Pada pembahasan kebasahan (wettability) dulu pernah disinggung bahwa di batuan yang water-wet, zone transisi berada di bawah OWC tapi masih di atas Free Water Level-nya. Jadi wajar kalau masih ada oil show atau khromatografi gas masih menunjukkan adanya hidrokarbon di bawah OWC.
Menjawab pertanyaan tentang bagaimana menetapkan landing point, saya belum bisa memberi solusi pastinya sebelum melihat data/parameter minyaknya (viskositas, pour point temp. dll.) dan permeabilitas relatif-nya. Minyak berat cenderung susah untuk bergerak walaupun fraksinya lebih besar daripada moveable water. Pendekatan sederhana adalah dengan menghitung Bulk Volume masing jenis fluida. Bulk Volume adalah Saturasi x Porositas. Plot semua kurva di satu track dengan skala yang sama. Secara kualitatif, bandingkan porsi moveable water (BVW), irreducible water (BVI) dan moveable oil (BVMO), syukur-syukur ada data Sor (irreducible oil) dan atau ROS (remaining oil saturation kalau di daerah yang pernah di waterflood). Kalau untuk perforasi atau landing point sumur horizontal seperti usul Kartiko, tembak yang di top reservoir-nya. Tapi, kalau ada tudung gas/ gas cap ( he.. he apa ya padanan kata yang tepat?). Maka, biasanya komplesi/landing point pakai 'rule of thumb' 2/3 pay thickness-nya, lebih dekat ke zone air. Production Engineers lebih suka 'dealing' dengan air daripada dengan gas di flowline-nya. Jazakallah, -bg ----- Pesan Asli ---- Dari: Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Senin, 28 Januari, 2008 3:54:34 Topik: Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Penentuan Transition Zone kartiko, Kalo resistivitynya menunjukan adanya invasi profile yang baek, barangkali overlay Rt/RXo akan membantu. Nah batuan disini gamping dan hampir semua phase resistivity nya rapat. Mud log lebih sulit lagi karena kita belajar di sumur sebelahnya yang punya core ternyata di bawah OWC pun masih punya signifikan oil show. Saya sedang belajar bagaimana caranya kita membuat landing point di zona minyak yang kita perkirakan kemungkinan besar minyak itu dalam kondisi transisi. Ketebalan minyaknya sekitar 50 sampe 60 ft. Dari interpretasi log, saya dapatkan bahwa hampir semuanya adalah zona transisi artinya ada fase dari movable water. Nah dimana landing pointnya untuk mendapatkan hasil minyak yang optimum untuk menghindari adanya water coning ataupun gas coning? On 1/26/08, kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > kalau di LFA/OFA gimana ? > > atau overlaykan saja rt/rxo lognya dan dikombinasikan dengan mudlognya. > > kalau masalah perforasi, biasanya selalu ngambil di top reservoir kok? > > 2008/1/24 Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>: > > > Mungkin ada yang share bagaimana caranya menentukan transition zone di > > zona > > minyak. Saat ini yang sering saya lakukan adalah dengan membuat Kurva > > Swirr > > dari log NMR yang dioverlay dengan kurva Sw nya. Harga yang sama dari > > Swirr > > dan Swirr menunjukan kalo reservoar tersebut dalam kondisi Swirr. Sw > yang > > mulai melengceng dari kurva Swirr merupakan awal dari zona transisi. Ini > > penting untuk memahami apakah nanti reservoarnya memproduksi air > (movable > > water) atau tidak (free-water production) selama test produksi. > > > > Cara kedua adalah dengan membuat Buckle plot yaitu crossplot antara Por > > (axis x) dan Sw (axis y). Kalo titik titik penyebaran dua harga tersebut > > mendekati parabolik, berarti menunjukan zona yang dalam kondisi Swirr, > > kalo > > scattered, berarti airnya dalam kondisi movable. > > > > Apakah cara diatas reliable atau mungkin ada cara laen untuk mengetahui > > apakah reservoar dalam kondisi Swirr atau airnya movable? > > > > Trims sebelumnya > > > > Shofi > > > -- Salam hangat Shofi ________________________________________________________ Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/ ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------