Yth P. Chairul,

Terima kasih kembali atas tanggapannya.
Kebetulan sekali saat ini saya masih di Mongolia sampai tgl 24, kemudian 
kembali ke Ind buat project lainnya.
Insya Allah saya juga sudah minta izin ke Pak Pat untuk cuti selama 2 atau 3 
minggu yg rencananya mau saya pergunakan untuk urun rembuk dgn Bpk mengenai 
masalah sertifikasi ini.
Demikian saya sampaikan atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih banyak.

Hormat Saya
Yoga

----- Original Message -----
From: Chairul Nas <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tue May 13 03:19:02 2008
Subject: [iagi-net-l] Balasan: Re: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] 
Balasan: Re: [iagi-net-l] sertifikasi IAGI , nasibmu kini ????????????

Dear Pak Yoga,
  Trimakasih atas tanggapan yg panjang lebar. Saya senang atas keseriusan Pak 
Yoga untuk membantu dan berpartisipasi dlm Program Sertifikasi Ahli Geologi 
Batubara. Saya tentu bertambah senang karena Pak Pat Hanna juga bersedia 
membantu dan terlibat dlm program ini. Kalau Pak Pat saya sangat yakin, beliau 
adalah orang yg sangat kompeten di bidang geologi dan mining batubara. Saya 
pertama kali jumpa dgn beliau waktu beliau Ceramah ttg Computer Modelling for 
Coal Deposits di Jurusan Geologi Wollongong University - Australia th 1989. 
Waktu itu kalau tak salah kantornya masih dekat-dekat Wollongong. Tahun 1999 
saya ketemu lagi dgn Pak Pat waktu saya kerja di Austindo bersama Mike 
Friederich (waktu itu beliau berkunjung ke kantor kami di Indorama, satu 
building dgn kantor Pak Yoga). Kemudian kami jumpa kembali waktu sama-sama 
presentasi pd South East Asia Coal Geology Conference th 2000 di Bandung. 
Setelah itu saya dengar beliau sering ke Indonesia mengerjakan proyek-proyek
 batubara di tanah air.
  Pokoknya, ada harapanlah bahwa Program Sertifikasi Ahli Geologi Batubara ini 
akan berjalan, tentu dengan bantuan Pak Yoga dan Pak Pat; apalagi anda berdua 
juga termasuk "Competent Persons" di bidang geologi batubara. Dan Alhamdulillah 
pula, bulan April 2008 yang lalu, sayapun juga sudah bergabung sebagai MAusIMM 
dengan kategori pendidikan geologi batubara (Wollongong) ditambah pengalaman 
geologi dan eksplorasi batubara lebih dari 5 tahun.
  Oleh sebab itu kita harus selalu menjaga komunikasi ini agar kita dapat 
merealisasikan Rumusan Sertifikasi Ahli Geologi Batubara.
  Saat ini Indonesia sangat memerlukan adanya Sertifikasi Ahli Geologi 
Batubara, karena belakangan ini banyak sekali muncul "coal geologists" dadakan, 
tentunya akibat dari kebutuhan yang meningkat. Setelah ditelilti, ternyata 
pengetahuan dan pengalaman mereka amat sangat minim, sehingga berakibat kurang 
baik terhadap kualitas pekerjaan lapangan dan penulisan laporan, yg pada 
akhirnya merugikan pemberi kerja. Ini harus segera kita selesaikan, dlm hal ini 
IAGI punya tanggung jawab moral mencarikan jalan keluarnya, yaitu melalui 
Program Sertifikasi ini.
   
  Pak Yoga, jangan segan2 menghubungi saya pd: +628129219622 atau 
+6281513027717 atau Rumah +62217867773. Ditunggu callingnya. Terimakasih.
  Wassalam,
  Chairul Nas 

"Suryanegara, Yoga" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Yth Pak Chaerul,

Pertama saya sampaikan permohonan maaf karena baru membalas email Bapak.
Hampir selama dua minggu kemarin saya benar2 disibukkan oleh berbagai project 
yang mesti diselesaikan belum lagi beberapa site visit yang harus dilakukan.

Menyampung diskusi kita mengenai program sertifikasi ini, kebetulan sekali 
mulai hari senin ini saya ditugaskan di Indonesia uintuk sekitar 4 hari setelah 
itu ada project yg mesti saya tangani di mongolia sekitar 2mingguan. Setelah 
itu saya balik lagi ke Indonesia untuk project lainnya selama +/- 10 hari.

