Pak Awang dan rekan2,
   
  Tahun 1986an Pertamina pernah melaksanakan aerogravity survey di Pembuang. 
Menurut interpretasi ketebalan "sedimen" kurang lebih maksimum 2500 meter. Para 
geologists yang menindak lanjuti kalau tdk salah memperkirakan pembentukan 
minyak masih belum mature. Lalau tdk salah juga dipublikasikan di PIT HAGI atau 
IAGI, maaf lupa.
   
  Salam,
  Yangkung

Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Rovicky, terima kasih infonya.

Ada sedikit yang perlu disoroti masalah pendapat, "sedangkan batuan
Pratersier potensinya kurang baik dan terlalu matang ( over mature)"

Di kompleks Meratus ada sekolompok batuan pra Tersier (Late Cretacoeus)
yang diendapkan sebagai turbidit di slope paparan Barito (Manunggul
Group) dan volkaniklastik (Alino Group) yang sering ditafsirkan sebagai
Late Cretacoeus volcanic arc (subduction trench-nya jauh ke timur di
bawah Selat Makassar sekarang). Dua kelompok batuan pra-Tersier ini
hanya ditemukan di tepi tenggara Barito Basin sekarang.

Ke arah barat, artinya masuk ke Pembuang Basin, terdapat paleo-basement
high yang sejak Triassic telah duduk di situ (Schwaner Continental Core)
dan menurut data paleomagnetik Kalimantan Nevile Haile serta
rekonstruksi Gatinsky dan Hutchison, Schwaner tak mengalami perubahan
paleolatitude berarti dari Mesozoik sampai sekarang.

Dari Triassic sampai awal Eosen saya meragukan kalau ada sedimen
diendapkan di atas paleo basement high Schwaner (baca : Pembuang).
Sedimen baru ada saat middle Eocene saat nonmarine Tanjung sands yang
merupakan erosi dari tinggian Schwaner diendapkan di Pembuang dan
menerus ke timur sebagai fluviodeltaik di Barito Basin. Maka apa yang
disebut pra-Tertiary source rocks oleh Lemigas di Pembuang, saya
meragukan keberadaannya, sebab PT rock assemblages di wilayah ini hanya
ada di Meratus, Pembuang saat itu merupakan continental basement high.

"Terlalu matang" pun meragukan sebab Pembuang tak pernah mengalami
penenggelaman yang signifikan. Pengalaman menunjukkan bahwa banyaknya
intrusi dan tinggian basement tak berkontribusi banyak ke pematangan SR;
pematangan SR lebih banyak dikontribusi oleh konduktivitas termal burial
sediments atas SR yang di Pembuang Basin sangat minimal.

Maka, dalam pemikiran saya, di Pembuang Basin : no pre-Tertiary SR (di
Barito pun gak ada, semua minyaknya mengandung biomarker oleanane
sebagai penciri Tertiary SR), dan otomatis no overmature PT SR di
Pembuang. 

Salam,
awang

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 20, 2007 10:01 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] Pembuang Basin

Dibawah ini aku ambilkan dari Studinya LEMIGAS ttg Pembuang Basin tahun
2004
http://www.lemigas.esdm.go.id/node/231

=========================================
Petroleum System Cekungan Pembuang

Formasi Tanjung yang merupakan penghasil hidrokarbon di daerah ini
dijumpai sangat tipis sedangkan pola struktur yang berkembang tidak
mengindikasikan adanya perangkap struktur. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Cekungan Pembuang termasuk klasifikasi high risk area untuk
eksplorasi hidrokarbon.

Disimpulkan bahwa Cekungan Pembuang menempati bagian stabil dari
Paparan Sunda dan mempunyai perbedaan perkembangan struktur di
dalamnya. Bagian barat cekungan tersebut lebih didominasi oleh
bentukan struktur pada intracratonic basin sedangkan di bagian
utara-timurlaut lebih mengarah ke tepi paparan. Paling tidak sebelum
Kapur Akhir mempunyai kesamaan sedimentasi atau bahkan mungkin menyatu
dengan Cekungan Melawi.

Hal ini ditunjukkan oleh kesamaan endapan flysch seperti yang dijumpai
pada Formasi Seberuang di Cekungan Melawi.

Pola struktur geologi yang berkembang berarah TTL - BBD, U - S sampai
UTL - SBD. Pola struktur TTL-BBD berkembang sebagai sesar-sesar normal
yang mengontrol penyebaran singkapan batuan vulkanik Tersier serta
batuan berumur muda. Sesar-sesar utara-selatan bergerak mendatar dan
diperkirakan telah menyebabkan terdeformasinya batuan sediment Kapur
Akhir.


Pada Miosen Awal Cekungan Pembuang bagian barat secara umum masih
berupa tinggian,sehingga tidak dijumpai sedimen berumur Neogen Awal.
Sedimentasi pada Cekungan Pembuang berlangsung pada lingkungan darat,
pengaruh laut hanya terjadi pada awal pengendapan Formasi Warukin
(akhir Miosen Awal).Cekungan Pembuang bagian barat dan Cekungan Barito
dianggap terpisah pada periode sebelum Miosen Awal. Sedangkan pada
kala sesudah itu menyatu, hanya dibedakan oleh perbedaan elevasi
batuan dasar.

Batuan sedimen Tersier mempunyai potensi batuan induk cukup baik-baik,
akan tetapi kurang mengalami kematangan ( immature), sedangkan batuan
Pratersier potensinya kurang baik dan terlalu matang ( over mature).
Batupasir Tersier sebagai reservoar kualitasnya baik-sangat baik,
sedangkan batua Pratersier kurang baik.

Berdasarkan pengamatan lapangan serta peta geologi, maka tidak
dijumpai batulempung yang dapat bertindak sebagai batuan tudung.
Selain itu pola yang mengindikasikan adanya perangkap struktur tidak
terbentuk.

Dengan mengkaji data lapangan dan hasil analisis laboratorium, maka
Cekungan Pembuang merupakan daerah eksplorasi yang " high risk" .
Sehingga tidak perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
geologi dan geofisika di Cekungan Pembuang dalam rangka eksplorasi
hidrokarbon.

------------------------------------------------------------------------
----
JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
---------------------------------------------------------------------



 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Reply via email to