Monolith adalah sebongkah batu besar tunggal. Bongkah adalah "boulder" yang 
menurut skala Wenworth digunakan untuk batuan berdiameter sama dengan atau 
lebih besar daripada 25,6 cm. Saat melakukan pekerjaan lapangan, pasti kita 
sering menemukan bongkah-bongkah batuan. Di sungai2 di Pulau Jawa kita sering 
menemukan bongkah2 andesit atau basaltik dengan berbagai ukuran, mulai dari 
sebesar bola basket, sebesar bajay, sebesar truk, sampai sebesar rumah, atau 
barangkali lebih besar lagi.

Apakah monolith terbesar di dunia ? Sering disebutkan : Ayers Rock di Australia 
Utara. Barangkali ada rekan2 yang pernah ke sana atau terbang di atasnya, atau 
paling tidak pernah melihat gambarnya. Batuan besar ini terdapat di utara Alice 
Spring di kawasan gurun Australia dalam kompleks Pegunungan MacDonnell. Batuan 
besar ini dalam bahasa setempat disebut "Uluru" dan merupakan tempat suci 
orang2 asli Australia (Australian aborigine).

Suku asli Australia ini menurut teori paleo-antropologi terbaru berdasarkan 
penelitian bio-molekuler masih bersaudara dengan orang2 Jawa melalui Homo 
wajakensis yang pada kala Plistosen pernah menghuni bagian selatan Jawa Tengah 
dan Jawa Timur. Saya pernah mengobrol dengan orang Aborigin asli yang membuka 
toko cindera mata di Sydney beberapa tahun yang lalu. Dia mengaku bahwa nenek 
moyangnya berasal dari Indonesia.

Kembali ke monolith, betulkah Ayers Rock merupakan monolith terbesar di dunia ? 
Bukan. Penelitian terbaru yang dibukukan oleh John Lloyd dan John Mitchinson 
(2006 : The Book of General Ignorance) menyatakan begitu. Gunung Augustus atau 
dalam bahasa setempat "Burringurrah" yang terletak di Australia Barat adalah 
monolith terbesar di dunia, dua setengah kali lebih besar daripada Uluru atau 
Ayers Rock dan merupakan salah satu situs alam yang paling sedikit dikenal 
namun paling spektakular di dunia. Tingginya menjulang 858 meter dari wilayah 
sekelilingnya, panjangnya lebih daripada 8 km.

Batu Augustus tidak saja lebih besar dan lebih tinggi daripada Uluru, tetapi 
juga jauh lebih tua umurnya. Batu ini umurnya 1000 juta tahun (Algonkium), umur 
batuan Ayers Rock 400 juta tahun (Devon bagian bawah). Batu Augustus berupa 
batugamping yang menumpang di atas batuan granit berumur 1650 juta tahun.

Batu Augustus dianggap keramat oleh suku Aborigin sub-suku Wadjari (bandingkan 
dengan nama Wadjak, mirip kan) dan dinamai "Burringurrah". Menurut cerita, 
Burringurrah adalah nama seorang pemuda suku Wadjari yang mencoba melarikan 
diri pada masa inisiasinya. Dia ditangkap dan kakinya ditombak kemudian 
dipukuli sampai mati. Bentuk batu tersebut memang mirip tubuh anak muda yang 
terlipat dan tertelungkup dengan kakinya dibengkokkan ke arah dadanya (kata 
orang Sunda : ngaringkuk) dan ujung sebuah tombak menyembul dari punggungnya.

Dan, Augustus adalah benar2 monolith, sedangkan Uluru bukan. Uluru kata Lloyd 
dan Mitchinson (2006) hanyalah tonjolan batuan raksasa dari bawah tanah (mirip 
puncak gunung es) yang menonjol ke luar di Gunung Conner (Attila) dan Gunung 
Olga (Kata Tjuta).

Demikian. Barangkali kalau ada kesempatan ke Australia Barat, di sinilah 
berkumpul para "pinisepuh" dunia batuan, mulai dari Pilbara Craton berumur di 
atas 4000 juta tahun, terumbu bakteri stromatolit paling tua di Teluk Hiu yang 
menggambarkan lautan berumur Proterozoikum, dan bongkah terbesar di dunia 
Augustus berumur 1000 juta tahun yang berbaring di lantai granit berumur 1650 
juta tahun.

Salam,
awang







Reply via email to