Itulah keberatan utama bahwa ada kerak kontinen di bawah Jawa dalam bentuk 
mikrokontinen “besar” seperti yang diusulkan Sribudiyani et al. (2003). Bila 
ada kerak kontinen sebesar itu, maka semua komposisi jalur volkanik sejak dari 
Oligo-Miosen sampai Kuarter sekarang akan berkomposisi alkalin atau potasik, 
shoshonitic; bukannya calk-alkaline atau andesitik seperti sekarang. 
   
  Muria yang alkalin memang contoh back-arc volcanism yang magmanya terutama 
naik melalui sesar besar di wilayah back-arc dan bersamaan dengan semakin 
tebalnya kerak kontinen ke arah utara. Gunungapi semacam ini umumnya akan 
leucite-bearing seperti ditunjukkan oleh pusat2 erupsi di Jawa utara dari 
Muria-Lasem sampai Ringgit-Beser di Jawa Timur (lihat bab volcanism pada van 
Bemmelen, 1949). 
   
  Mikrokontinen besar usulan Sribudiyani et al (2003) itu membentur Jawa 
sesudah Late Cretaceous dan sebelum Oligo-Miosen, mungkin pada earliest 
Tertiary, itu pula yang dipakai sebagai alasan berbeloknya jalur volkanik di 
Jawa yang berbelok barat-timur-timurlaut pada Kapur Akhir menjadi barat-timur 
pada Oligo-Miosen. Jadi, mikrokontinen besar ini dipakai sebagai mekanisme 
untuk mengganjal kedua jalur volkanik yang polarisasinya berubah. Saya pikir 
kita tak usah mencari alasan penyebab perubahan polarisasi tersebut bila kita 
plotting kedua jalur volkanik pada peta Jawa dan Kalimantan yang posisinya 
masih belum terotasi seperti sekarang, jangan diplot pada peta posisi sekarang.
   
  Jalur Oligo-Miosen di selatan Jawa sering disebut Old Andesite, nah itu suatu 
bukti bahwa sifat kalk-alkalin andesitik telah ada di Jawa sejak dulu sampai 
sekarang, artinya tak ada bukti bahwa ada kerak kontinen melandasi sampai 
seluruh Jawa pada Tersier Awal. Kalau mikrokontinen kecil-kecil semacam 
continental slivers bisa saja terjadi di beberapa tempat di selatan Jawa.
   
  Akresi dan dispersi tepi tenggara Sundaland itu (Satyana, 2003) memungkinkan 
hadirnya sesar2 besar yang bisa sebagai pembawa continental sliver dari tepi 
tenggara Sundaland ke arah makin tenggaranya, juga sesar yang sama telah pula 
mengakomodasi naiknya magma alkalin di wilayah kontinen ke permukaan. Transport 
Sumba dan kerak2 benua di Laut Flores bisa dicurigai pindah sebagai slivers 
dengan cara dispersi di tepi tenggara Sundaland ini.
   
  Salam,
  awang


vicki amir <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                      Pak Awang,
  

  Bukankah untuk kasus Muria merupakan new arc related to sesar besar 
Meratus-Muria-Kebumen (definisi Pak Awang) yang memang terbentuk di waktu yang 
sama dengan active recent volcanic arc di Jawa...??
  karena jarak yang cukup jauh antara kedua arc tersebut maka berbeda pula 
zonasi dari komposisi magmanya (Calc-Alkalin pada Volcanic arc Jawa dan High 
Potassik-Potassik pada Muria)...
  Sehingga tidak memungkinkan komposisi potassik-high potassik ataupun high 
alkaline ada pada seluruh Volcanic Arc Java (East Java khususnya) saat ini yang 
di'landasi' oleh mikrokontinen (jika memang benar mikrokontinen?!), 

  dikarenakan 'cukup' jauhnya perbedaan waktu collision pada mikrokontinen yang 
sempat diuraikan dalam paper Helen Smyth (2005) sebelumnya (Pra Tersier dgn 
Subduksi Oligo-Miosen) 

  ataupun alternatif teori lain mengenai keberadaan East Java saat ini yang 
mungkin juga dikarenakan oleh akresi/dispersi tepi sundaland yang sempat Pak 
Awang uraikan di milis sebelumnya yang jg sepertinya kurang memungkinkan untuk 

  adanya komposisi high potassik-potassik- ataupun high alkaline untuk Volcanic 
Arc Java (East Java khususnya)...
  

  Mohon koreksinya...

  

  Regards
  Vicki Amir

  

  

  

  Awang Satyana wrote: 
Mon, 24 Mar 2008 19:59:31 -0700

  
Pak Benyamin,
   
  Terima kasih atas tanggapannya. Saya mengikuti paper2 tentang detrital zirkon 
ini baik dari SEARG (Southeast Asia Research Group) seperti Smyth et al. (2003, 
2005) untuk Pegunungan Selatan Jawa Timur, Clements et al. (2005, 2006, 2007) 
untuk Pegunungan Selatan Jawa Barat, van Hattum (2005) untuk Kalimantan; maupun 
dari Wisconsin University (Sharaf et al., 2005) dan Simo et al., (2006) untuk 
wilayah Cepu, Jawa Timur. Seperti yang saya tulis sebelumnya, detrital zirkon 
ini hanya menunjukkan asal kerak kontinen yang menjadi provenance-nya. Masalah 
dinterpretasikan kepada keberadaan mikrokontinen langsung di bawahnya itu 
adalah hal lain yang belum terbukti. Yang baru terbukti adalah bahwa ada kerak 
kontinen yang menjadi sumbernya didukung oleh studi sedimentologi seperti 
struktur sedimen dan arus purba. Dalam ulasan saya terdahulu tentang provenance 
di milis ini barangkali bisa   dilihat lagi fungsi dan keterbatasan zirkon 
sebagai indikator kerak granitik.
   
  Sebagai contoh saja, keberadaan zirkon di dalam silisiklastik Ngrayong di 
Cepu (Sharaf et al., 2005 - AAPG Bull. v. 89, p. 799-819) itu tidak ditafsirkan 
bahwa ada mikrokontinen di bawah Cepu, tetapi ditafsirkan bahwa ada kerak 
granitik di utara Jawa yang menjadi sumbernya, katakanlah itu Karimun Jawa Arch 
atau Sundaland. Ini sudah kita duga sebelum studi itu bukan. 
   
  Begitu juga publikasi Ben Clements dkk. (IPA Proceedings 2005, 2007; SEG 2006 
Proceedings) yang meneliti zirkon di dalam Formasi Walat. Mereka berkesimpulan 
yang sama bahwa sumbernya dari Sundaland. Tahun ini di Pertemuan IPA 2008, 
Robert Hall dkk. akan menyimpulkan hal yang sama, yaitu tentang Sundaland 
sebagai provenance untuk banyak zirkon di formasi siliklastik di selatan dan 
tenggara Sundaland.
   
  Paper van Hattum (2005 -Journal of Asian   Earth Science) sama juga, ia 
meneliti sedimen Paleogen di bagian utara menggunakan metode U-Pb SHRIMP dating 
of zircons. Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa sedimen Paleogen di wilayah
ini diinterpretasikan berasal dari erosi Schwaner Granites of SW
Kalimantan dan dari Malay Tin Belt.
   
  Murid Robert Hall yang lain tahun ini, kalau jadi, akan meneliti sedimen 
Tanjung di Cekungan Barito, termasuk provenance-nya menggunakan zirkon 
geochronology. Kebetulan dua minggu lalu murid Robert Hall ini berdiskusi 
dengan saya masalah Barito sehubungan paper2 yang saya tulis untuk cekungan itu 
(Satyana 1993-1999).
   