Apakah mungkin saya diberi kesempatan untuk dapat bertemu langsung dengan Bapak 
untuk mendapat pencerahan dan juga diskusi masalah program sertifikasi ini, 
itupun kalau tidak menyita waktu dan kesibukan Bapak.

Ada info yang lain yang ingin saya sampaikan. Kebetulan sekali Bos saya di 
Brisbane ini adalah Pat Hanna. Beliau adalah salah satu fellow AusIMM yang juga 
banyak memberikan kontribusi terhadap penyempurnaan sertifikasi kompeten person 
coal geologist di institusi ini. Saya sudah menyampaikan diskusi kita ke beliau 
dan alhamdulillah tanggapannya positif sekali. Bahkan beliau bersedia untuk 
diajak diskusi sebagai competent nara sumber. Beliau juga bilang kenal dengan 
Bapak dan minta saya menyampaikan salam dari beliau ke Bapak.

Oke Pak, saya tunggu kabar dari Bapak dan jika Bapak tidak keberatan apakah 
bisa saya mendapatkan kontak numbernya.

Untuk lebih detailnya mungkin sebaiknya kita melanjutkan email ini lewat jalur 
pribadi saja, mungkin juga ada beberapa anggota iagi lainnya yg berminat 
membahas hal ini bisa sekalian kita ajak berdiskusi.

Atas perhatian dan tanggapannya, saya ucapkan terima kasih banyak.

Wassalam,
Yoga

----- Original Message -----
From: Chairul Nas 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Mon Apr 21 04:22:05 2008
Subject: [iagi-net-l] Balasan: RE: [iagi-net-l] Balasan: Re: [iagi-net-l] 
sertifikasi IAGI , nasibmu kini ????????????

Pak Yoga,
Trimakasih atas balasan emailnya. Ternyata Pak Yoga masih ingat perjalanan kita 
ke Bojongmanik atau Sukabumi dlm rangka latihan geologi batubara di Lapangan 
Bojongmanik. Tahun 2001 itu adalah program NEDO terakhir untuk Pelatihan Coal 
Geology and Coal Exploration di Indonesia. Saya telah dilibatkan dlm pelatihan 
NEDO ini sejak tahun 1997, dimana sebagian besar lapangannya di Bojongmanik; 
hanya sekali saja yg di Sukabumi karena batubaranya tipis-tipis.

Setahu saya lembaga yg pernah membahas Sertifikasi Ahli Geologi Batubara adalah 
Direktorat Sumberdaya Mineral (sekarang Pusat Sumberdaya Geologi) Bandung. 
Sayapun menjadi anggota di Tim Sertifikasi tsb, dan sekarang sudah rampung. 
Nanti akan saya minta copy laporannya kepada Pak Eko, karena bliaulah yg 
menjadi ketuanya saat itu. Kalau yg di Perhapi, saya belum pernah mendengar ttg 
adanya program Sertifikasi Ahli Geologi Batubara. Kalau benar ada, mungkin 
sekarang sudah masuk kedalam LSP-Perhapi yg sekarang sudah jalan ini.

Pak Yoga, kapan pulang ke Indonesia ???? Looking forward to seeing you here in 
Jkt.

Wassalam,
Chairul Nas

"Suryanegara, Yoga" wrote:
Yth Pak Nas,

Terima kasih atas semua info-nya.
Insya Allah saya siap membantu jika Pak Nas memerlukan bantuan untuk
masalah sertifikasi ini.

Ada sedikit saran, agar kita tidak start dari awal lagi, gimana kalo
hasil rembukan bapak2 dan Ibu2 di perhapi yang waktu itu khusus membahas
masalah sertifikasi "coal geologist" termasuk hasil kajiannya konsultant
waktu itu, sebaiknya direview sesaat dan kalau dirasakan perlu ada
penambahan atau koreksi ya tinggal sempurnakan saja.

Saya sempat membaca hasil rumusannya konsultan sertifikasi saat itu, dan
saya rasa sudah cukup detail, jadi mungkin tinggal Pak Nas (IAGI)
sempurnakan saja and bisa langsung di aplikasikan.

Ada dua kali saya sempat berdiskusi dengan tim sertifikasi SNI untuk
bidang coal (dgn Ibu Fatimah) dan juga saya sempat membaca juk-lak-nya,
saya rasa standard dan methode yang sudah ada relatif cukup lengkap.
Hanya masalahnya waktu itu saya sempat agak tidak setuju bahwa
sertifikasi ini bisa didapat hanya dengan mengikuti sejumlah hari untuk
training dan lulus test.

