Bahwa IAGI akan mengadakan Lanchtime Talk. 
 
 
Jakarta, 06 Juni 2007
Nomor               : 269/PP-IAGI/VI/2007
Lampiran           : brosur 
Perihal              : Lunchtime Tolk
 
 
Kepada Yth .
Anggota IAGI
Di 
Tempat 
 
 
Dengan Hormat ,
Bersama ini kami sampaikan bahwa pada hari Kamis tgl 14 Juni 2007,
Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) akan mengadakan Lunchtime Talk
yang bertema:EMPAT PULUH TAHUN PSC DAN COW - SIAPA YANG DIUNTUNGKAN -
 
Tempat             :  Sasono Mulyo2 Lobby Floor Hotel Le Meredian 
Waktu               : 11.30 - 14.00 WIB
Pembicara         : Ong Han Ling 
 
Sehubungan hal tersebut diatas kami mengharapkan bantuan agar dapat
menyebarkan dan menginformasikan kepada temen-teman seprofesi
dilingkungan tempat Bapak/Ibu/ sdr/i bekerja. ( brosur Luchtime Talk
terlampir )
 
Demikian disampaikan atas perhatiandan kerjasamanya kami ucapkan
terimakasih .
 
Hormat kami
Pengurus Pusat 
Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI )
Sekretaris Jenderal 
 
Ttd
 
Ridwan Djamaluddin 

 
 
 
 
 
 
Hari /Tanggal
Kamis, 14 June  2007
 

Waktu

11.30 - 13.30
 

Tempat

Sasono Mulyo 2 Lobby Fl
Le Meredian Hotel
Jl. Jend. Sudirman Kav 18
Jakarta 10220
 

Subject

EMPAT PULUH TAHUN PSC
DAN COW
-SIAPA YANG DIUNTUNGKAN -
 

Speaker

Ong Han Ling 
 

Biaya 

IAGI Member :
Rp 250.000,-
Non IAGI Member :
Rp 300.000,-
 

Pendaftaran 

Hub   : Sutarjo
           : Abdul Qodir 
Telp/Fax  : 837 02848 /  83702577
E-Mail : [EMAIL PROTECTED]
 
Pembatalan diterima sampai jam 12.00 wib. Rabu,13 Juni 2007
 
 
 
EMPAT PULUH TAHUN PSC DAN COW
- SIAPA YANG DIUNTUNGKAN -
 
                                H. L. Ong
     Dosen Geologi, ITB dan Advisor PT Geoservices
 
Mengacu pada UUD 45, Pasal 33, ayat 3, pertambangan migas memilih sistim
Production Sharing Contract atau PSC dengan "Profit Oil (P/O)" yang
dibagi (misal 85/15 untuk minyak dan 70/30 untuk gas setelah dipotong
pajak) sedangkan pertambangan mineral memilih  Contract Of Work atau COW
dengan sistim "Royalty" (2-5% untuk mineral dan 13.5% untuk batu bara).
Penandatangan "First  Generation Contract" berdasarkan PSC dan COW
dilakukan 40 tahun yang lalu, antara 1966-1968.
 
Muncul perbedaan pemahaman antara Perusahaan sebagai operator dan
Pemerintah sebagai owner, sehingga pemahaman keuntungan bagi PERUSAHAAN,
merupakan kerugian bagi NEGARA begitu juga sebaliknya. Begitu juga
dilema etika, terhadap pemahaman banyak, cukup, dan kurang. Pengertian
banyak oleh Perusahaan dianggap kurang oleh Negara dan sebaliknya.
Secara umum,  Perusahaan  mengangap bahwa Pemerintah terlalu "rakus" dan
berharap penambahan saham. Pemerintah dilain pihak mengangap perusahaan
selalu "cheating" hingga perlu pengawasan ekstra.  Pemerintah menganggap
NPV adalah cara menghitung profit, sedangkan perusahaan menganggap
"Expected Value" dengan memasukkan factor risiko. Pemerintah mengangap
orientasi perusahaan hanya mau untung semata  dan melihat jangka pendek
yang tidak sesuai dengan tujuan Negara yang long term. Pemerintah
menganggap keterlambatan dan "budget overrun" adalah kesalahan
Perusahaan sedangkan Perusahaan mengangap kesalahan demikian adalah ciri
business pertambangan. 
 
Satu-satunya cara untuk mencari siapa yang diuntungkan dalam PSC dan COW
adalah melakukan  "benchmarking" dengan perusahaan sejenis dari luar
Negeri. Beberapa studi benchmarking akan ditayangkan dalam presentasi
ini. Tetapi akhirnya harus ada kompromi antara mereka yang mempunyai
reserve (Pemerintah Indonesia) dan mereka yang mempunyai dana berupa
"risk atau venture capital" (Perusahaan Pertambangan).  Kedua pihak
harus "give and take" dalam mencapai keseimbangan berupa "win-win
solution". 
 

Biography

Ong H Ling adalah lulusan Geologi, ITB dan mendapat gelar Doctor of
Science dari Colorado School of Mines pada tahun 1969,Setelah lulus
beliau menjadi Dosen di ITB sampai sekarang. Pada tahun 1971, beliau
membantu mendirikan P.T Geoservices dan menjadi Principle Advisor.
Ong saat ini mempunyai mission dan vision untuk mengajar mahasiswa dalam
bidang Mineral Economics. Suatu pelajaran dasar yang sangat penting
untuk mempersiapkan mereka terjun dalam dunia nyata.
 
 

Kirim email ke