  Outline mikrokontinen besar di Jawa dalam paper Sribudiyani et al. (2003) itu 
sebenarnya mengejutkan saya, apalagi kalau Pak Benyamin menyebutkan hanya 
ujung2nya saja di Kangean dan Karangsambung sebagai pemicu interpretasi ini. 
Yang Kangean saya yakin itu memang tepi selatan mikrokontinen   Paternoster, 
dan 
saya sebut sebagai mikrokontinen Paternoster-Kangean (Satyana, 2003 PIT 
HAGI-IAGI). Yang di Karang Sambung, memang ada kecurigaan bahwa di sekitar 
tempat ini, terutama di Nanggulan dan Bayat ada semacam continental sliver 
berdasarkan kuarsa yang kaya dalam Nanggulan dan suite metamorfik di Bayat yang 
continental-associated. Tetapi kuarsaan di Nanggulan tak mesti berhubungan 
dengan keberadaan mikrokontinen sebab butir kuarsa bisa juga terbentuk oleh 
proses volkanisme bersifat letusan Plinian. Penampang seismik di North Bali dan 
Lombok masih bisa diperdebatkan apakah itu basement kontinen, transisi, atau 
oseanik. 
   
  Saya pikir paper Helen Smyth dkk (2003, 2005) tidak membuktikan proposed 
model outline mikrokontinen besar yang ditulis di dalam paper Sribudiyani et 
al. (2003) sebab seperti ulasan sebelumnya detrital zirkon tak bisa 
mendelineasi outline mikrokontinen, hanya   mengindikasi ada sumber kontinen, 
lagipula wilayah penelitiannya terlalu lokal hanya di Pegunungan Selatan Jawa 
Timur dibandingkan outline mikrokontinen Jawa yang diusulkan Sribudiyani et al. 
(2003). 
   
  Sebenarnya, mekanisme kinematika emplacement continental terrane ini tak akan 
sesulit sekarang kalau outline-nya tak sebesar yang diusulkan itu, kalau hanya 
continental sliver di wilayah Bayat dan Tulungagung misalnya, itu bisa via 
sesar2 hasil escape tectonics atau ekstruksi dari Sundaland sebelum Paleogen. 
Banyak sesar escape seperti ini terjadi di tepi tenggara Sundaland pada zaman 
Late Cretaceous ke earliest Tertiary. Tetapi kalau ia drifted dari Yilgarn 
Craton di West Australia menggunakan kinematika escape tectonics juga tak 
wajar, harus dicari mekanisme lain, misalnya opening of Meso-Tethys Ocean.
   
  Saya setuju bahwa masih banyak yang perlu dilakukan di Jawa, data gayaberat,  
 
paleomagnetik dan geokimia anorganik harus didayagunakan dengan baik dan benar 
kalau mau mengejar pemecahan masalah ini. Lambat laun akan terlihat juga 
gunanya ke masalah ekonomi seperti mineralisasi base metal, tetapi kita beresi 
dulu aspek sains-nya.
   
  salam,
  awang
   
  Benyamin Sapiie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Argumen Pak Awang adalah salah satu sisi science yang bisa jadi benar
dilain pihak kehadiran Archean Zircon dalam endapan volcanic muda
menyatakan sesuatu tentang komposisi crust dibawahnya. Masa kita percaya
ada yang cemplungin ke dalam magma....data tersebut tidak satu tapi
terdapat dari beberapa sampel dan juga dibandingkan secara statistik dan
komposisi dengan crust archean di NW Australia. Bahkan detriatal zircon
juga ditemukan dalam beberapa sedimen di bagian utara jawa timur
berdasarkan studi dari Wisconsin University saya lupa namanya
(dipresentasikan dalam   AAPG perth). Jadi zircon ini kelihatannya sesuatu
yang besar kemungkinan mempunyai arti penting dalam sejarah tektonik
pembentukan cekungan Jawa Timur.


