Yth. Pak Yudistira,

Mang Okim berharap semoga  laporan yang berisi foto-foto yang Anda buat pada 
tahun 1988 masih tersimpan baik di fakultas dan dapat dibaca tidak saja oleh 
para mahasiswa UNPAD, tetapi juga oleh para peminat luar. Walaupun fosil-fosil  
kayu yang Anda jepret tersebut dapat dipastikan telah menguap dari tempatnya, 
setidaknya generasi penerus dapat menilai kualitas nenek moyang mereka yang 
ternyata tidak mampu memanfaatkan dengan baik dan benar, sumberdaya alam yang 
terkandung di bumi pertiwi yang kita cintai ( apalagi melestarikannya ! ).

Mengenai rencana pendirian Taman Batu Sajira seluas 200 Ha yang blue print nya 
telah sedemikian lengkapnya dibuat oleh team ahli ITB, ternyata menurut Dr. 
Myra tak ada lagi beritanya. Hingar bingar Pilkada dan persoalan serius lainnya 
yang mendera daerah membuat rencana jangka panjang tersebut tidak lagi 
prioritas.  Sangat disayangkan, tetapi itulah kenyataannya.

Salam prihatin,

Mang Okim


  ----- Original Message ----- 
  From: EFFENDI RUSTAM, YUDISTIRA 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, February 26, 2008 12:26 AM
  Subject: RE: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] BUNDA MARIA DI FOSIL KAYU BANTEN


  Selain mang Okim yg memetakan secara regional, sempat saya melakukan pemetaan 
detail pèndahuluan sarjana muda 5x5 km2 tahun 1988, kebetulan mendapat tugas di 
daerah sajira dan sekitarnya, yg daerahnya masih sangat terbelakang saat itu. 
Sangking melimpahnya, banyak sekali yg terpetakan fosil-fosil kayu dari formasi 
genteng tsb yang jumlahnya banyak sekali dipinggiran sungai. 

  Sebagian laporan saya taruh di kantor kecamatan Sajira sebagai rasa 
terimakasih diberi fasilitas melakukan penelitian disana. tidak disangka 
ternyata dijual dan diexkport semua?. Rasanya sulit menerima kenyataan sebagian 
besar foto-foto singkapan yang terjepret tinggal kenangan belaka!

   

  Mang Okim, jika sudah jadi museum Sajira mohon infonya. Semoga pendirian 
museum Taman batu Sajira oleh team ITB masih bisa kesampaian dengan sisa 
singkapan yang ada, dan tentunya akan menjadi kenangan tersendiri bagi saya 
pribadi sebagai pemeta klotter terakhir daerah tsb.

   

  Salam,

  yud 

   


------------------------------------------------------------------------------

Reply via email to