Berbicara tentang transportasi di Jakarta memang sangat menarik karena permasalahannya cukup rumit, sementara penanganannya oleh pihak berwenang sampai sekarang ini terlihat masih belum serius dan terpadu. Padahal kalau dilihat sudah banyak studi khusus oleh berbagai pihak yang sangat berkompeten mengenai cara mengurai ruwetnya benang-kusut transportasi ini.
Pada tahun 1995-1996, pernah ada proyek khusus dari Departemen Perhubungan (saat itu MenHub-nya adalah Pak Haryanto Dhanutirto) yang dananya bermilyar rupiah yang melibatkan 3 perguruan tinggi: ITB, UI, ITS. Saya kebetulan terlibat di dalamnya. Proyek tersebut tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran jelas tentang semua moda transportasi di Indonesia (dari kota besar di ibukota propinsi sampai ibukota kecamatan): angkutan darat, laut, udara, sungai dan danau. Semua data akan ditampilkan dalam format GIS sehingga bisa sangat interaktif dan mudah digunakan, apalagi konsumen akhirnya adalah para pengambil kebijakan/keputusan di kalangan dinas yang terkait dengan transportasi: DepHub, DLLAJR, Polri, DPR, para kepala daerah dst. Untuk itu ketiga perguruan tinggi di atas membangun mega-database dan merancang sendiri piranti lunaknya dengan multi sistem operasi (DOS, Ms-Windows, Linux versi awal), sehingga para pemakainya hanya tinggal klik beberapa kali tombol tetikus, maka akan diperoleh beragam data transportasi yang diinginkan untuk suatu lokasi di saat tertentu di semua wilayah RI. Untuk saat itu kelihatannya hasilnya sudah cukup luar biasa. Piranti lunak itu juga memiliki kemampuan untuk membuat Simulasi kepadatan arus lalu-lintas dan penanganannya, juga pemodelan sensitivitas arus lalu-lintas disaat peak hour (jam pergi/pulang kantor) atau peak season (hari raya keagamaan). Dengan data-data masukan dari berbagai pihak dan jenis; mulai dari dealer kendaraan (jumlah mobil baru terjual), importir mobil, panjang ruas jalan, kondisi jalan, situasi geografi jalan, Samsat (jumlah ranmor yang terdaftar), dlsb., maka piranti lunak buatan ITB-UI-ITS ini memiliki kemampuan untuk melakukan validasi mulai dari data yang dimasukkan sampai dengan Model dan simulasi yang dihasilkan, juga bisa membaca format database dari dinas transportasi negara-negara yang sudah maju transportasinya (Jepang, Korea Selatan, dlsb). Untuk mendapatkan data akurat dikerahkan tenaga mahasiswa dari Sabang-Merauke untuk melakukan survey lapangan. Setelah dipresentasikan di depan jajaran MenHub dan komisi DPR yang membidangi masalah transportasi, dan proyeknya dinyatakan sukses dari sisi waktu dan dana.....maka nasibnya sekarang tak ada yang tahu.... sayang sekali! Hiduplah Indonesia Raya! Wassalaam, YKA 2008/4/10 Eko Prasetyo <[EMAIL PROTECTED]>: > Maaf, > > ntah berapa banyak anggota IAGI yang naik metromini tiap pagi, > lalu ntah pula berapa banyak anggota IAGI yang naik motor ke kantor tiap > pagi, > tapi pasti lah banyak anggota IAGI yang naik mobil pribadi ke kantor tiap > pagi. > > Saya cuman pingin bilang, > di lahan seluas 6x6 meter, di jalan raya pasarminggu, > pasti ada 1 buah metromini dan 5-7 buah motor, dan metromini nya banyak > yang > kosong. > saya hanya berpikir bahwa apabila pengendara motor itu dicabut subsidi > bensinnya, > dan metromini disubsidi sehingga tarifnya tinggal 1000 atau bahkan gratis, > alangkah lapangnya jalan raya pasarminggu itu......karena 5-7 motor akan > hilang dan metromini akan dipergunakan sebaik-baiknya. > Pencabutan subsidi juga akan memaksa pengendara mobil pribadi > berpenghasilan > pas-pas2an untuk berpindah ke metromini, > dan jalanan pun akan makin lapang juga. > > Meningkatnya densitas penumpang metromini akan membuat para pengemudi > metromini mengurangi keugal-ugalan mereka, > sehingga penumpang pun akan merasa lebih nyaman dan aman, > meski kemungkinan besar masih seperti sarden di jam-jam sibuk. > > Itu proyeksi saya apabila subsidi BBM dicabut, dan sebaiknya subsidi > pelayanan publik ditingkatkan. > > mudah-mudahan ada boss-boss besar yang membaca ini, > dan mudah-mudahan boss-boss besar itu bisa terketuk hatinya tuk mencoba > mempergunakan metromini tiap pagi ke kantor. > > salam mimpi, > pemuda yang mimpi ekonomi semu berbasis subsidi BBM bisa hilang dari muka > Indonesia... >