Pa Awang,

Selama ini umumnya kita mengenal hydrocarbon gas dan non-hydrocarbon gas
dalam komposisi gas, apakah metana, etana, C02 dll. Tapi memang jarang
disampaikan adanya Helium dalam non-hydrocarbon gas, apa memang tidak
terdeteksi atau memang tidak ada? 

Contoh sederhana kalau memang Gas Helium berasosiasi dengan jalur volkanik
dan punya sesar2 dalam sampai ke batuandasar, ini bisa di trace dari
keberadaan CO2, kalau kita dapatkan source CO2 dari mantle degassing (bukan
dari karbonat atau material organik) kemungkinan terdapat Helium (?),
masalahnya kita jarang melakukan isotop 3He dan 4He jd tdk pernah tahu ada
helium atau tidak dalam komposisi gas tersebut. 

Lpm
 
-----Original Message-----
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, February 14, 2008 11:48 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Helium Gas : A New Target - Peluangnya di Indonesia

Dalam gas geochemistry, helium yang kadang2 ditemukan bercampur dengan
natural gas (hydrocarbon gas), disebut sebagai non-hydrocarbon gas
bersama-sama dengan "polutant" gas yang lain seperti CO2, H2S, atau N2.
Tetapi karena helium ini jumlahnya sangat kecil dan efeknya tidak negatif
seperti CO2 dan H2S, maka jarang sekali dilaporkan keberadaannya sebagai
pencampur di dalam HC gas. Analisis komposisi gas hampir tidak pernah
melaporkan keberadaan helium ini. Padahal, di lapangan2 gas yang dekat
dengan jalur volkanik dan punya sesar2 dalam sampai ke batuandasar,
keberadaan helium cukup signifikan (meskipun jumlahnya tetap sangat kecil).
Beberapa lapangan gas di sebelah selatan Cekungan Jawa Barat (Pertamina Jawa
Barat) seperti Haurgeulis, Sukatani, dan Cikarang punya kandungan helium
yang lumayan sebagai petunjuk asal CO2 di lapangan2 gas ini.

Majalah AAPG "Explorer" edisi Februari 2008 menurunkan artikel tentang
eksplorasi dan produksi gas helium yang menjadi target baru di New Mexico,
USA (ditulis oleh koresponden Explorer David Brown). Saya cantumkan hal-hal
yang pentingnya di bawah ini.

Harga crude helium saat ini adalah US $ 60/Mcf (bukan main, harganya sangat
jauh melebihi harga HC gas yang saat ini sekitar 3 atau 4 US $/MMBTU). Harga
mahal ini karena ia gas mulia dan langka. Helium ditemukan di planet Bumi
pada tahun 1905. Keberadaan helium di dalam natural gas baru diketahui pada
tahun 1905, kemudian dalam tiga puluh tahun berikutnya banyak ditemukan
dalam lapangan2 kecil - raksasa di wilayah Kansas, Oklahoma, dan Texas
dengan kandungan helium dalam natural gas antara 0,5 - 2 %, beberapa sampai
mengandung 7 % helium. Kemudian, gas helium banyak ditemukan sampai sebanyak
10 % dari natural gas pada lapangan-lapangan gas di Colorado, New Mexico,
Arizona, dan Wyoming. New Mexico diperkirakan akan menjadi pemasok helium
terbesar di dunia karena sedimen2 reservoir natural gas di sini mengandung
uranium yang begitu tingginya sebab helium merupakan produk peluruhan
radioaktif uranium.

Bila helium ditemukan dalam jumlah yang "besar" dan dapat diproduksikan
secara ekonomis, maka separation plant-nya akan dibangun di dekat produksi
lapangan gas itu. Helium dapat dipisahkan melalui pemisahan cryogenic atau
teknologi bernama "pressure-swing adsorption. Amerika adalah pemasok
terbesar kebutuhan helium dunia. Pada tahun 2006 negara ini menghasilkan 134
juta meter kubik helium, diikuti Aljazair (22 juta m3), Qatar dan Rusia
(masing-masing 7 juta m3) dan Polandia (3 juta m3).

Untuk apa helium ? Untuk bahan bakar roket, sebagai bahan supercooling dalam
kedokteran untuk mendinginkan elektromagnet dalam MRI (magnetic resonance
imaging), digunakan dalam produksi material computer chips, digunakan dalam
pembuatan serat optik, sebagai shielding gas dalam arc welding, sebagai gas
pengisi/gas tracer/pendingin dalam aplikasi2 riset, gas pengisi float
balloon, gas yang bisa mengubah suara bila dihisap, dll. Helium di Amerika
disebut sebagai gas strategik, sebagai gas mulia ia bisa dipakai untuk
pendinginan sampai temperatur sangat rendah. Ia akan membeku pada temperatur
-459.67 F.