Argumen simple dalam paper Sri Budiayani (2003) adalah menyangkut sedimen
pre-ngimbang dalam graben2 di cekungan Jawa Timur (sumur L46). Penarikan
Micro-continent sampai ke Karangsambung adalah argumen yang menyangkut
keberadaan batupasir kwarsa Formasi Nanggulan dan Konglomerat
(syn-orogenic) yang tersebar didaerah karangsambung dan sekitarnya (dimana
sampai saat ini keberadaannya masih belum dijelaskan). Propose Model ini
akhirnya di buktikan oleh Helen Smith keberadaanya dengan menggunakan
Zircon kronologi. ditambah dengan data seismic di North Bali, Lombok basin
dan sekitarnya yang juga memperlihatkan keberadaan kerak kontinen.
Keberadaannya saya yakini betul .. Pertanyaannya bagaimana dengan
mekanismenya? ini yang masih belum memuaskan. Masih diperlukan   data-data
tambahan agar bisa lebih baik dalam penyusunan kinematiknya. Model yang
dituangkan dalam aper Sri Budiyani adalah sebuah kinematik model yang
masih memerlukan perbaikan, tetapi secara umum semua bukti geologi yang
ada dan mendukung sudah diperhitungkan keberadaanya.

Sebuah tantangan untuk igneous petrologi dan geofisik untuk membuktikan
hal ini. Diperlurkan studi isotop geochemistri yang mendalam untuk
menjawab masalah magma komposisi ini. Selain itu metoda imaging geofisik
untuk struktur dibawah endapan volkanik yg tebal. Tetapi dilain pihak hal
ini akan mendorong studi eksplorasi hidrokarbon maupun mineral seperti
yang dicita-citakan sama Pak Agus di Jogya ...

Salam,

Ben Sapiie




Pak Agus,

Dari beberapa kasus yang pernah dipublikasi, tectonic setting kejadian
molibdenum (Mo) tak mesti langsung terkait ke keberadaan mikrokontinen.
Kita harus melihat dulu tipe   "molybdenum-granite"-nya.

Molibdenum yang terjadi sebagai porphyry copper-molybdenum deposits dalam
calk-alkaline plutonic rocks dari suatu jalur orogen semacam Old Andesite
berhubungan dengan proses subduksi antar kerak oseanik dan kontinen. Saya
pikir dalam proses ini tak memerlukan suatu mikro-kontinen. Kejadian
proses ini bisa dilihat di Walser dan Einarsson (2005 -The geological
context of molybdenum occurrences-Springer Verlag) yang menghadirkan
contoh molybdenum province Middle Proterozoic di Swedia utara yang
terjadi di tepi Karelian continent dan dibatasi ke selatannya oleh suatu
segmen domain oseanik (bandingkan dengan tepi lempeng Eurasia dan kerak
oseanik India).

Kalau Mo-granite-nya adalah dari tipe mineralisasi yang berhubungan dengan
granit aplit, kupola granit, pegmatit, dan volkanik asam yang terubah
kuat, bolehlah kita mulai mencurigai keberadaan kerak granitik atau acid
magmatic rcks   dengan sifat yang lebih alkalin. Tetapi, tipe ini pun tak
mesti buru2 menyimpulkan bahwa ada mikrokontinen, itu semua bisa sebagai
berhubungan dengan perkembangan rift system volcanism.

Atau kasus Mo-mineralisation di west Nelson, New Zealand (Tulloch dan
Rabone, 1993, New Zealand Journal of Geology and Geophysics). Di situ ada
jalur mineralisasi molibdenum sepanjang 130 km. Karakteristik unsur jarang
pada sampel Mo-granit yang relatif tak terubah menunjukkan bahwa tectonic
setting-nya adalah arc setting, sebagai hasil partial melting
plagioclase-free oceanic slab berkomposisi basaltik. Secara kimiawi pun ia
calk alkaline karena Na-nya tinggi. Ini jelas berhubungan dengan suatu
subduksi, bukan benturan mikrokontinen. Dan mineralisasi molibdenum di
sini memang berasosiasi dengan pluton granodiorit yang terjadi akibat
subduksi jangka panjang (Perem-Kapur tengah) di segmen New Zealand pada
tepi   Gondwana.

