Pak Untung, Terimakasih atas infonya. kami dapatkan "hard conclusion data" latest glacial maximum dan Holocene optimum". Selama ini saya dapati data kalau temperatur adalah memanas sejak 18 Ka, dan membesar hingga kini, atau tak ada temperatur lebih besar dari temperature sekarang sesudah umur itu. Namun saya dapati dari paleo magnetic, bahwa ada temperatur lebih tinggi dari temperature sekarang sesudah 18 Ka itu. Nah data paleomagnetik dari pak Untung itu, konfirmasikan adanya temperatur lebih tinggi dari sekarang, yakni di ca 8 Ka +- 1 Ka (2 derajad Celcius) yaitu di Holocene optimum, dari lastest glacial maximum". Semoga, dalam setahun kedepan , kita akan dapati empiris satuan "salam unit" menjadi temperatur global presisi tinggi. Ya, ini setelah umur-umur, sudah saya buat resolusi hingga setahun itu, primbon kami. Kalau Pak Untung ada kenal diantara ahli paleomagnetik dunia itu, mohon infokan kami. Sengaja kami pilih dulu, agar hasil kita lebih efisien. Memang kami sudah di pesan Pak Herman Mochtar P3G (GSI) pada Sept 2003, di ulangi pada Des 2005, bahwa hanya sedikit orang yang tahu integrated earthsiences, terutama dengan paleomagnetik. Padahal bagi kami, paleomagnetik adalah paling bisa membuat resolusi kalender paling tinggi. Kita "leading" dalam hal resolusi kalender. Salam, Maryanto.
________________________________ From: Untung M [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 17, 2007 2:59 PM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Magnetic Anomaly Map of the World Saudara-2 Yth, Akan terbit pada bulan Juli 2007 bertepatan dengan pertemuan IUGG (International Union Geodesy and Geophysics) di Perugia, Italia. Peta ini disusun selama 50 tahun dari data yang ada, yaitu hasil survai magnet udara (aeromagnetic data, research vessel magnetic traverses at sea dan data dari satellite yang ditambah dengan nilai anomali yang diturunkan dari umur kerak bumi bawah laut. Peta dan DVD bisa didapat pada bulan Juli ini pada http://www.ccgm.org, dan versi digital pada http://www.ngdc.noaa.gov/IAGA/vmond pada pada akhir musim panas tahun ini. Disertakan juga tabel yng menujukkan sumber data. Yang bertanggung jawb atas penyusunan peta ini ialah Komisi IAGA (International Association of Geomagnetism and Aeronomi). Banyak ahli dari beberapa negara yang terlibat dalam penyusunan peta ini. Indonesia tidak diajak. Padahal Indonesia adalah anggota tetap IUGG yang di wakili oleh Bakosurtanal. Indonesia negara busur kepulauan tentu memegang peranan penting baik penyusunan dan penafsiran peta tersebut. Baca: EOS volume 88 No. 25. 19 Juni 200, hal.263 Silahkan hubungi penulisnya: Michel E. Purucker, NASA Goddard Space Flight Center, Greenbelt, Md. E-mail: [EMAIL PROTECTED]