Pak Awang,

Memang produksi kelapa (kopra) kita terus merosot, jauh dibawah Filipina
padahal wilayah kita lebih luas.
Mungkin karena kurang perhatian (pemeliharaan, peremajaan dll), lagi pula
konsumsi kelapa muda juga tinggi. Warung es kelapa muda di pinggir jalan
dapat mempunyai persediaan kelapa (muda) menggunung.
Mungkin nasibnya  'kapuk randu" (java kapok?) di sepanjang Pantura (Pati dan
sekitarnya) juga sama dengan kelapa. Banyak pohon randu yang ditebangi,
dibuat papan untuk dijual ke kota untuk berbagai keperluan. Konon sejak
jaman Belanda ekspor kapok kita cukup tinggi.

Kalau Pak Awang melakukan perjalanan dari Jambi-Kuala Tungkal, di sepanjang
jalan masih banyak kegiatan pembuatan kopra. Sabutnya ditumpuk begitu saja
sampai seperti gunung. Bbrp keluarga sudah mulai mengusahaakan arang dari
tempurung...diekspor ke Singapura. Kopranya juga.
Kalau kebun sawit, di Jambi juga sangat banyak. Bbrp perusahaan rokok
terkenal di Jawa juga mempunyai sawit yang luas.
Di sekitar sumur-2 kita, sudah banyak tanah (hutan tipis) yang mulai digarap
untuk calon kebun kelapa sawit. Tadinya ada satu atau dua buldozer warna
kuning, setiap hari bertugas merobohkan pohon-2; belakangan ada beckhoe yang
menggali saluran-2, lalu mulai dibuat gardu dan ditaruhlah seorang aparat
keamanan untuk menjaga.
Majalah NGI pernah membuat sisipan maraknya pembukaan kebun kelapa sawit
yang sering berbenturan dengan warga karena kebun ini sering menyita tanah
ulayat atau hutan lindung. Semua demi bisnis dan industri. Konon para
investor sudah mulai melirik Papua untuk dijadikan kebun sawit.
Sudah banyak kebun sawit, tetapi minyak goreng kok ya masih mahal yha?
sampai-2 tukang gorengan ikut "menyesuaikan" harga gorengan (singkong, tempe
dll) menjadi Rp.2.000 untuk tiga potong.

Salam,
sugeng



----- Original Message ----- 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:26 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa


Pak Rovicky,

Tidak termasuk kelapa sawit, tetapi kelapa klasik. Kelapa yang saya maksud
adalah Cocos nucifera, sedangkan kelapa sawit adalah Elaeis guineensis atau
Elaeis oleifera, jelas spesies yang berbeda.

Kalau kelapa sawit, Indonesia punya 364 juta hektare lahan sawit (data
terbaru 2008), termasuk yang paling luas di dunia. Kalau jalan2 ke Sumatra
bagian timur, entah itu di Cekungan Sumatra Utara, Sumatra Tengah, atau
Sumatra Selatan, di atasnya banyak minyak sawit dari kelapa sawit di
bawahnya minyak bumi...

Tetapi, tak jarang perkebunan sawit punya masalah dengan kontraktor
perminyakan, masalah pembebasan lahan sawit untuk mendirikan menara bor.
Teman2 Medco kerap menghadapi masalah seperti itu.

Sekarang, sawit bisa jadi biodiesel, sementara minyak tanah tak bisa jadi
minyak goreng. Tetapi dulu waktu kecil saya di kampung suka makan krupuk
mlarat - krupuk yang katanya digoreng dengan minyak tanah campur pasir...

Salam,
awang

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 C++
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa

Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ?
Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar
goreng-gorengan.
Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa
biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg
kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw

RDP




--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke