Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan 
litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan 
dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada 
jurnalnya.

Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang 
paling tinggi):
(1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN
(2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi
(3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI 
atau lembaga akreditasi lain).

Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. Nilai 
di majalah ilmiah lebih tinggi.

Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah 
internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional 
paling tinggi nilainya.

Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A, 
B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi. 

Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain 
mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk 
stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit, 
distribusi sampai jumlah cadangan naskah yang siap terbit.

Akreditasi suatu majalah ilmiah berlaku untuk 3 (tiga) tahun. Setelah itu harus 
diakreditasikan lagi.

Akhir-akhir ini sudah muncul wacana memberi nilai yang tinggi bagi najalah 
ilmiah yang diterbitkan oleh organisasi profesi, seperti IAGI.

Berkaitan dengan kondisi seperti itu, maka majalah ilmiah yang baru lahir atau 
belum terakreditasi menghadapi kondisi yang berat dalam hal menarik para 
penulis untuk mempublikasikan tulisannya di dalam majalah itu. Karena, tulisan 
yang dipublikasikan di dalam majalah yang belum terakreditasi akan dinilai 
rendah. Saya kira, kondisi inilah yang sekarang dihadapi oleh MGI bila MGI 
belum diakreditasikan (berkaitan dengan langkanya naskah yang masuk).

BIla suatu majalah ilmiah telah terakreditasi, maka kondisi itu akan menjadi 
daya tarik bagi para penulis untuk mempublikasikan tulisannya. Pengalaman 
menunjukkan, banyak penulis bersedia antri dan membayar biaya untuk dapat 
menerbitkan tulisannya di majalah yang telah terakreditasi.

Jadi, saran saya untuk MGI:

(1) yang perlu dilakukan agar MGI memiliki daya tarik adalah dengan 
mengajukannya untuk akreditasi. Rasanya kelengkapan bahan untuk pengajuan 
akreditasi telah ada.

(2) agar menginternasional, deklarasikan MGI menjadi majalah dwi bahasa 
(Indonesia dan Ingris). Selain menerima naskah berbahas Inggris, tindakan 
teknis yang diperlukan a.l. nama majalah ditulis dalam dua bahasa, juga daftar 
isi, judul makalah, abstrak, keterangan gambar dan tabel. Bila dirasa perlu, 
tulisan berbahasa Indonesia dilengkapi dengan ringkasan (bukan abstrak) dalam 
Bahasa Indonesia.

(3) jadikan MGI sebagai bagian dari reward yang diperoleh dari organisasi bagi 
para anggotanya. Maksudnya MI didistribusikan kepada seluruh anggota IAGI yang 
aktif membayar iuran keanggotaan. Kebijakan ini akan saling menguntungkan bagi 
Anggota, MGI dan IAGI.

(4) pengelola MGI hendaknya dibuat terlepas dari kepengurusan IAGI dan 
alamatnya dibuat tetap. Maksudnya tidak terpengaruh oleh perubahan kepemimpinan 
IAGI, meskipun tetap harus bertanggungjawab kepada Ketua IAGI.  Selama  
berkinerja baik, biarlah pengelola MGI bekerja terus  selama mungkin 
sesanggupnya.  Dalam hal ini perlu  disepakati dahulu mekanisme pergantian 
pengelola, antara lain, pergantian pengelola jangan dilakukan sekaligus 
semuanya melainkan satu persatu, atau dengan menanyakan berapa lama seseorang 
bersedia menyumbangkan tenaganya untuk mengelola MGI.    

Salam,
WBS




--- On Fri, 4/25/08, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Friday, April 25, 2008, 3:09 PM

Nah, itu juga alasan yang selalu dikemukakan kebanyakan teman akademisi saat
saya minta menyumbang tulisan untuk Majalah Geologi Indonesia (MGI). Saat ini
MGI punya no. ISSN 0216-1061. "Wah, kalau hanya ISSN malas-lah, coba
naikkan dulu ke status ISBN, baru nanti saya kontribusi tulisan" begitu
kata seorang teman dari Perguruan Tinggi. Nilai kum jurnal ber-ISBN lebih
tinggi daripada nilai kum jurnal ber-ISSN. Hm...ada maksud lain rupanya dengan
menyumbang tulisan itu, tadinya saya hanya berpikir "scientist must
write" Maka MGI pun sangat sepi dikontribusi...

Seorang kandidat doktor pernah menghubungi saya bertanya bagaimana caranya
memasukkan paper ke jurnal internasional, bila masuk, maka predikat
judicium-nya akan naik. Memang begitulah aturan2 di akademik kelihatannya,
semua ada perhitungannya. Berapa paper di simposium, berapa paper di jurnal
(jurnal mana dulu nih; jurnal internasional dengan ISBN, yang terkenal, yang
ada peer review-nya tentu akan dinilai tinggi kreditnya); semua ada nilainya
(untuk jadi profesor atau menduduki jenjang2 akademik).

Di dunia akademik internasional pun mungkin kelihatannya begitu. Maka Robert
Hall yang duduk bersebelahan dengan saya saat pertemuan IPA 2007 (kami saat itu
sebagai dua pembicara yang berurutan tentang tektonik Jawa) tercenung melihat
kartu nama saya bukan dari afiliasi pusat riset atau perguruan tinggi, tetapi
dari BPMIGAS. "You did your research as a hobby ?", begitu tanyanya.
"Yes, I did", jawab saya. Sebenarnya bukan hobi, tetapi ekspresi
cinta. Orang yang jatuh cinta tak akan pernah berhitung, "just do it"
(kata Abah), walaupun dengan nilai kum : 0.

Siapapun bisa dan boleh melakukan riset, syaratnya hanya : cinta, tekad, tekun,
berani. Cinta menjadi pendorong utamanya. Tekad dan tekun menjadi bahan bakar
perjalanan risetnya. Berani menjadi pijakannya saat ia bertemu dan berdebat
dengan periset lain. Benar atau tidak risetnya (karena ia bukan seorang doktor
riset atau bukan doktor akademik) akan ditentukan dengan pertemuan dan
perdebatan melalui forum-forum ilmiah.

Mari meneliti dan menulis walaupun tanpa apresiasi apa pun !

Salam,
awang

-------------------------------------------------


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ


--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to