Nah, indikasi boleh saja, baik dari sebaran zirkon berumur Proterozoic
seperti yang dilaporkan Helen Smyth et al. (IPA 2003, 2005) atau dari
mineralisasi molibdenum seperti yang diceritakan Pak Bambang Priadi/Pak
Agus; tetapi untuk sampai ke keberadaan mikrokontinen, bahkan bisa membuat
outline-nya, kita masih jauh sebab banyak kemungkinan yang lain.

Saya tahu ada beberapa teman yang mengusulkan keberadaan mikrokontinen di
selatan Jawa, saya pun mencurigainya di beberapa tempat sebagai
continental sliver entah dari Sundaland maupun yang kabur dari
Gondwanaland, misalnya di bawah Kulon Progo-Nanggulan, dan dari sektor
Bayat-Pacitan. Tetapi, kita masih kurang bukti yang kuat untuk hal itu.
Dan, usulan bahwa ada mikrokontinen yang begitu besar sampai melandasi
seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur (Budiyani et al., 2003, Proceedings
IPA) sehingga mengubah polarisasi jalur volkanik dan subduksi dari   Late
Cretaceous ke Oligo-Miosen, masih sangat bisa diperdebatkan.

Sebuah contoh argumen saja. Kalau mikrokontinen besar itu ada, tak akan
ada calk-alkaline volcanism di Jawa seperti sekarang, semuanya akan high
alkaline, potassic, atau ultra-potassic seperti Muria dan Bawean.

Salam,
awang

-----Original Message-----
From: Hendratno Agus [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 24, 2008 10:07 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur

Beberapa hari yang lalu 12-13 Maret 2008, sekumpulan geologist dari ITB,
UGM, UPN, Geotek LIPI, PSG, STTNAS, Pusat Sumberdaya Geologi Bdg,
dikumpulkan oleh PT Antam Tbk., di Pacitan untuk membahas mineralisasi dan
strategi eksplorasi logam di Pegunungan Selatan Jawa Timur. Kebetulan saya
hadir, dan ada sedikit cerita yang relevan dengan diskusi milist ini.
Pertemuan tersebut untuk mencari relevansi   kajian-kajian
magmatik-petrologi dengan model alterasi (epitermal dan porphyry di
Jatim), serta target untuk temuan endapan logam yang berarti.
Dari diskusi tersebut, ada hal yang menarik yang disampaikan mas Bambang
Priadi (ITB) dari berbagai data unsur yang dikoleksi dan diteliti di
sejumlah wilayah pegunungan selatan jatim, menunjukkan kehadiran Mo
(molibdenum) yang cukup berarti dalam batuan old-andesite formation.
Nah..buka-buka buku, menurut Evans (1987) dan Wilson (1989), kehadiran
Mo dalam produk alterasi mengindikasikan adanya kontribusi kerak
granitik / kontinental dalam proses alterasi yang berlangsung. Asosiasi
mineralisasinya menunjukkan sekumpulan Zn-Cu-Co-Mo-Pb yang signifikan.
Kehadiran alterasi mesotermal-hipotermal tersebut dalam produk alterasi
di Pacitan - Ponorogo mengindikasikan keberadaan kerak kontinental
granitik di daerah tersebut (hasil penelitian mas Bambang Priadi).

Ini menjadi   menarik, jika demikian maka kehadiran "mikro-kontinen" akan
memberikan kontribusi terhadap berbagai alternatif perubahan zona
subduksi di Pulau Jawa bagian Timur. Lalu bagaimana hubungannya dengan
produk vulkanisme pada mikro-kontinen tersebut, juga mineralisasi dengan
terlibatnya volkanisme pada old-andesite. Kalau saja di cikotok dan
pongkor (jawa bagian barat) sudah ditemukan jebakan emas yang ekonomis
dan berkaitan dengan vulkanisme, lalu di jatim sampai hari ini masih
"indikasi-indikasi" ada epitermal namun juga ada porphyry; kemudian di
NTB ada Batuhijau (porhyry). Nah, teori-teori mikro-kontinen di jatim
selatan, bisa jadi menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menemukan
jebakan emas yang ekonomis.............

Salam
Agus Hendratno


wrote:
Pak Min,

Tulisan di bawah barangkali bisa berhubungan dengan pertanyaan tersebut.
Secara ringkas, masih jauh dari cukup bukti bahwa ada   mikrokontinen di
bawah Jawa Timur.

Salam,
awang

Date: Sun, 16 Mar 2008 18:49:13 -0700 (PDT)
From: "Awang Satyana"
Add to Address Book Add Mobile Alert
Subject: Stratigrafi Pra-Kambrium : Stratigrafi Geokronometri dan Adakah
di Indonesia ?
To: "Geo Unpad" , "Forum HAGI" , "IAGI"

Sebuah renungan singkat menjelang dini hari Minggu kemarin. Semoga
berguna.

Di Indonesia, kita terutama hanya banyak bermain di hampir 1,5 % saja
episode Bumi bernama zaman Paleogen dan Neogen. Atau, manusia hanya
"banyak" tahu di hampir 12 % saja episode Bumi bernama kurun Fanerozoikum,
sementara 88 % episode Bumi yaitu sejak penciptannya sampai Kambrium,
pengetahuan kita sedikit sekali. Ini adalah cerita tentang yang sedikit
sekali itu, pra-Kambrium, yang serbalangka dan serbarumit.

"Studying the Earth becomes increasingly difficult and uncertain the
further one goes back in geological time" (Robb et   al., 2004)

---------------deleted----
Bagaimana di Indonesia ? Adakah batuan atau mineral berumur Kurun Arkeum
atau Kurun Proterozoikum ? Ada, tetapi sangat langka.

Peneraan absolut umur tertua di Indonesia berasal dari mineral2 zirkon di
dalam batuan volkanik Old Andesite Oligo-Miosen di sebelah selatan Jawa
Timur dan Jawa Tengah yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma
(Mesoarkeum-Neoarkeum) (Smyth et al., 2003, 2005) menggunakan teknik
radiometri U-Pb. Ditafsirkan bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu
terdapat basement Arkeum yang kemudian terlibat dalam partial melting saat
subduksi Oligo-Miosen terjadi dan menghasilkan jalur volkanik
Old-Andesite. Sebagian material volkanik itu mengandung zirkon Arkeum.

Sebaran umur zirkon ini mirip peneraan umur zirkon dari Perth, yang diduga
berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, ditafsirkan
kemudian bahwa mungkin craton ini pecah lalu sebagian   massanya sebagai
continental sliver hanyut ke arah Jawa oleh pemekaran Paleo-Tethys (?),
dan akhirnya berbentur dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala
Oligo-Miosen terlibat dalam subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite
Formation).

Boleh-boleh saja berpendapat begitu, tetapi sebelum batuan dan kerak
kontinen Pra-Kambrium ditemukan dan ditera di selatan Jawa, saya sulit
percaya dengan penafsiran tersebut. Beberapa butir mineral zirkon detrital
yang tercampur dalam material volkanik Oligo-Miosen tak serta merta
membuktikan bahwa ada mikro-kontinen pra-Kambrium di selatan Jawa, apalagi
kita bisa menentukan outline mikro-kontinen ini.

