Thanks semuanya yang udah memberikan masukan. Memang tanpa
intereferensitest, sulit membuktikan (shut in vs produced well) apakah
reservoir tersebut connected atawa tidak. Data di lapangan saya menunjukan
bahwa distribusio pressurenya sangat dekat sekali sementara batas air
minyaknya berbeda. Dengan asumsi tidak ada barier permeability, maka sumur
yang mempunyai OWC yang sama kemungkinan besar connected sementara yang
tidak sama OWC dianggap not connected.


Sekali lagi thanks tuk masukannya.


Shofi



On 5/2/08, Nugroho, Tidar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Nyoto,
>
> Yang perlu digarisbawahi, bahwa walaupun source sama, namun dalam
> perjalannya mereka menuju suatu perangkap yang berbeda terakumulasi
> dalan skala waktu yang berbeda (geologic)dan dalam reservoir sendiri
> juga ada proses yang berbeda (pematangan oil akibat P dan T yang berbeda
> masing masing reservoir,maka boleh jadi minyak akan berbeda karakternya
> walau dari source yang sama.  Hal sebaliknya bila minyak dari source
> yang berbeda namun mereka menuju perangkap yang sama (terperangkap dalam
> waktu yang panjang), maka secara kimiawi, seperti dalam satu "gelas"
> yang berisi susu, kopi dan gula, akan terasa sama semua rasanya.
> Demikian Pak logika geokimia yang diterapkan dalam metoda itu.
>
> Salam
>
> Tidar A.B. Nugroho.
>
> -----Original Message-----
> From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, May 02, 2008 10:40 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Reservoir Connectivity
>
> Sama dengan pendapat mas Oki sebelumnya.
> Yaitu apakah data pola sidikjari interparafin dari gas chromatograph
> juga
> bisa dipakai sebagai negative evidence ? ie. kalau kedua crude sama
> polanya, belum bisa dipastikan kedua reservoir itu connected, karena
> bisa
> saja keduanya berasal dari "source" yg sama, tapi kalau polanya beda
> kemungkinan besar tidak berhubungan.
>
> Mungkin pengukuran langsung di lapangan (dynamic test) yg bisa
> membuktikan
> bahwa kedua reservoir itu berkomunikasi atau tidak, yaitu dg methode
> "Interference Test" yg diesbut mas Oki tadi, menggunakan single probe &
> dual-packers dari MDT atau RCI tools.
>
>
>
>
>
> 2008/5/2 Nugroho, Tidar <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> > Mas Shofi,
> >
> > Salam kenal, kami dari geochemical services PT. Corelab Indonesia
> dapat
> > melakukan penelitian konektivity tersebut. Sample yang diperlukan
> adalah
> > crude oil dari dua tempat yang kita curigai connect apa unconnect,
> > analisanya berupa Gas Chromatography dengan mencari "pola sidikjari
> > interparafin yang tahan terhadap biodegradasi" kesamaan pola
> menunjukkan
> > conektifitas dari dua crude tersebut. Terimakasih
> >
> > Salam
> >
> > Tidar A.B. Nugroho
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Thursday, March 27, 2008 11:27 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: [iagi-net-l] Petrophysics - Reservoir Connectivity
> >
> > rekans,
> > Kalo kita memplot data pressure dari RFT/MDT dan ternyata data data
> > tersebut
> > terkumpul dalam satu cluster atau pressure regime yang sama, apakah
> > boleh
> > kita mengatakan bahwa reservoir itu connected? Untuk neguji lebih
> lanjut
> > connectifitas reservoir antara sumur, adakah tool yang bisa dipakai
> > selain
> > pressure plot? Alasan apakah yang dipakai bahwa reservoir tersebut
> > UnConnected meskipun punya pressure regime yang sama? oh ya, saya lagi
> > bicara pressure plot di batuan carbonate.
> >
> > Trims tuk yang memberikan pencerahan.
> >
> >
> > Shofi
> >
> >
> >

Kirim email ke