Hal ini yang mungkin menurut saya harus jadi pertimbangan bapak2 semua,
bahwa sertifikasi kompeten person bukan hanya mempertimbangkan faktor
teknis-nya saja tapi yang utama adalah harus mempertimbangkan etika
profesional itu sendiri.

Hasil diskusi saya dengan teman2 di sini (australia) bahwa untuk
mendapatkan sertifikat kompeten person tidak hanya didasarkan pada
pengetahuan teknis saja (dibuktikan dengan pengalaman kerja) akan tetapi
juga harus direkomendasikan oleh paling tidak 2 orang member dan fellow
organisasi ini.
Hal ini menggambarkan bahwa kelayakan kompetensi seseorang benar2 harus
diketahui oleh profesional lainnya. Ini menandakan bahwa adanya
kepercayaan dari para profesional lainnya.

Dibawah saya sertakan link sebagai bahan referensi seperti apa yang
dimaksud dengan kompeten person versi JORC 2004 dari AusIMM:
http://www.jorc.org/pdf/jorc2004web.pdf

Mungkin akan bisa menambah wacana kita tentang masalah sertifikasi
tersebut.

Yth Pak Nas, semoga dengan akan segera terbentuknya wadah sertifikasi
ini value coal geologist di tanah air akan semakin baik (yang tentunya
akan berimbas pada benefit buat geologist itu sendiri)

Salam,
Yoga Suryanegara

PS. Terima kasih atas semua ilmu yang telah Pak Nas sharing ketika saya
mengikuti ekskursinya NEDO - 2001 di Sukabumi.

-----Original Message-----
From: Chairul Nas [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 21 April 2008 5:33 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Balasan: Re: [iagi-net-l] sertifikasi IAGI ,
nasibmu kini ????????????

Gus Ipung memang sangat menghayati apa-apa yg terjadi di IAGI. Untuk
itu, saya sampaikan penghargaan kpd Gus Ipung, dan sekaligus mungkin
bliaulah sosok yg cocok utk memimpin IAGI ke depan.
Memang betul Gus, proses perancangan program sertifikasi "ahli geologi
batubara" (goal geologists) sudah dimulai 3 thn yng lalu - sewaktu Ketum
masih dijabat oleh Andang Bachtiar. Pada PIT - IAGI Surabaya Program
Sertifikasi Ahli Geologi Batubara ini pernah dipresentasikan, namun
sangat minim peminat. Anggota IAGI yg hadir pada waktu itu tidak lebih
dari 5 orang, sehingga kondisi ini sungguh telah menurunkan semangat
kami. Pada waktu itu, sesungguhnya kami membutuhkan masukan-masukan yg
konstruktif dari hadirin, namun hanya Pak Sof Roezin yg memberikan
komentar. Padahal waktu itu sedang terjadi kebimbangan: Apakah kita akan
menempuh sistem sertifikasi sederhana (yang hanya dirancang dan diakui
oleh IAGI) atau sistem sertifikasi BNSP (yg dirancang berdasarkan
pedoman BNSP dan diakui secara nasional). Pak Sof waktu itu menyarankan
kita pakai sistem sederhana saja, namun Ketum (yg warku itu juga hadir)
tidak memberikan pendapat. Berbulan-bulan bahkan bertahun kami diliputi
rasa bimbang, menyebabkan proses perancangan program sertifikasi Ahli
Geologi Batubara ini tidak mengalami kemajuan. Alhamdulillah, sekarang
sudah ada beberapa anggota IAGI (khususnya Pak Yoga) yg sangat peduli
akan program sertifikasi ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini saya
bisa berdiskusi dengan Pak Yoga utk membicarakan program sertifikasi
Ahli Geologi Batubara Indonesia.

Sebagai informasi, saat ini saya ditunjuk sebagai Ketua Dewan Asesor
pd Lembaga Sertifikasi Profesi - Perhapi yg sudah mendapat Lisensi dari
BNSP 2 bulan yg lalu. LSP ini juga sudah mempunyai 19 orang Asesor
terdiri dari para ahli senior pertambangan Indonesia (sudah menjalani
pelatihan BNSP). InsyaAllah pertengahan Mei 2008 ini LSP - Perhapi akan
memulai Sertifikasi perdana untuk 30 orang Ahli Perencana Tambang Jangka
Panjang berasal dari perusahaan-perusahaan tambang yg sedang beroperasi
di negara kita. LSP - Perhapi juga didukung penuh oleh pemerintah
(ESDM), asosiasi industri (IMA dan APBI) dan perguruan tinggi. Brosur
LSP - Perhapi akan kami lampirkan kemudian.

Pokoknya LSP - Perhapi sudah siap beraksi ..... demi kemajuan
pertambangan di Indonesia.

Wassalam,
Chairul Nas

mohammad syaiful wrote:
utk sertifikasi 'coal geologist', setahu saya sbg orang dalam pp-iagi,
juga sudah dirintis meskipun jalannya memang mungkin masih panjang.
mungkin pak chairul nas dapat memberikan penjelasan yg memuaskan.

salam,
syaiful

On Fri, Apr 18, 2008 at 2:51 PM, Suryanegara, Yoga
wrote:
> Yth Pak Abah,
>
> Kalo tidak salah proses yang dilakukan oleh Perhapi berlanjut sampai
kira2 tahun 2003-an, kalo tidak salah pada tahun 2002-an kebetulan
sekali saya termasuk salah seorang praktisi geologi batubara yang
diminta sebagai salah satu nara sumber untuk pembuatan kompetensi person
tersebut.
> Waktu itu kami bersama rekan2 dari beberapa mining company (Freeport,
Newmont, KPC, Berau Coal, dan Bukit Asam) sempat berdiskusi selama kira2
tiga hari tiga malam di mine site-nya Bukit Asam dalam merumuskan
parameter standard untuk kriteria kompetensi unit untuk praktisi
pertambangan (diskusinya dipandu oleh salah satu konsultan nasional
kita).
>
> Saya melihat waktu itu proses pembuatan standard kompetensi ini sudah
sangat bagus, dimana semua stake holder dunia pertambangan terlibat
didalamnya, apalagi pada waktu itu asosiasi-asosiasi pengusaha tambang
juga terlibat secara langsung didalamnya.
>
> Kalo tidak slah, selang tiga bulan sesudahnya konsultan tersebut
menerbitkan beberapa panduan buku hasil perumusan pada waktu itu.
>
> Yang saya bingung adalah semenjak proses penerbitan rumusan itu
selesai, sampai hari ini, tidak terdengar lagi ada aktifitas yang
menunjukkan tindak lanjut dari pembuatan standard sertifikasi tersebut
(mungkin juga saya kuper jadi tidak banyak mengikuti pemberitaan
mengenai hal ini).
>
> Tapi yang jelas, sampai saat ini saya tidak menemukan satupun
institusi di Indonesia yang mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang
dalam hal sertifikasi tenaga pertambangan. Kalaupun ada dari ESDM itu
adalah badan pemerintah yang mengatur aturan2 minimum yang harus
dipatuhi oleh seorang praktisi pertambangan agar ybs tidak menyimpang
dari aturan hukum yang ada.
>
> Sementara institusi yang mengatur standard norma dan etika bidang
skill keteknikannya sendiri tidak / belum ada. Hal ini menurut saya
mengakibatkan pada akhirnya hampir sebagian besar lembaga keuangan (bank
dan finansial institution lainnya) kurang begitu mempercayai hasil
pekerjaan sebagian teman2 konsultan di tanah air.
>
> Ada pengalaman menarik yang saya pernah alami ketika saya diminta
untuk melakukan due-dilligence dan review hasil pekerjaan teman2
konsultan dan institusi pendidikan di tanah air dalam bidang evaluasi
tambang batubara. Hampir sebagian besar owner company menanyakan kepada
saya, kenapa Bank2 dan Finansial Institution di Singapore, Hongkong,
London, Australia, dlsb, kurang begitu mempercayai hasil evaluasi yang
dilakukan oleh para konsultan Indonesia, sekalipun yang mengerjakannya
adalah institusi pendidikan.
> Dari kasus2 ini saya berpikir mungkin karena dinegara kita tidak
mempunyai satu institusi independent yang dapat menjamin kelayakan
kompetensi seorang tenaga pertambangan di tanah air (misalnya seperti
AusIMM di Australia untuk tenaga pertambangan atau seperti AAPG untuk
perminyakan).
>
> Dari beberapa hal yang diutarakan dalam forum ini sebelumnya
menyangkut maslah kompetensi unit tenaga pertambangan, saya menangkap
kesan bahwa sertifikasi yang dilakukan oleh institusi2 di negara kita
baru menyentuh pada penguasaan kemampuan tehniknya saja, sementara etika
dan aspek norma dalam mengamalkan pengetahuan tersebut belum
terstandardkan dengan baik.
>
> Saya bisa berikan contoh, seorang geologist yang melakukan manipulasi
statement resources dinegara kita jika ketauan tidak akan mendapatkan
punishment apapun, atau kalaupun ada punishmentnya tidak berat2 amat
(tidak ada tuntutan hukum yang jelas dalam hal ini).
> Sementara bagi mereka yang hari ini sudah terdaftar sebagai kompeten
person di institusi international, jika melakukan hal tersebut akan
berisiko pada tuntutan hukum, serendah2nya dia akan dicabut membernya
dan dikucilkan dalam dunia pertambangan and semua statementnya tidak
akan berlaku di institusi finansial manapun.
>
> Etika dan norma profesi inilah yang menurut saya harusnya terintegrasi
dalam syarat sertifikasi yang akan diberikan pada seorang praktisi
geology kita. Bahwa apapun yang akan kita kerjakan dan kita lakukan
secara hukum mempunyai resiko.
>
> Ada pengalaman lainnya selama saya bertugas sebagai konsultant, dimana
saya pernah melakukan review pada hampir 100 laporan deposit
geo-batubara yang masuk ke salah satu perusahaan yang saya tangani.
> Hampir 90% dari laporan-laporan tersebut menyatakan bahwa deposit
coalnya potential secara economis, tapi begitu saya review tidak ada
satupun yang benar2 ekonomis. Setelah saya selidiki ternyata
kebanyakannya para geologis kita berani menyatakan ekonomis adalah agar
proyek2 eksplorasinya terus berlanjut dan agar dana dari owner dapat
terus turun.
> Bahkan tragisnya, ada beberapa geologis yang waktu itu laporan dan
arealnya sedang saya review, tidak segan2 meminta kepada saya untuk
dapat mem-feasible-kan areanya, agar budget explorasi turun dan tidak
segan2 menawari saya untuk sharing.
> Tragis sekali hal ini terjadi justru dilakukan oleh para intelektual2
kita.
> Mungkin ini adalah salah satu sebab kenapa hasil product sebagian dari
teman2 konsultan ditanah air kita tidak mendapat kepercayaan dari pihak
luar.
>
> Tapi juga ada lho hasil product konsultan tanah air yang begitu
mendapat apresiasi tinggi dari pihak luar, bahkan kadang mereka tidak
percaya bahwa report2 tsb. di hasilkan oleh konsultan tanah air.
>
> Kembali lagi ke masalah sertifikasi, mungkin sudah saatnya kita2
profesional geologist (tambang dan minyak) untuk bisa berurun rembuk
membuat suatu wadah sertifikasi untuk praktisi tambang di tanah air.
Sertifikat yang akan bisa diterima baik dimata pelaku usaha tambang
maupun institusi keuangan (bank dan bursa saham).
>
> .....udara, tanah, air dan segala yang terkandung didalamnya adalah
semata-mata milik negara dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kesejahteraan
rakyat.....
>
> Semoga potongan dalam UUD tersebut dapat menjadi starting point buat
kita praktisi geologist untuk dapat bermufakat dalam pembentukan wadah
sertifikasi tenaga perminyakan dan pertambangan agar kita bisa beretika
dalam menjalani profesi kita.....
>
> Salam,
> Yoga
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: yanto R.Sumantri [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, 18 April 2008 4:14 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
>
> Subject: RE: [iagi-net-l] sertifikasi IAGI , nasibmu kini ????????????
>
>
>
> Yoga
>
> Mumpung Anda nanya "competent person" , saya jadinya ingin dongeng.
>
> Waktu say jadi Presiden IAGI , say
> diundang oleh Perhapi dalam salah sau acara Raker -nya, nah pada waktu
itu (kira kira thn 1998 gitu) , di Perhapi sedang hangat2 nya
sertifikasi .
> Antara lain yang menjadi keluhan adalah kenyataan bahwa dalam
memberikan data perihal tambang , diperlukan adanya pernyataan mengenai
cadangan mineral yang ditanda tangani oleh "competent person" .
> Pada
> kenyataan-nya itu dilakukan oleh "competent person" asing (kebanyakan
daro Ostrali) , jadi Ketua Perhapi waktuitu Herman Affif merencanakan
suatu proyek sertifikasi yang sangat didukung oleh Pemerintah.
> Nah dibuat proyek ini , antara lain ada studi banding ke LN dan
sebagainya.
>
> Jadi kemudian saya terfikir untuk melakukan hal yang ama di IAGI , 
> jadi bergulirah kemudian sertifikasi IAGI. Nah saya sedih dan kecewa 
> bahwa sertifikasi IAGI saat ini kemajuan-nya kaya kereta api jaman 
> baheula (kereta api tuk tuk)
>
> Mengenai pertnyaan Anda , menurut si Abah , seharusnya bisa , tentunya
dengan kerja sama yang baik dengan PERHAPI .Nah ini PR lagi buat PP
IAGI.
>
> Si Abah
>
> ______________________________________________________________________
> __
> > Pak Abah,
> >
> > Sekalian lagi hangat2nya sertifikasi
> di IAGI, mau nanya nih kira2 apakah
> > ada sertifikasi untuk
> competent person "Coal Geologist"?
> > Kalo ada kira2
> untuk mendapatnya seperti apa? Sekalian juga prosedur
> >
> pendaftaraannya serta biayanya?
> >
> > Atas info yang akan
> disampaikan saya ucapkan banyak terima kasih
> >
> >
> Salam,
> > Yoga
> >
> > -----Original Message-----
> >
> From: yanto R.Sumantri [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >
> Sent: Friday, 18 April 2008 3:40 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: [iagi-net-l] sertifikasi IAGI , nasibmu kini
> ????????????
> >
> >
> >
> > Rekan rekan
> >
> > Salah satu acara pada IAGI Nite adalah pemberian
> serifikat kepada anggota
> > IAGI.yang meminta sertifikasi . Tolong
> dicatat MEMINTA , karena kalau
> > kita tidak meminta maka kita
> tidak akan mendapatkan setifikat.
> > Pada malam itu ada sepuluh
> orang
> > (kalau tidak salah), sebagian besar untuk bidang
> perminyakan . dan
> > sebagian geologi Teknik.
> >
> >
> Yang hadir .............., hanya satu
> > orang yaitu Umar Effendi
> Daulay untuk Sertifkat Geologi Teknik.
> >
> > Sdr Umar
> Effendi Daulay adalah Pensiunan Departemen Pekerjaan Umum , dan
> >
> memang bergelut dalam bidang geologi teknik sejak selasai kuliah.
> >
> > Pertanyan si Abah , kok cuman sepuluh ya ????
> >
> Kalau tidak keliru
> > semua penerima serifikat untuk geologi minyak
> berasal dari Lemigas , si
> > Abah jadi bertanya :
> > a.
> Apakah ahli geologi miyak (yang se-abreg) tidak merasa perlu memilki
> > sertifikat yang dikeluarkan oleh IAGI ?
> > b. Apakah ahli
> geoloi minyak (yang se-abreg) lebih bangga mencantumkan "
> >
> certified AAPG ...dst" dibandingkan dengan menyebutkan Ahli Utama 
> Geologi
> > Minyak ......dst yang dikeluarkan oleh IAGI.
> >
> c. Apakah karena harus membayar Rp. 1.000.000,- merasa keberatan 
> (padahal
> > ini kan kecil untuk karyawan migas ).
> >
> > Bagaimana organisasi bisa dihargai oleh fihak lain , kalau yang
> menjadi
> > anggotanya saja tidak menghargai produk organisasi - nya
> sendiri ????
> >
> > Saya tidak tahu jawabnya , biar saja
> dijawab oleh angin yang berlalu .
> >
> > Si Abah
> >
> _______________________________________________
> > Nganyerikeun
> hate
> > batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
> hirupna pada
> > ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu
> lakonan.
> >
> >
> ----------------------------------------------------------------------
> ----------
> > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> > * acara utama: 27-28 Agustus
> 2008
> > * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> >
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> > * batas akhir
> penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> > * abstrak / makalah
> dikirimkan ke:
> > www.grdc.esdm.go.id/aplod
> > username:
> iagi2008
> > password: masukdanaplod
> >
> >
> ----------------------------------------------------------------------
> ----------
> > PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> > * pendaftaran calon
> ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> > * penghitungan suara: waktu PIT
> IAGI Ke-37 di Bandung
> > AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG
> JUGA!!!
> >
> >
> ----------------------------------------------------------------------
> -------
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website:
> http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123
> 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara

> > Mulia No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information
> > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
> or others. In no event
> > shall IAGI and its members be liable for
> any, including but not limited to
> > direct or indirect damages, or
> damages of any kind whatsoever, resulting
> > from loss of use, data
> or profits, arising out of or in connection with
> > the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> >
> ---------------------------------------------------------------------

=== message truncated ===

       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Kirim email ke