Ngga ada yang aneh, karena itu sudah menyangkut keyakinan agamanya
masing2. Lain lagi dengan "kloning" binatang karena bisa "dimakan" oleh
orang dan inipun akhirnya akan menyangkut juga keyakinan agamanya
masing2.

 

Thanks. Iman

________________________________

From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 09, 2007 10:15 AM
To: IAGI
Cc: Irawan Susilo
Subject: [iagi-net-l] PERMATA DARI ABU JENAZAH

 

Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,

 

Mang Okim teruskan di bawah ini email dari Cak Selo di Surabaya  tentang
permata yang terbuat dari abu kremasi jenazah. Terus terang mang Okim
baru dengar tentang permata sintetik jenis baru yang diproduksi oleh
LifeGem ini dan rasanya akan banyak mengundang pendapat pro dan kontra.
Gimana pendapat Anda ???

 

Salam batumulia, mang Okim

 

 

 

 

 

 

 

----- Original Message ----- 

From: Irawan Susilo <mailto:[EMAIL PROTECTED]>  

To: IPDG. Sujatmiko <mailto:[EMAIL PROTECTED]>  

Sent: Thursday, July 05, 2007 9:02 PM

Subject: Debu

 

Dear Mang Okim,

 

Udah baca yang ini ?

 

 

Salam Batu mulia,

 

 

Selo

 

 

 

Manusia  Berasal dari Debu, Menjadi Debu... Lalu Jadi  Permata 

Jakarta,  Jumat 

 

 

Salah  satu permata produksi LifeGem yang dibuat dari abu hasil  kremasi


 

Banyak  orang sering menyebut orang-orang yang dikasihinya sebagai
permata hati.  Kini hal tersebut menjadi kenyataan setelah teknologi
mampu mengubah abu  hasil kremasi menjadi permata. 

"Hanya butuh 225  gram abu dari jasad seseorang yang dikasihi menjadi
permata," kata Dean  Van den Biesen, wakil presiden LifeGem, perusahaan
yang mengubah abu menjadi  permata. 

Dikatakan  Van den Biesen, abu kremasi memiliki cukup karbon untuk
membuat 20  butir permata, dan masih tersisa beberapa gram lagi untuk
dijadikan hiasan  di sekitarnya. Tapi sejauh ini, tidak ada yang minta
pembuatan lebih dari  11 permata dari sisa orang yang dicintai. 
  
LifeGem menggunakan  oven super panas untuk mengubah abu menjadi grafit.
Grafit itu kemudian  diberi tekanan tinggi sehingga berubah menjadi
permata-permata berwarna  biru dan kuning yang harganya mencapai 2.700
hingga 20.000 dollar AS (27  juta hingga 200 juta). 

Kebanyakan orang  kemudian menjadikan permata-permata itu sebagai cincin
atau liontin untuk  mengenang orang terdekat mereka. "Memang tidak
setiap orang tertarik,"  kata Van den Biesen. "Tapi mereka yang
melakukannya mengaku menjadi merasa   lebih dekat dengan orang yang
telah  meninggal." 

 

<<image001.jpg>>

Reply via email to