Demikian ringkasan dari Brown (2008, AAPG Explorer).

Bagaimana peluang akumulasi helium di lapangan2 gas di Indonesia ? Ini bisa
dikaji dengan mengacu kepada sifat kimianya. Helium memiliki dua isotop :
3He dan 4He, kelimpahan relatifnya menunjukkan sumber helium. 4He merupakan
produk peluruhan radioaktif dari batuan sedimen (lihat ulasan saya di milis
ini tentang deposit uranium dua minggu yang lalu). 3He punya mantle origin.
Maka, perbandingan 3He/4He yang rendah menunjukkan sedimentary origin, dan
rasio 3He/4He yang tinggi menunjukkan mantle origin. Ini bisa didekati juga
dengan menggunakan isotop argon radiogenic (40Ar). Rasio 4He/40Ar yang
tinggi menunjukkan sedimentary origin, sedangakan kalau rasio itu rendah
menunjukkan mantle origin. Kata Krouse (1979 : Stable isotope geochemistry
for non-hydrocarbon constituents of natural gas, 10th World Petroleum
Congress, Bucharest), rasio associated helium pada natural gases umumnya
12-170, menunjukkan sedimentary origin.

Banyak kejadian helium berasosiasi dengan sesar2 yang sampai ke batuandasar/
basement, biasanya berhubungan dengan sistem sesar mendatar. Survey soil gas
di sepanjang sesar mendatar San Andreas menunjukkan kandungan gas sebagai
berikut : helium (430 ppm), hydrogen (50 ppm), dan metana (3 ppm) (Hunt,
1996 -Petroleum Geochemistry and Geology). Tidak dijelaskan lebih jauh oleh
John Hunt jenis gas helium itu, apakah mantle origin atau sedimentary
origin. John Hunt menggunakan konsentrasi ini untuk menunjukkan bahwa metan
anorganik tak berasosiasi dengan helium, atau bahwa metan anorganik itu
sangat minimal (perlu diketahui bahwa John Hunt bukan pendukung teori
abiogenik, itu bisa ditafsirkan dari tulisan2-nya).

Bagaimana peluang gas helium dalam konsentrasi "tinggi" di Indonesia ?
Kelihatannya akan berhubungan dengan asalnya. Lapangan2 gas yang tak jauh
dari basement yang granitik, yang asal sedimennya dari basement ini
diharapkan mengandung mineral radioaktif asal felsic rocks dari granit.
Lapangan2 gas di cekungan2 back-arc Sumatera bisa dikaji untuk itu, juga
sedimen2 pengisi Cekungan Melawi dan Ketungau, cekungan2 yang terletak
paling dekat ke sumber uranium terbesar di Indonesia (Kalimantan Tengah).
Sub-Cekungan upper Kutei Basin di sektor Mandau-Keriau juga sedimennya
berpotensi punya elemen2 radioaktif seperti uranium. Sayang, belum ada
penemuan lapangan gas di Cekungan2 Melawi/ Ketungau/ Mandau/ Keriau.
Bagaimana dengan helium asal mantel ? Walaupun lebih sedikit, kemungkinan
itu bisa dikaji di lapangan2 gas yang paling dekat dengan Baribis Fault di
selatan Cekungan Jawa Barat seperti disebutkan di awal tulisan ini
(Sukatani, Haurgeulis). Suban gas field, dan semua lapangan gas di basement
(Dayung, Sambar, Sumpal) di wilayah Jambi bisa dikaji kandungan gas
heliumnya, ini bisa berhubungan dengan mantle origin dan down to basement
faults. Lapangan2 gas di Indonesia Timur (kompleks Tangguh dan Abadi)
mungkin tak signifikan secara tectonic setting untuk bisa mengandung helium
sebab reservoir Mesozoic-nya jauh dari kerak granitik.

Demikian, hanya pemikiran yang sangat awal; bisa dikaji lebih jauh bila
diperlukan; sayang data isotop helium lapangan2 gas di Indonesia hampir
tidak ada - ini akan menyulitkan evaluasi kemungkinan akumulasi gas helium
tersebut. Gas geochemistry benar2 bergantung kepada data isotop, meskipun
unsur renik peranannya sangat besar. Tanpa data isotop, evaluasi akan
melebar tidak terfokus.

Salam,
awang







----------------------------------------------------------------------------

CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !!!!!
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke