Bagaimana karakter kegempaan Gunung Kelud ? Perubahan permukaan laut sepanjang waktu sebulan, adalah puncak tinggi di bulan mati dan bulan purnama. Pada Purnama sedikit lebih tinggi di banding di bulanmati. Permukaan rendah di antara kedua minggu puncak itu. Kulihat kegempaan begitu pula. Sesuai Gunung Merapi gonjang-ganjing 7 bulan di th 2006 itu. Kenaikan-penurunan status bahaya, selalu pada minggu purnama, tiap bulan naik atawa turun. Kini tanggal 7 Syawal, atawa minimum tinggi muka laut, ato terendah kegempaan. Minggu purnama, di mulai 3 hari lagi, puncaknya seminggu lagi Jum'at 26 Oktober 2006. Begtukah Gunung Kelud ? Baguslah dengan ide ilangkan air di danau Kelud itu, jadikan kurangi korban. Terbanyak pada letusan th 1586, 10.000 orang (orang semu lho itu). Th 1919 (5160 orang), lalu sudetan turunkan jumlah air, dari 38 juta m3, menjadi 1.8 juta m3, dan turunkan jumlah korban menjadi 7 orang di 1951. Namun letusan itu menjadikan dasar kawah turun, dan naikkan, menambah jumalah air kawah, menjadi 21.6 juta m3 sewaktu gempa th 1966 (naikkan korban jadi 210 orang). Ya bisa jadi pusing 7 keliling. Namun katanya, orang mencari kerja, sampai munduk-munduk untuk mendapatkannya. Bukankah dengan itu, akan tambah banyak pekerjaan yang bisa di lakukan, beramal, perbaiki banyak hal, termasuk kegiatan penyelamatan? Bayangkan kalo semua ideal, maka tak ada yang bisa di perbaiki. Semua menjadi pengangguran dong, menjadi tak ada kerjaan lagi. Ada ? Memang orang tak mengharap, atau malah membuat, kerusakan di bumi. Salam, Maryanto. [EMAIL PROTECTED]
----- Original Message ---- From: miko <[EMAIL PROTECTED]> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Friday, October 19, 2007 4:37:17 AM Subject: [iagi-net-l] Fw: G.KELUD : MENGAPA BIKIN PUSING ? Rekan-rekan IAGI yang budiman, Mang Okim teruskan di bawah ini sekedar informasi tentang G. Kelud yang mang Okim tulis khusus untuk para anggota Rotary dalam rangka sosialisasi ilmu kebumian. Datanya mang Okim petik dari buku : Data Dasar Gunungapi Indonesia , Direktorat Vulkanologi Bandung ( 1979 ). Semoga ada manfaatnya bagi anggota muda IAGI khususnya yang belum mengenal tentang G. Kelud ( data lebih baru bisa dilihat di tulisan-tulisan Pak Awal, Pak Doddy Suryanto, dll ). Salam, mang Okim ----- Original Message ----- From: miko To: Salkomdop07-08 ; rotaryd3400 Sent: Friday, October 19, 2007 4:22 AM Subject: G.KELUD : MENGAPA BIKIN PUSING ? Rekan-rekan Rotarian yang budiman, Sejak beberapa hari terakhir ini, Dr. Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunungapi ( PVMBG ) di Bandung dan staff nya pastilah dibikin pusing tujuh keliling oleh ulah G. Kelud. Dari data-data ilmiah yang berhasil dicatat olef stafnya di lapangan seperti perkembangan frekwensi dan kedalaman titik pusat gempa vulkanik, demikian juga warna dan temperatur air di danau kawah, letusan diperkirakan bisa terjadi dalam hitungan jam atau hari. Maka pada 16 Oktober pukul 17.24, diputuskanlah untuk merubah status G. Kelud dari SIAGA menjadi AWAS dengan konsekwensi harus diungsikannya lebih dari 100.000 orang yang menghuni daerah terlarang dan daerah bahaya I . Sampai 18 Oktober, ramalan ilmiah tentang akan terjadinya letusan G.Kelud dalam hitungan jam/ hari ternyata tidak atau belum terjadi. Sebagian pengungsi yang merasa tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah memilih kembali ke daerah bahaya dari pada mati kelaparan dan mengemis di pengungsian. Sementara itu status AWAS masih tetap dipertahankan karena memang demikianlah kenyataan ilmiahnya. Pembuatan trowongan air G. Kelud ternyata telah membikin pusing semua orang sejak zaman penjajahan Belanda. Gunung ini mempunyai danau kawah yang dalamnya lebih dari 600 meteran dan menyimpan air sampai 40 juta m3. Mempertimbangkan bahayanya kalau sampai 40 juta m3 air tersebut terbawa oleh letusan dahsyat, maka pada tahun 1907 pemerintah Belanda membuat sistem trowongan dan berhasil mengurangi air danau kawah sebanyak 4,3 juta m3. Pada tahun 1923, menyusul runtuhnya dinding trowongan , maka dibuatkan lagi 7 trowongan yang berhasil mengurangi jumlah air sampai menjadi 1,8 juta m3. Pada tahun 1951, akibat letusan dahsyat, diameter danau kawah melebar dari 500 meter menjadi 700 meter dan ke 7 trowongan runtuh total. Cadangan air danau meningkat tajam menjadi 23,1 juta m3. Sistem terowongan baru yang dibuat sejak tahun 1953 ternyata tidak berfungsi baik dan pada letusan tahun 1966, sebanyak 21,6 juta m3 dimuntahkan bersama dengan batuan kawah. Terowongan Ampera kemudian dibuat pada tahun itu juga dan berhasil mengurangi cadangan air danau kawah menjadi 4,3 juta m3 ( 4,3 milyar liter !!! ). Hebatnya letusan G. Kelud Sejarah letusan G.Kelud ternyata telah tercatat sejak tahun 1000 an. Hampir dapat dipastikan bahwa dalam setiap peristiwa letusan yang frekwensinya 10 sampai 40 tahunan ( sejak 600 an tahun yang lalu ), selalu jatuh korban. Pada letusan tahun 1586 , korbannya 10.000 jiwa dan tahun 1919, 5160 jiwa. Hebatnya letusan G. Kelud digambarkan setara dengan kekuatan 2,3 x bom atom ( tahun 1901 ) . Pada letusan tahun 1951, batuan ukuran bom ( diameter lebih dari 25,6 cm ) dilontarkan sampai 4 km di utara Blitar, sedangkan hujan abunya sampai ke Bandung ( dan Pamekasan , Madura ! ). Daerah yang terbakar meliputi radius 6,5 km dari kawah sedangkan korban jiwa berjumlah 7 orang termasuk 3 petugas volkanologi. Selama letusan tahun 1951 ini, sebanyak 200 juta m3 batuan dilontarkan bersama dengan 1,8 juta air danau kawah. Dasar kawahnya turun 79 meter. Letusan G.Kelud tahun 1966 menelan korban jiwa 210 orang dan luka 86 orang. Sebanyak 90 juta m3 batuan lepas dilontarkan bersama dengan 21,6 juta m3 air danau kawah, sedangkan daerah yang rusak berat meliputi radius 2 - 5 km dari kawah. Dari data dan fakta di atas, tentunya sangat beralasan kalau sampai ada mitos yang diungkapkan oleh Pak Doddy Suryanto di milis Ikatan Ahli Geologi Indonesia kemaren bahwa kalau G. Kelud meletus, Blitar dadi latar ( jadi rata ), Kediri dadi kali ( jadi sungai ), Tulungagung dadi kedung ( jadi bendungan ). Korbannya bisa luar biasa Wilayah G. Kelud dibagi atas beberapa daerah yaitu Daerah Terlarang ( radius 5 km dari kawah dengan luas 91 km2 ) dengan ancaman hujan bom dan rempah-rempah batuan, awan panas, lahar letusan dan lahar hujan. Data tahun 1972 menunjukkan hunian 50 orang. Kemudian Daerah Bahaya I ( radius 10 km dari kawah dengan luas 223 km2 ) dengan ancaman hujan bom dan rempah-rempah batuan. Daerah ini dihuni oleh 136.500 orang ( data tahun 1972 ). Selanjutnya Daerah Bahaya II yang ancamannya lahar sekunder. Daerah ini meliputi bantaran sungai-sungai lahar yang luasnya 56 km2 dan dihuni oleh 178.000 orang. Mempertimbangkan besarnya jumlah penduduk yang menempati Daerah Bahaya I (136.500 orang , data tahun 1972 !!! ), maka bisa dibayangkan betapa sulitnya PVMBG dalam mengambil keputusan tentang status G. Kelud. Taruhannya sungguh berat , di satu sisi menyangkut begitu banyaknya keselamatan jiwa manusia dan di sisi lain menyangkut juga biaya evakuasi yang miliaran rupiah ( kalau 100.000 orang saja yang diungsikan dan perlu biaya Rp 10.000 / hari maka diperlukan dana minimal Rp 1 milyar/ hari !!! ) . Kita tentunya yakin bahwa apa yang telah diputuskan oleh para pakar di PVMBG pastilah merupakan keputusan terbaik karena didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah yang cukup akurat . Walaupun demikian, sebagai umat beragama, kita tentunya percaya bahwa apapun keputusan kita, Tuhan jualah yang akhirnya menentukan. Pembentukan Rotary Club di Madiun Dalam kepengurusan Rotary 2006-2007, rekan-rekan di Surabaya sangat optimis akan terbentuknya Rotary Club di Madiun. Semoga peristiwa G. Kelud ini akan mengingatkan kembali upaya tersebut, tidak saja untuk kota Madiun tetapi kalau mungkin juga untuk Kediri dan Blitar ( di kota ini ada seorang committed Rotarian ex anggota RC Bandung Dago ). Dengan adanya Rotary Club di kota-kota tersebut, tentunya akan sangat mempermudah penyaluran bantuan kemanusiaan Rotary ke wilayah sekitar G. Kelud . Dan mengingat ancaman letusan G.Kelud yang setiap saat bisa terjadi, semoga saja IP Dep.Gov. Yetty Sutan dan para Assistant Governor di Surabaya dapat memprioritaskan hal ini. Semoga bermanfaat , Salam Rotary Shares, Miko Catatan : Data di atas disarikan dari buku : Data Dasar Gunung Api Indonesia (1979 ) __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com