Lalu, di Kepala Burung Papua, Pieters et al.(1983) pernah menera umur
batuan paling tua di Indonesia yaitu berasal dari kerakal granodiorit pada
interkalasi metakonglomerat di dalam Formasi Kemum (Silur-Devon) yang
menghasilkan umur 1250 Ma (Mesoproterozoikum)   menggunaan peneraan K-Ar.
Kerakal ini tentu berasal dari suatu batuan induk yang tua juga, tetapi
tidak pernah ditemukan di Kepala Burung.

Seorang teman pernah mengatakan bahwa di Sundaland ada batuan berumur
Arkeum. Setahu saya, tak ada batuan bahkan mineral berumur Arkeum di
Sundaland. Sundaland adalah Mesozoic continental core of SE Asia.
Pentarikhan granit SW Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay Peninsula (Liew
and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra
(Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur Arkeum atau
menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur Arkeum di wilayah ini. Bukti2
geokimia juga menunjukkan hadirnya basement yang berumur tak lebih tua
dari Proterozoikum, seperti di Malay peninsula (contoh Liew & Page, 1985).

Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah Sundaland berasal dari
studi sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan   bagian
utara yang menggunakan metode U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum,
2005). Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa sedimen Paleogen di wilayah
ini diinterpretasikan berasal dari erosi Schwaner Granites of SW
Kalimantan dan dari Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung
Archean zircons. Artinya adalah bahwa tak ada kerak berumur Archean di
bawah Pegunungan Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula.

Hanya di dua tempat di Indonesia kita mempunyai sampel berumur
pra-Kambrium : mineral zirkon di selatan Jawa berumur 2500-3000 Ma dan
granodiorit di Kepala Burung berumur 1250 Ma. Memang, geologi pra-Kambrium
berarti kelangkaan dan kesulitan

salam,
awang


-----Original Message-----
From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, March 23, 2008 5:50 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur

Secara tidak terduga,   ada pertanyaan tentang keberadaan dan
bukti-bukti mikrokontinen Jawa Timur dimunculkan di Forum GeoTUTOR
baru-baru ini.

Berhubung saya sendiri belum membaca dan dengan demikian tidak bisa
berkomentar mengenai mikrokontinen ini, saya mohon bantuan bapak-bapak
di milis untuk memberikan komentar yang nanti akan saya pasang di
forum (tentu dengan memberikan kredit kepada narasumber).

Terima kasih atas respon yang diberikan.

Salam
Minarwan

--
Minarwan
-When one teaches, two learn-
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com

--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak:   15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123   0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
the use of any information posted on IAGI mailing   list.
---------------------------------------------------------------------


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com


--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di   Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER:   IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
the use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




---------------------------------
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo!
Search.
This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com


--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April   2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia   Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
the use of any information posted on IAGI mailing   list.
---------------------------------------------------------------------




--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To   unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall   IAGI 
and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

=== message truncated ===

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

  
      
   [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur Minarwan (Min)     
      RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur Awang Harun 
Satyana     
         Re: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur Minarwan 
(Min)   
         RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur Hendratno 
Agus     
            RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur Awang 
Harun Satyana     
               RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa Timur 
Benyamin Sapiie     
                    RE: [iagi-net-l] Pertanyaan tentang mikrokontinen Jawa 
Timur Awang Satyana 







    
        [input]   [input]   [input]   [input]  Kirim email ke
 [input]  



  
  
  
  
  
  



  
---------------------------------
  Sent from Yahoo! Mail. 
More Ways to Keep in Touch.  

__._,_.___   Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new 
topic 
  Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar 
  Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>
Andri'2004 <[EMAIL PROTECTED]> 
   
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 

    
    Recent Activity
    
      4
  New Members

Visit Your Group 
      Y! Messenger
  Quick file sharing
  Send up to 1GB of
  files in an IM.

    How-To Zone
  on Yahoo! Groups
  Find garden, home
  & auto groups.

    Find helpful tips
  for Moderators
  on the Yahoo!
  Groups team blog.



  .

 
__,_._,___                           

       
---------------------------------
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.

Kirim email ke